HALOOOO!!!
WKWKW SIAPA YANG KANGEN CELLOOOO??!
maaf yaa baru bisa up. tiba-tiba tangan aku lagi males ngetik beberapa hari inii. semoga kalian nggak bosen yaaa nungguin cerita Cellooo! thank uuuu
jangan lupa vote dan komennn!
Apa yang kalian rasakan ketika mengejar wanita lain seakan sedang terjadi kesalahpahaman?
Gelisah.
Ya, itu yang Sheiyya rasakan saat ini. Ia menunggu kembalinya Cello di ruangannya dengan perasaan yang amat sangat gelisah. Pikirannya melayang, memikirkan pembicaraan apa yang Cello bicarakan dengan Eca. Sheiyya mengkhawatirkan satu hal. Sheiyya takut Eca menerima tawaran Cello untuk menikah dengan laki-laki itu.
Sheiyya mondar-manding di ruangan Cello. Dirinya benar-benar gelisah dengan wajahnya yang tampak kusut.
Tapi tiba-tiba, pintu ruangan itu terbuka dan membuat Sheiyya spontan mengarahkan pandangannya kesana. "Cell!" Lutut Sheiyya melemas ketika mendapati Cello yang masuk ke ruangan itu bersama Eca, dengan tangan yang saling menggenggam.
"Cell?" suara itu terdengar getir, lengkap dengan mata Sheiyya yang membinar. Sheiyya tak lagi bisa menopang tubuhnya. Wanita itu hampir terjatuh, kalau saja tangannya tidak refleks menempel pada sofa ruangan itu. Tangan Sheiyya yang lainnya memegang dadanya yang terasa sesak.
"Maafin aku, Shei.."
Samar-samar Sheiyya mendengar permintaan maaf yang keluar dari mulut Cello. Dari sana Sheiyya sudah mengerti. Sheiyya meneteskan air matanya, bahkan air matanya itu sudah membanjiri pipi Sheiyya.
Sheiyya menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Lehernya terasa di cekik sampai Sheiyya kesulitan bernapas.
"Maafin Eca juga, Bu.."
Sheiyya refleks menatap Eca yang sedang menundukkan kepalanya dengan matanya yang berbinar. Sheiyya memicingkan matanya, tatapan itu begitu tajam sampai terlihat seakan Sheiyya akan membunuh Eca detik itu juga.
"Congrats!" ungkap Sheiyya di sela-sela isak tangisnya.
"Shei?"
"SHEIYYAA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FLY ME TO THE MOON [SHEIYYA-HARCELLO] | TAMAT
Fiksi RemajaCerita ini mengisahkan tentang dua insan yang saling menyakiti satu sama lain. Sama-sama memberikan luka. Namun pada kenyataannya adalah sama-sama takut kehilangan. Keegoisan membunuh rasa saling menyayangi diantara mereka. Akankah mereka bisa mele...