41 - [LUKA]

121 7 5
                                    

WEEEE 2 CHAP LAGI MENUJU ENDINGGGG YUHUUU AHAHAHA

ARE U EXCITED???

LET'S READ THIS CHAPTERRR!!

Sepulangnya menjenguk Dara dan Babynya, Sheiyya mengantarkan Sheo pulang terlebih dahulu sebelum ia memergoki Cello

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulangnya menjenguk Dara dan Babynya, Sheiyya mengantarkan Sheo pulang terlebih dahulu sebelum ia memergoki Cello. Sheiyya tidak ingin anaknya tahu masalah orang tuanya. Dia akan menjaga baik-baik masalah ini.

"Sheo sama Nanny dulu, ya sayang? Bunda sebentar doang kok perginya, nanti Bunda kalau sudah selesai Bunda langsung pulang," ungkapnya kepada Sheo. Sheiyya berpesan sebelum meninggalkan anaknya.

"Ayah gak pulang, Bun?" Pertanyaan itu lolos dari mulut anak itu. Sheiyya sedikit tidak menyangka. Dia tak bisa menjawab pertanyaan Sheo kali ini.

"Ayah masih sibuk, Sheo. Jadi belum bisa pulang," jawab Sheiyya berbohong. "Ini Bunda mau ketemu Ayah."

"Sheo ikut Bun kalau gitu," ucap Sheo meraih tangan Sheiyya.

Sheiyya sedikit membungkuk. Membelai kepala Sheo. "Jangan sayang, Sheo dirumah aja ya sama Nanny. Bunda sebentar doang kok," larang Sheiyya.

"Tapi kan Ayah suruh Sheo buat jagain Bunda sama adik-adik kalau Ayah gak ada," jawab Sheo sangat pintar.

Sheiyya sedikit kewalahan. "Udah Sheo, dengerin Bunda ya? Bunda sebentar doang, janji."

"Dadah Sheo! Jangan nakal-nakal ya!" pesannya sambil berjalan menuju mobilnya.

Sheiyya langsung berjalan menuju kendaraannya dan masuk ke dalam mobilnya. Ia segera menjalankan mobil itu menuju tempat tujuannya. Namun baru setengah jalan, Sheiyya balik arah. Ada hal yang dia harus pastikan sebelum itu.

Sheiyya memarkirkan kendaraannya didepan lobby perusahaan yang Cello pimpin. Dia langsung masuk ke kantor itu tanpa memperdulikan beberapa staf yang menyapanya dengan ramah. Sheiyya langsung menuju ruangan Cello.

Lagi-lagi hanya ada Haris di ruangan itu. 

"Bapak gak datang?" Pertanyaan itu membuat Haris yang sedang menata dokumen 'terkejut. Haris langsung terburu-buru menghampiri Sheiyya.

"Iya, Bu enggak. Bapak tadi pagi ngabarin saya kalau katanya dia mau cuti untuk beberapa bulan ini," jawab Haris. Kali ini dirinya jujur. Cello memang mengabarinya tadi pagi. Cello meminta Haris untuk mengurus urusan kantornya ketika Cello cuti nanti. Dan jika ada urusan mendesak, barulah Cello yang anak menanggulangi urusan tersebut.

"Cuti? Beberapa bulan?" Sheiyya tampak tidak menyangka. Lalu ia tiba-tiba tersenyum simpul. "Saya semakin yakin dengan dugaan saya."

Haris mengerutkan keningnya. "Dugaan apa, Bu? Ibu udah tau proyek Pak Cello? atau Ibu tahu sesuatu?" tanya Haris kebingungan.

"Kamu yang paling tahu, Haris," jawab Sheiyya dengan ketus. "Saya gak nyangka ternyata kamu memperlancar jalan perselingkuhan suami saya." 

Tentu saja Haris terkejut mendengar dugaan yang Sheiyya maksud. Dia ingin menjelaskan dan sedikit meluruskan kesalahpahaman itu, namun telat. Sheiyya sudah berjalan dengan cepat keluar dari ruangan itu. Meninggalkan dirinya sendiri dengan rasa bersalahnya.

FLY ME TO THE MOON [SHEIYYA-HARCELLO] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang