AYUNDA POV
Lagi piket sebelum pulang sekolah.
Temen-temen bilang ada urusan mendadak, jadi aku bersihin kelas sendirian.Udah sering di bodoh-bodohin, jadi udah terbiasa.
Kalau ada Jemima, pasti aku dibantuin protes ke temen-temen piket yang jadwalnya sama dengan aku. Tapi karna sahabatku itu lagi ada urusan juga, jadi aku nggak punya kesempatan protes, aku bilang -it's okay- ke mereka semua dengan mudahnya.
*Lampu kelas mati*
"Sial, pasti udah dikira nggak ada orang." Gumamku. Itu pasti ulah penjaga sekolah.
Aku lanjutin taruh semua kursi diatas meja lalu nyapu dan beres deh setelahnya. Aku jadi bisa cepet pulang sekolah.
Tiba-tiba ada sorot lampu flash hape mengarah ke arahku.
"Buruan selesain, biar aku disini kasih penerangan."
Dan itu Steve, eh maksud aku Valdi. 🥲
"Nama lo siapa?" Tanyanya.
"Ayunda." Jawabku sesingkat mungkin karna sambil berusaha menutupi perasaan gugup.
Kenapa juga harus gugup?
Nggak tau otomatis aja rasanya. Seolah sebelum ini aku sudah memujanya setengah mati."Kita pernah ketemu sebelumnya? Lo familiar tapi gue lupa kita pernah ketemu dimana."
"Kemarin kita ketemu di minimarket."
"Sebelum itu."
Dia juga dapet imaginasi aneh kaya' aku kah?
"Kamu percaya soal kehidupan lain selain kehidupan yang kita jalani sekarang?" Tanyaku yang mungkin kedengeran nggak masuk akal.
Valdi kedip-kedip untuk beberapa saat.
"Kaya'nya lo lagi kecapean banget dan perlu istirahat. Rumah dimana? Pulang jalan kaki atau naik kendaraan umum?"
"Nggak jauh dari sini, biasanya jalan kaki."
"Gue anter deh."
"Huh?"
Valdi keluarin dompet dari saku celananya lalu nunjukin SIM A nya ke aku. "Gue bawa mobil." Ucapnya dengan bangga.
.
.
.Nggak langsung pulang, Valdi ajak aku mampir beli makan dulu.
Bayangan muncul lagi, tapi dalam bayangan itu Steve nggak senyum sama sekali.
Lagi marahan kah?Tapi sekarang yang tersaji justru Valdi banyak senyum. Beda banget.
"Kenapa kita mampir kesini dulu? Orang tua kamu nggak nungguin kamu pulang emangnya?" Tanyaku.
"Gue laper, dan kaya'nya lo juga laper. Sekalian aja kita buat kenangan yang baik."
"Kenangan?"
Valdi menaikkan kedua bahunya. "Nggak tau, pengen buat kenangan aja sama lo."
Dia kenapa?
Suka sama aku?"Awkward." Jawabku.
"Biar nggak awkward kita bisa makan bareng tiap hari. Boleh?"
"Valdi, kamu suka aku?"
"Suka is such a holy word."
Holy word?
"Actually gue nggak pakai kata itu untuk orang random yang baru gue temuin." Lanjutnya.
Hah? Orang random?
"Gue cuma lagi penasaran aja kok." Lanjutnya lagi. Ck.
"Penasaran apa? Nggak ada apapun yang menarik dalam diri aku yang perlu kamu cari tau Val."
"Penasaran kenapa tiap liat lo, gue merasa seperti pernah kenal sebelumnya." Jawabnya.
Kan... Pasti dia dapet bayangan juga nih. Cuma belum ngaki aja.
"Gue pernah kecelakaan sebelumnya, siapa tau gue kena amnesia dimana gue melupakakan salah satu orang dalam hidup gue tapi keluarga gue nggak kasih tau."
Oh jadi dia kira dia lagi amnesia.
Sejenis amnesia yang bukan full nggak inget apa-apa gitu.
Aku kurang paham apa namanya, cuma pernah denger aja sih.Tapi enggak Val, sepertinya kita memang pernah punya hubungan spesial. Cuma bukan disini.
.
.
.Dia anter aku pulang, dan sebelum aku keluar dari mobilnya, dia angkat telpon gitu dari seseorang.
"Iya iya.. aku kesana sekarang."
Dia nggak pakai 'lo-gue', orang spesial kah?
"Mau sambil titip apa lagi? Coklat mau?"
Ah bener, sepertinya orang spesial.
Dia punya pacar?Idih, kenapa pula aku penasaran kaya' gini?!
Valdi selesai dengan telponnya.
"Jangan salah paham, bukan pacar gue. Cuma orang yang gue kagumi dalam waktu lama tapi nggak akan pernah gue miliki."
Yaudah sih nggak usah dijelasin juga. 🙄
KAMU SEDANG MEMBACA
IN ANOTHER LIFE [ YUNA x SUNGHOON ]
Fanfiction[COMPLETED] In another life.. I would make you stay.. So I don't have to say.. You were the one that got away.. -- a sequel from 'PICK ME' fanfiction by yuraxxi©. -- Selalu ada cerita yang berakhir walau belum benar-benar berakhir. -- Happy Reading!!