35 - [PROYEK BARU?]

132 10 4
                                    

HALOOOOO KALAIANNN EHEHE!

maaf ya aku baru up. maren maren stuck dikit sama banyak tugas. tapi sekarang uda aman. dah ketemu buat endingnya nii ehwhahahsheha

polo poloan yu? tapi polo poloan apa ya? ig? tiktok? apa aja deh eaa

Ini sudah kesekian kalinya Cello izin untuk pulang malam kepada Sheiyya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah kesekian kalinya Cello izin untuk pulang malam kepada Sheiyya. Sudah beberapa minggu ini Cello selalu pulang malam, dengan alasan ia sedang mengerjakan proyek barunya.

Sheiyya harus memaklumi itu walaupun ia sering mendengus kecewa karena masakan yang ia siapkan untuk Cello sia-sia.

Sheiyya melamun sambil duduk di halaman belakang rumahnya. Sambil menatap kilauan bintang dan bulan diatas langit yang indah. Sheo sudah tertidur, dirinya merasa sepi saat ini. Sheiyya sesekali mengelus perutnya. Sudah 1 bulan ini ia tak kunjung merasakan tanda-tanda kehamilannya. Hal itu membuat Sheiyya khawatir dengan nasibnya. Sedikit kembali merasa menyesal dan bersalah sudah menyia-nyiakan calon anaknya dengan Cello saat itu.

Sheiyya menunduk, air matanya menetes. Bagaimana kalau dia tidak hamil?

Terakhir Cello menyentuhnya saat honeymoon bulan lalu. Setelah itu Cello tak kunjung menyentuh dirinya lagi. Karena laki-laki itu yang sibuk setiap harinya.

Kekhawatirannya ini belum ia ceritakan kepada siapapun. Sheiyya takut, sangat takut. Haruskah Sheiyya memeriksa kesuburannya?

Sheiyya tersentak ketika tiba-tiba Cello memeluknya dari belakang, dan menyembunyikan wajahnya di leher Sheiyya. Cello mengecup manja pipi wanita itu.

"Istri aku lagi ngapain disini? Kenapa enggak masuk? Kan udah malam banget, udah jam sebelas malam loh sayang," Tegur Cello melihat ke arah jam tangannya.

Sheiyya tersenyum. "Kamu udah makan, Cell?" Tanya Sheiyya mengalihkan.

"Kamu kenapa?" Cello menatap Sheiyya penuh intimidasi. "Ada yang kamu pikirin? Sini cerita sama aku?"

Cello duduk di samping Sheiyya, laki-laki itu memeluk Sheiyya di bawah langit malam.

"Kamu lagi kangen Rey, ya Shei?" Tebak Cello di balas anggukan oleh Sheiyya.

"Gimana bisa kamu tau?"

Cello menarik napasnya. "Kamu selalu memandang langit kalau kamu sedang kangen Rey," Jawab Cello sejujurnya.

Sebenarnya 3 hari terakhir ini. Cello selalu melihat Sheiyya menatap langit malam. Entah di balkon kamar, atau di halaman belakang rumah. Dan malam ini, Cello pun mendapati hal yang sama. Hal itu membuat hati Cello meringis, namun dia juga harus memakluminya. Karena Sheiyya, Cello juga jadi merasakan hal yang sama. Dia rindu Rey. Semua orang merindukan kehadirannya. Pasti.

"Cell?.."

"Iya sayang?" Responnya segera.

Sheiyya melepaskan pelukkannya. "Kamu mau ziarah besok? Tapi sayang— maaf, aku nggak bisa anterin. Jadwalnya padet banget, Shei besok. Banyak investor yang harus aku temui," Jelas Cello tampak menyesal.

FLY ME TO THE MOON [SHEIYYA-HARCELLO] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang