haloooo! gimana chapternya yang kemarinnn? wkwkwkwkkw
aku lagi usahain biar up tiap harii siii. biar cepet cepet tamat jugaaa ekekekek
semoga kalian sukaa yaaaa
Sheiyya baru saja bangun dari tidurnya. Matanya hanya melirik keadaan sekelilingnya tanpa bergerak setelah mengingat kejadian apa yang terjadi semalam. Rasanya Sheiyya membeku di tempatnya, enggan untuk keluar dari balutan selimutnya. Ingin sekali ia kembali memejamkan matanya, namun ia merasa tidurnya sudah cukup. Bahkan Sheiyya bisa merasakan kalau sekarang sudah menjelang siang?
Ia melihat di hadapannya tidak ada Cello, apakah Cello ada di belakangnya? Tapi tidak mungkin, Sheiyya saja tidur sudah berada cukup ujung kasur. Apakah Cello sudah lebih dulu bangun darinya? Ah, malu sekali rasanya.
"Sayang? Kamu udah bangun?" suara itu terdengar sangat dekat di telinga Sheiyya. Tak lama suara itu terdengar, Sheiyya merasakan adanya pergerakan dari kasurnya. Sepertinya Cello duduk di belakang tubuh Sheiyya.
Cello meraba wajah Sheiyya, membuat wanita itu semakin memejamkan matanya lebih rapat. Cello tersenyum melihat kelakuan Sheiyya, "Kamu malu Shei?" tebaknya dengak tepat.
"Suami kamu loh aku," kata Cello sambil menepikan rambut-rambut yang menghalangi wajah istrinya.
"Ayo bangun, jangan pura-pura tidur," ucap Cello mengangkat kepala Sheiyya ke atas pahanya. "Cantik banget sih? Pantes semua orang tergila-gila sama kamu. Bahkan aku juga begitu," sambungnya mendapati senyuman tipis dari Sheiyya.
"Mana ada tidur senyum gitu?" ungkap Cello terus menggoda Sheiyya. Cello tersenyum ketika otaknya terpikir satu ide jahil, "Shei, aku mau ciuman. Boleh nggak?" ucapnya meminta izin. Ada-ada saja!
Lantas rencananya berhasil. Sheiyya langsung bangkit dari posisinya. "CELLOO!!"
"Yes honey?" jawabnya dengan cepat.
"Aku malu ah!" ungkap Sheiyya kembali bersembunyi di balik selimut.
Cello berdiri, ia terkekeh. "Malu? Kamu udah lakuin itu dua kali sama aku. Masa masih aja malu? Kayak ABG aja," ejeknya. Cello memasukan tangannya ke dalam saku celananya.
"Ayo mandi, Shei—"
"CELLOOOOOOO!!!"
"Nggak sayang, maksud aku, aku nyuruh kamu mandi. Bukan kita mandi bareng loh. Aku udah mandi, sayangg. Next time aja ya mandi barengnya? Okay?" katanya semakin memperjelas dan membuat Sheiyya semakin merasa malu. "Ayo kita diving!" ajaknya.
"Siapa tau adiknya Sheo made in dalam laut," ucap Cello asal. Menggoda Sheiyya.
"MAKSUD KAMUUU??!!"
"HAHAHA, enggak Shei. Made in hotel aja udah cukup," jelas Cello menyudahi kehajilannya pagi ini. "Ayo siap-siap. Aku tunggu di cafe hotel ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FLY ME TO THE MOON [SHEIYYA-HARCELLO] | TAMAT
Ficção AdolescenteCerita ini mengisahkan tentang dua insan yang saling menyakiti satu sama lain. Sama-sama memberikan luka. Namun pada kenyataannya adalah sama-sama takut kehilangan. Keegoisan membunuh rasa saling menyayangi diantara mereka. Akankah mereka bisa mele...