32 - [HI, MY HAPPINESS!]

149 9 7
                                    

HALOOOOO SENGKUUUU!!

MAAF YAAA AKUUU HIAT BEBERAPA BULAN INII EHEHEHEHE!! 

tapi tenanggg, sekarang aku coba buat aktif lagi ko ngetik cello sheiyyaa! soooooooooo,

thank youuuuuu uda mau nunggu cerita iniii

thank youuuuuu uda mau nunggu cerita iniii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Kamis.

Adalah hari yang tampak biasa saja namun tidak biasa bagi Sheiyya. Kenapa? Karena di hari ini, Sheiyya dan Cello akan pergi berlibur. Iya, berlibur yang tak biasa. Berlibur dengan tujuan tertentu. Dan kenapa hari Kamis ini Sheiyya merasa tak biasa? Karena malamnya adalah malam Jum'at! Kyaaa, malam horror bagi Sheiyya.

Cello menurunkan koper-koper dari bagasi mobilnya, sementara Sheiyya menunggu Cello selesai menurunkan koper-koper tersebut. Mereka masih memiliki 30 menit lagi sebelum penerbangannya. Sheiyya dan Cello, tadi mereka mengantarkan Sheo ke rumah Liza terlebih dahulu, sekalian berpamitan dan menitipkan Sheo ke Nenek dan Kakeknya. Huh! Mungkin Liza akan sedikit tidak terima kalau dia di panggil Nenek, karena kan jiwa Liza ini masih jiwa anak muda.

"Udah Pak. Bapak pulang aja," perintah Cello kepada sopir yang mengantar dirinya dan Sheiyya ke bandara.

Cello menjauh dari kendaraan itu, mendekati Sheiyya yang berdiri tak jauh dari posisinya. Cello merangkul pinggang wanita itu sambil mencium pelipis Sheiyya.

"Flight kita 30 menit lagi, sayang," ungkapnya di sela-sela bibirnya yang menempel pada kening Sheiyya.

Sheiyya mengangguk. "Aku mau beli coffe dulu," ungkap Sheiyya sambil mencium pipi Cello sekilas. Setelah itu Cello melepaskan pelukannya, lalu mulai membawa koper miliknya dan milik Sheiyya berjalan di Bandara.

Sheiyya berjalan mendahului Cello dan menuju kedai Coffe yang diinginkannya. Sementara Cello menunggu Sheiyya mengantri. Cello tersenyum tipis kemudian tiba-tiba saja dia iseng mengambil gambar Sheiyya tanpa sepengetahuan wanita itu.

Sheiyya kembali dengan membawakan dua gelas coffe di tangannya. Lalu ia berikan yang satunya kepada Cello. "Thanks, sayang," ucap Cello sambil menerima coffe tersebut.

Keduanya kembali berjalan di area bandara Soekarno-Hatta. Setelah check-in dan lain sebagainya, Cello dan Sheiyya memilih kursi di kabin yang telah Cello pesan.

Dan akhirnya, keduanya tinggal menunggu keberangkatan pesawat saja.

Dan akhirnya, keduanya tinggal menunggu keberangkatan pesawat saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FLY ME TO THE MOON [SHEIYYA-HARCELLO] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang