4. Dancing in the Rain

210 32 0
                                    

VALDI POV

Kelas berlangsung,

Menjelaskan mata pelajaran Kimia yang aku udah paham semua padahal aku belum belajar sebelumnya.

Aneh nggak sih? Aku selalu udah bisa sama semua yang guru ajarkan sebelum aku pernah belajar sebelumnya.

Sebenarnya banyak hal aneh yang terjadi dihidupku setelah kecelakaan waktu aku masih kelas tiga SMP.

Jadi ini udah dua tahun lebih dan aku masih suka nggak paham sama yang terjadi di diriku.

Tapi dari sekian banyak ke-aneh-an. Tentang Ayunda yang paling aneh.

Maksud aku bukan dianya, tapi perasaanku waktu liat matanya.
Seperti perasaan bersalah yang aku bahkan nggak tau salahnya dimana.

...

Aku Maha Vivaldi.
Born to be Genius, tapi nggak pernah menyangka bisa se genius ini.

Pindah kesini karna di sekolah yang lama.... Aku dikeluarin. 🙃

...

Aku punya crush dari aku kecil dulu, tapi aku nggak pernah berharap lagi untuk jadi pasangannya, karna apa yang ada di dalam diriku sekarang udah nggak sama lagi.

Sesuatu yang menggangu terus muncul dan aku nggak bisa fokus ke crush ku mulai hari itu.

.
.
.

Acara kumpul di halaman sekolah yang katanya adalah acara memberi penghargaan pada siswa berprestasi. Cuih.

Aku berdiri nggak jauh dari Ayunda dan aku bisa lihat sorot matanya yang membara penuh rasa benci.

Aku ikuti arah tatapannya dan dia menatap tajam pada murid berprestasi di depan sana.

...

Berjalan mendekat ke Ayunda, bukan untuk menjadi air. Aku akan kobarkan apinya lebih besar lagi.

"Who is he?"

"My Ex."

"Disakitin ya?"

Ayunda mengangguk.

"Gue bantu balas dendam mau?"

Ayunda langsung noleh ke aku. "Balas dendam?"

"Tunggu disini."

Aku berjalan ke panggung dan mengambil plakat yang harusnya dimiliki murid itu.
Emang udah gila, tapi aku emang udah seperti ini sejak dulu. Mereka harus tau.

"Lo ngapain sih?" Tanya si murid berprestasi yang juga mantannya si Ayunda.

"Gue terlambat dateng aja. Kalau gue yang lebih dulu disini, pasti gue yang dapet penghargaan ini."

Cowok ini ketawa, ngeledek banget mukanya. Jadi makin tertantang.

"Valdi, tolong kembali ke barisan." Ucap salah satu guru.

"Kalau tau bakal dikasih penghargaan seperti ini, saya juga mau buktiin kalau saya bisa Pak. Boleh satu soal aja yang paling sulit, kalau saya gagal, saya bayar uang sekolah dua kali lipat." Ujarku. Dan semua murid pada bisik-bisik.

"Nggak jelas lo, kita nggak lagi lomba." Respon cowok dengan name tag -Sekala- yang menempel di seragamnya.

"Emang enggak, gue cuma mau buat lo kesel aja sih sebenernya."

Gue liat ekspresinya mulai terpancing. Nice.

Dan semua temen setuju sama aku. Semua bersorak untuk coba test sekali lagi di depan mereka.
Nggak ada manfaatnya emang. Aku iseng aja sekalian mau bantuin Ayunda, dan mungkin semua orang juga udah lebih dulu nggak suka sama cowok yang katanya berprestasi ini jadi mereka ikutan dukung aku.

🍃

Singkat cerita, guru beneran kasih kita soal math dengan level sulit yang mungkin cuma bisa dipecahkan sama anak kuliahan.

Tapi aku bisa jawab dalam satu menit.

Udah aku bilang, entah darimana datangnya semua pengetahuan ini. Tapi aku seperti udah pernah belajar semuanya.

Lalu cowok ini keliatan kesel banget. Tapi tetep diambil itu plakatnya. Cih. Shame on you.

Tiba-tiba hujan turun deras banget.
Semua murid berhamburan untuk berteduh.
Tapi aku masih diatas panggung ini.
Menatap ke arah Ayunda yang juga masih terdiam di tempatnya.

Aku berjalan pelan ke arahnya.

"Mau buat sekolah jadi heboh?" Tanyaku begitu sudah ada tepat dihadapannya.

Ayunda melihat sekelilingnya hingga ke balkon-balkon sekolah ber lantai empat ini.
Sudah ada banyak pasang mata yang menatap ke arah kita berdua.

"Ngapain harus buat heboh?"

"Mau buat kenangan." Jawabku yang masih ingat sorot matanya di dalam mimpiku tadi malam.

Ayunda bilang waktunya sama aku cuma singkat, dia butuh banyak kenangan untuk kita lalui berdua.

Ini nggak susah. Jadi ayo kita mulai.

'Greb' , aku raih tubuhnya mendekat ke tubuhku.

"Valdi kita mau apa?" Tanya Ayunda dengan pipi yang sudah memerah.

"Dancing?"

"Eh?"

Dan aku suka level kepekaan murid di sekolah ini.
Salah satu murid menghidupkan lagu yang mendukung aku dan Ayunda untuk menari dibawah hujan.
Murid lainnya menyusul menghidupkan lagu yang sama secara serempak.
Bahkan beberapa murid juga ikut gabung.

It's Weird. But lovely at the same time.
And I got my eyes on you. These strange feeling hit me again.

Who are you, Ayunda?

IN ANOTHER LIFE [ YUNA x SUNGHOON ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang