15. AK || Perjodohan (?)

20 6 1
                                    

"Manusia hebat? Manusia yang menjalankan sebuah hubungan dengan perantara teknologi--LDR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manusia hebat? Manusia yang menjalankan sebuah hubungan dengan perantara teknologi--LDR."

•••••

DARI arah belakang, seorang lelaki dengan laptop menyala yang ia tenteng berjalan ke arah Rembulan dan Airi.

"Airi, Rembulan? Kalian ngapain di sini?"

Keduanya lantas menoleh saat mendengar suara yang tak asing.

"Petir?" Airi mengerjapkan matanya.

Laki-laki itu tersenyum tipis, mendudukkan bokongnya di atas rerumputan, sama seperti yang dilakukan Rembulan dan Airi.

Petir duduk di sebelah Rembulan, tubuhnya menghadap ke arah perempuan yang sedari tadi memasang wajah lesu itu.

"Pertanyaannku belum dijawab, lho. Kalian ngapain di sini?" Petir meletakkan laptopnya di atas rerumputan, duduk bersila, bersedekap.

"Ada yang galau. Ngajak curhat." Airi menjawab.

Petir lantas mengangkat kedua alis tebalnya. "Oh, ya? Siapa yang galau?"

Airi menyenggol bahu Rembulan berulang kali dengan menyunggingkan senyuman mengejek. "Siapa lagi kalau bukan dia." Airi terkekeh kecil.

"Oh, aku kira kamu yang galau, Ri."

Mendengar penuturan yang menurut Airi sedikit lucu, perempuan itu mengudarakan tawa, jari-jemarinya menunjuk dadanya. "Seorang Airi galau? Ah suatu hal yang sangat mustahil," tutur Airi mengagungkan dirinya.

"Siapa tahu, 'kan ...."

"Nggak bakal!" Airi masih mengudarakan tawanya.

Rembulan kesal, ia beranjak berdiri, menarik lengan Airi--agar turut beranjak.

"Ah! Udahlah, ayo kita balik, Air. Anter aku pulang!" pinta Rembulan.

Airi membenarkan penampilannya, setelahnya menatap manik sahabatnya. "Lah, tadi kamu ke sini naik apa? Kok sekarang minta anterin aku?" tanya Airi, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Rembulan.

"Kamu nggak mau nganterin aku?" Rembulan bertanya balik.

"Bukan gitu ... tapi--"

"Udah, biar aku aja yang anter kamu pulang, Lan." Petir menengahi pembicaraan.

Airi menarik kerah kemeja Petir, lelaki itu berdiri, menggeser tubuhnya ke samping Rembulan.

[END] Alur KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang