03 - [MENYIKSA?]

230 22 0
                                    

HALOOOO!!

jangan lupa untuk Vote dan komennya ya!

♪ MALAIKAT JUGA TAHU ♪

      Cello pulang bersama dengan Sheiyya dan meninggalkan meeting pentingnya begitu saja demi keluarganya yang mungkin dirinya tidak dianggap sebagai bagian keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Cello pulang bersama dengan Sheiyya dan meninggalkan meeting pentingnya begitu saja demi keluarganya yang mungkin dirinya tidak dianggap sebagai bagian keluarga.

       Laki-laki itu keluar dari mobilnya dan beralih pada pintu disisi Sheiyya. Dia membukakan pintu untuk wanita itu. Sheiyya menoleh kearahnya tanpa ada niat untuk keluar. Tenang saja, Cello memiliki stok kesabaran sebesar gunung. Dia tersenyum dan mengulurkan tangannya kearah Sheiyya.

      "Ayo keluar, Sheiyya?"

      Manik mata itu masih menatap dirinya dengan sendu. Perlahan kepala Sheiyya menggeleng, "bawa aku pergi, Cello. Ku mohon." Sheiyya kembali mengarahkan kepalanya menghadap ke depan.

      Cello berlutut, "aku akan bawa kamu pergi setelah kamu menyusui Sheo, okay? Setelah itu kita pergi bersama. Kamu ingin kemana?"

      Sheiyya menoleh sebelum menjawab, "aku mau bertemu dengan Rey. Apakah kamu bisa menurutinya?"

      "Sheiyya—"

      "Jangan memaksaku untuk menyusuinya kalau kamu tidak bisa menuruti keinginanku," ungkap Sheiyya keras kepala.

      Cello menarik napasnya dalam-dalam kemudian ia keluarkan secara perlahan. Sampai kapan kehidupan ia merasakan kehidupan yang seperti ini? Cello juga menginginkan kebahagiaan bersama dengan Sheiyya dan Sheo.

      Ia tersenyum, "jangan kemana-mana ya? Aku mau ambil Sheo dulu," pesan Cello.

      Laki-laki itu bangkit dari posisinya dan mulai melangkah pergi. "Kamu menyiksaku kalau begitu, Cello," pekik Sheiyya. Lantas Langkah Cello berhenti. Tubuhnya berputar menghadap kearah Sheiyya, "menyiksa?"

      Sheiyya mengangguk, "kamu menyiksaku kalau kamu terus memaksaku untuk menyusui anak itu—"

      "Shei yang kamu sebut anak itu tuh anak kamu! Anak kandung kamu sendiri, darah daging Rey. Bisa-bisanya kamu menyebutnya dengan sebutan seperti itu, Sheiyya? Kamu ibunya, dia berhak atas asi kamu."

      "Bunuh aku kalau begitu." Sheiyya menjeda perkataannya, "Terlalu sulit bagiku untuk menyusui anak itu."

      "Haruskah aku menikahi wanita lain yang bisa menyusui Sheo? Yang bisa menyayangi Sheo seperti anaknya sendiri?"

      Sheiyya terkekeh, wanita itu seakan meremehkan ucapan Cello, "lakukan lah kalau itu memang diperlukan."

      "Haruskah aku pergi dari hidupmu, Shei?—"

"Cello!!"

      "Susui Sheo,"

      Jeda, "selagi aku masih mengharapkan hidup bahagia bersamamu, Shei. Turuti permintaanku jika kamu memang tidak menginginkan kepergianku."

FLY ME TO THE MOON [SHEIYYA-HARCELLO] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang