12 - [KEPUTUSAN]

125 13 3
                                    

HALOOOO!!

jangan lupa untuk Vote dan komennya ya!

Setelah kepulangan Gion dan Dara memang membuat Sheiyya berpikir panjang akan keputusan untuk mengugurkan kandungannya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepulangan Gion dan Dara memang membuat Sheiyya berpikir panjang akan keputusan untuk mengugurkan kandungannya ini. Sejujurnya Sheiyya juga tidak tega menggugurkan kandungannya sendiri. Walaupun kehamilan ini tidak pernah Sheiyya inginkan sebelumnya, tetapi tetap saja, dalam darah anak ini mengalir darahnya.

Sekarang ini Sheiyya sedang memberikan asi untuk Sheo, tubuhnya merasa lemas karena dari siang tadi Sheiyya belum makan sampai saat ini. Dia hanya minum dikamarnya karena enggan untuk keluar dari kamarnya. Dia ingin menghabiskan waktunya bersama dengan Sheo dihari ini.

Sesekali ia melirik jam dinding yang menempel di dindingnya, sudah pukul 8 malam tapi Cello belum pulang? Tumben sekali dia pulang terlambat dan tidak mengabari dirinya. Biasanya setelat apapun Cello pulang, laki-laki itu pasti akan mengabari Sheiyya. Apakah laki-laki itu pergi meninggalkannya? Tanpa berpamitan terlebih daulu kepadanya?

Sheiyya bangkit dari ranjangnya saat Sheo pulas dengan mata terpejam. Ia keluar dari kamarnya itu dan turun menuju dapur rumahnya.

"Bik, Cello belum pulang?" tanyanya kepada sang pembantu dirumahnya. Wanita paruh baya itu sedang memasak didapur untuk makan malam.

"Waduh, Bibik enggak tau bu, soalnya Bibik dari tadi ada di dapur masak untuk makan malam," jawabnya.

Sheiyya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, kemudian dia hanya ber'oh ria sebagai respon.

Sheiyya kembali melangkah sambil membawa segelas air di genggamannya, "Ca, Eca! Kamu lihat bapak?"

Gadis itu terdiam sejenak, "Bapak bu?" kataya, kemudian ia menggeleng, "enggak bu, Eca enggak liat bapak 'bu dari tadi," jawabnya.

"Ohh.."

"Sheo sudah tidur bu?"

Sheiyya mengangguk, "iya, sudah," jawabnya.

"Yaudah Bu kalau Sheo sudah tidur, Eca ke kamar dulu ya bu," pamit gadis itu.

Sheiyya lagi-lagi mengangguk sebagai persetujuan darinya.

Pikirannya balik lagi memikirkan keberadaan Cello. Kemana laki-laki itu pergi? Apa dia sibuk dengan pekerjaannya atau bagaimana? Atau, semua yang Gion dan Dara ucapkan tadi pagi sudah terjadi? Cello meninggalkannya?

Dia benar-benar meninggalkan Sheiyya tanpa bicara dulu kepadanya?

Seketika, pandangannya menjadi gelap dan,

"Sheiyya!"

"Shei! Sayang, sadar Shei kamu kenapa?"

Samar-samar Sheiyya melihat wajah itu, wajah Cello namun berganti begitu saja menjadi wajah Rey.

"Rey?.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FLY ME TO THE MOON [SHEIYYA-HARCELLO] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang