28 - [MENAKLUKAN HATI CELLO]

144 15 28
                                    

HALOOO!!! WKWKW

SIAPA YANG MALEM MINGGUNYA SEPII? SINI CELLO TEMENIN

EHEHEHE

Di pagi ini, Sheiyya bangun lebih pagi dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi ini, Sheiyya bangun lebih pagi dari biasanya. Ada tujuan lain yang ingin dia lakukan di pagi ini. Tebak apa? Jelas menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya, lah! Sheiyya berniat memasak nasi goreng dengan telur dadar untuk sarapan keluarganya. Walaupun terlihat simpel, tapi Sheiyya memasaknya dengan hati. Pasti akan terasa spesial dan tidak ada duanya. Eheheh..

Sheiyya hari ini sudah merencanakan hal yang akan membuat Cello melongo pastinya. Semalaman Sheiyya berpikir bagaimana membuat hati Cello ini meluluh, dan ya! Dia mendapatkan ide itu. Memasak sarapan ini adalah rencana awalnya.

Nasi gorengnya sudah jadi, dan waktu masih menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Cello dan putranya tentu saja belum bangun, bagus lah. Rencana Sheiyya ini sepertinya tidak gagal.

Sheiyya meninggalkan pekerjaannya dahulu, biarlah dia memasak telurnya belakangan, agar nanti masih hangat terasa. Sheiyya berjalan menuju ruang kamar Cello, berharap kamar itu tidak terkunci. Namun Sheiyya salah, kamar itu terkunci. Tapi bukan berarti rencana Sheiyya akan gagal. Sheiyya ini memiliki 1001 cara untuk menaklukan hati Cello. Maka dari itu, Sheiyya langsung saja lah beranjak menemui penjaga rumahnya yang memegang semua kunci duplikat di rumah ini.

"Pak Iksal! Kunci kamar Cello mana ya?" tanyanya tanpa basa-basi ketika menjumpai penjaga rumahnya yang berada di ruang belakang rumahnya.

"Kunci kamar Bapak, Bu?" sahut Iksal memastikan, dibalas anggukan oleh Sheiyya. "Mau bangunin Bapak, ya Bu?" tanyanya sambil tersenyum menggoda Sheiyya.

Sheiyya mengerutkan keningnya seraya mengambil kunci yang Iksal sodorkan. Jangan ditanya bagaimana wajahnya, pasti pipinya sudah bersemu merah. "Iya dong, Pak Iksal! Shei lagi punya misi besar nih!" ungkapnya dengan semangat.

"Misi untuk kasih Den Sheo dede bayi, ya Bu?" Iksal makin lama makin tertawa setan mengejek Sheiyya. Untung saja Sheiyya sudah menganggap semua yang bekerja padanya adalah keluarganya sendiri. Huh!

Ini gimana ya? Kok Sheiyya malah jadi salah tingkah gini sih? Wah, nggak bener nih!

"Yaudah Bu, semangat ya Bu Shei! Semoga hatinya Bapak meluluh!" tutur Iksal memberikan semangat sekaligus mendoakan Sheiyya.

"Aamiinn!" seru Sheiyya sangat antusias. "Yaudah, ya Pak! Makasih kuncinya," katanya kemudian beranjak pergi dari tempat itu.

Sheiyya kembali ke kamar Cello, lalu membuka pintu kamar itu dengan mudahnya. Hehehe.

Sheiyya memasuki kamar dengan aroma khas maskulin pria. Dia melihat Cello masih tertidur diatas kasurnya, dengan tubuh yang masih berbalut selimut. Sheiyya pun duduk di tepi kasur laki-laki itu, ia mengelus lengan Cello, dan juga rambut laki-laki itu. Membangunkan Cello dengan lembut.

FLY ME TO THE MOON [SHEIYYA-HARCELLO] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang