06 - [EGOIS]

178 18 0
                                    

HALOOOO!!

jangan lupa untuk Vote dan komennya ya!

      Sheiyya mengerjapkan matanya saat merasakan deru napas yang melewati pucuk kepalanya hingga keningnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Sheiyya mengerjapkan matanya saat merasakan deru napas yang melewati pucuk kepalanya hingga keningnya. Entah pukul berapa dia bangun saat ini— Sheiyya tidak tahu, jiwanya belum kembali sepenuhnya. Sejujurnya Sheiyya masih merasa kantuk karena kejadian semalam.

      SEMALAM??????!!!!

     Dengan segera Sheiyya membulatkan matanya dan mendongak untuk melihat siapa yang berada didekatnya saat ini. Cello— laki-laki itu memeluk Sheiyya dengan erat, dan membuat kehangatan yang kini Sheiyya rasakan. Sheiyya panik dan merasa gelisah ketika semua ingatannya kembali jelas dalam pikirannya.

      Pandangan mata Sheiyya beralih menuju apa yang berada dihadapannya. Dada bidang Cello yang terlihat sangat kekar. Sheiyya kini benar-benar melihat dada itu dari dekat, benar-benar sangat dekat, tepat dihadapannya. Kini jantung Sheiyya berdegup sangat kencang, bagaimana bisa dirinya dengan Cello melakukan— ah! Sheiyya bisa gila jika seperti ini. Tuhan, tolong hilangkan Sheiyya segera!

      Karena pergerakan dari tubuh Sheiyya— membuat Cello terbangun dari tidurnya. Namun, bukannya melonggarkan dekapan itu, Cello malah mengeratkan dekapannya kepada Sheiyya.

      "Shei.. kamu sudah bangun?" ujar Cello dengan suara ciri khas bangun tidurnya. Sheiyya memejamkan matanya, takut. Berbeda dengan Cello yang merasa biasa saja setelah apa yang terjadi tadi malam.

      Sheiyya tidak menjawab. Lebih tepatnya dia tidak bisa menjawab, mulutnya seakan terkunci rapat. Suara Cello benar-benar membuat jantung Sheiyya menjadi tidak terkendali.

      "SHEIIII!! SHEIYYAAA?????"

      TOK TOK TOK!!

      "SHEII ANAK LO NANGIS NIHHH!! MAU DILANJUT KASIH SUFOR ATAU GIMANAAA???!!"

      Tanpa aba-aba kedua insan yang berada diatas ranjang— itu langsung bangkit dari tidurnya. Mereka berdua saling pandang terlebih dahulu sebelum keduanya sama-sama beralih menatap kearah pintu. Sheiyya tak lupa menutupi tubuhnya dengan selimut, sedangkah Cello— ia membiarkan dadanya terekspos begitu saja.

      "Masih nggak bangun, Dar?" tanya Gion berdialog dengan Dara diluar sana, "Enggaakkkk!"

      "Waduh, Sheo nggak cocok kayaknya sama sufornya. Dia pup terus soalnya."

      "Hah??!!!! Terus gimana dongg??!!"

      Jeda, "apa kasih asi aku aja?" usul Dara.

      Sementara Cello dan Sheiyya yang berada didalam kamarnya— mereka kembali saling pandang. Jujur, Sheiyya merasa malu saat berhadapan langsung dengan Cello. Namun mau bagaimana lagi? Tidak mungkin dia pergi dengan keadaan seperti ini?

FLY ME TO THE MOON [SHEIYYA-HARCELLO] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang