Sudah hampir tengah malam, namun Junkyu maupun Yoshi masih belum bisa bergerak dari tempat mereka. Mereka hanya sanggup bertahan, sementara Asahi belum juga tiba. Walaupun banyak musuh yang berhasil mereka kalahkan namun banyak musuh juga yang bergabung dengan mereka. Energi Yoshi dan Junkyu seakan terkuras habis.Yoshi tengah bersandar di salah satu tembok menghindar dari tembakan yang datang sementara Junkyu mencoba membalas agar musuh tidak berani maju mendekat.
"Ada kabar dari Jaehyuk?" Tanya Yoshi yang masih mengatur nafasnya.
Junkyu menggeleng dan masih fokus dengan musuh didepannya. "Asahi dimana?" Tanya Junkyu.
"Gua gak tau, harusnya dia udah disini dari tadi."
Sebuah tembakan yang terdengar mengarah ke arah musuh membuat Yoshi terbangun, ia melihat beberapa orang dengan pakaian serba hitam yang menutupi hingga kepala mereka membuat Yoshi tidak bisa mengenali siapa yang baru saja datang.
"Siapa itu?" Tanya Junkyu pada Yoshi yang dijawab dengan gelengan oleh Yoshi. Mereka hanya diam memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat sebentar.
"Mereka siapa?" Kali ini Haruto yang berada disalah satu ruangan yang menghadap langsung ke tempat Junkyu dan Yoshi bertarung sejak tadi.
"Gua kira mereka orang lu." Ucap Jeongwoo.
"Bukan."
Jeongwoo memperhatikan wajah Haruto yang tengah menatap ke arah beberapa orang yang baru saja datang.
Dengan gerakan hati hati, Jeongwoo berdiri dan bergerak menjauh dari Haruto. Namun belum jauh melangkah Jeongwoo tiba-tiba jatuh kesakitan.
"Aarrrgggh!"
Ringisan Jeongwoo membuat Haruto terkejut dan segera menghampiri Jeongwoo. Namun, belum Haruto sampai dihadapan Jeongwoo, Jaehyuk sudah lebih dulu tiba dan membantu Jeongwoo yang sudah menunduk kesakitan.
"Woo! Lu kenapa?" Tanya Jaehyuk. Haruto berdiri tak jauh dari Jeongwoo, ia bisa menebak kalau rasa sakit Jeongwoo berasal dari gelangnya karena ia mencoba nenjauh dari Haruto yaa orang orang yang menyuruh Jeongwoo ternyata sejak tadi sudah memperhatikan mereka.
"B-bang ... aaarrg!" Jeongwoo berusaha membuat dirinya tidak jatuh dengan Jaehyuk yang memegangnya. "Gua minta tolong... bawa Haruto sejauh mungkin... arrgg! Mereka bakalan dateng kesini buat bunuh Haruto, please bang."
Jaehyuk ikut meringis menatap Jeongwoo yang sangat kesakitan, bahkan urat urat leher Jeongwoo terlihat jelas.
"Lu... lu gimana?"
"Gua mohon banget sama lu, kali ini aja bang. Tolong ... bawa Haruto pergi yang mereka incar itu Haruto, gua gapapa."
Dengan berat hati akhirnya Jaehyuk berdiri, menuruti keinganan Jeongwoo dan juga Asahi pada dirinya membiarkan Jeongwoo yang masih menunduk kesakitan memegangi dadanya membuat Haruto menatap Jaehyuk bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDEs || JEONGHARU END
FanfictionTrigger Warning ⚠️ harsh words, violence, drug, blood, mature, m-preg, family issue. Sejak awal mereka memang berbeda, hanya sebuah kebetulan karena Haruto yang harus menjaga sepupunya dan membuat ia bisa bertemu berlian yang sangat indah seperti Ha...