02. AK || Bintang Arnborg

143 21 9
                                    

"Setiap kejutan hidup yang datang, percayalah itu adalah titik awal kita untuk dihadapkan sebuah permasalahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setiap kejutan hidup yang datang, percayalah itu adalah titik awal kita untuk dihadapkan sebuah permasalahan."

•••••

BANGUNAN bertingkat dengan gradasi warna keabuan menjadi tempat pemberhentian Bintang. Bangunan dengan pagar besi hitam memutar itu memberi kesan misteri tersendiri dari luar.

Sang penumpang tersenyum, membuka pintu mobil, lalu beranjak keluar.

"Terima kasih sudah mengantarku sampai rumah."

Suara kecil nan melengking itu membuat bibir tipis merah muda Bintang merekah. Kaca mobil yang terbuka itu, memperlihatkan jelas elok wajah menawan kekasihnya.

"You're welcome, Sayang. Itu sudah menjadi tugasku untuk menjagamu, mengantarmu sampai rumah," tutur Bintang.

Seketika pipi Rembulan bersemu. Perempuan itu segera menutupi salah tingkahnya sebelum pipinya berubah menjadi semerah tomat. Ia bergegas memasuki bangunan bertingkat itu--tempat tinggalnya--dengan langkah kecil.

"Ah! Aku mau masuk dulu ... kamu hati-hati di jalan! Goodbye!"

Rembulan memutar tubuh, berlari ke pintu gerbang, kemudian menghilangkan raganya dari hadapan Bintang.

"Du hast den Abschiedskuss vergessen!"
(Kamu melupakan kecupan perpisahan!)

Bintang berteriak lantang. Kepalanya keluar dari dalam mobil, mengudarakan suara beratnya.

Seketika langkah Rembulan terhenti. Dia tertawa kecil, kemudian berbalik dan berjalan memutar ke ambang gerbang.

"Sorry I forgot."

Rembulan menempelkan telapak tangan kanannya di bibir ranumnya, lalu ditekan, kemudian tangan kanannya di angkat ke udara.

Bintang dengan cepat mengangkat tangan kirinya, telapak tangannya digenggam, kemudian ia menciumnya.

"As always, this is adorable!" Bintang berkata sedikit dramatis.

Rembulan terkekeh sekilas. "Sudah puas, 'kan? Aku masuk dulu. Hati-hati di jalan!"

Perempuan itu berbalik badan dan segera melenyapkan raganya dari pandangan Bintang.

Bintang melambaikan tangannya. Tertawa riang dengan kepala yang keluar dari kaca mobil.

[END] Alur KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang