6. Fix You

178 26 1
                                    

VALDI POV

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

---

Mimpi itu datang sekali lagi, aku melihatmu menangis sendirian. Dan itu karna ulahku.
Aku juga melihatmu rela pergi hanya karna kamu tidak mau semakin terluka jika masih terus melihatku setiap hari.

Apa aku sejahat itu di masa lalu?

Apa yang aku lakukan di waktu itu hanya tentang kamu?
Atau hanya karna kamu yang aku sakiti terlalu banyak?
Sampai-sampai sekarang bayangan yang aku dapat juga semuanya cuma tentang kamu.

Jujur, terlalu banyak pertanyaan dan clue yang hanya sepotong-sepotong ini buat aku makin nggak waras aja.

.
.
.

Udah jam sebelas malam, tapi aku nekat dateng kesini.

"Valdi? Ngapain? Ini udah malem." Protesnya.

Iya, aku yang udah mulai terganggu ini malah dateng ke rumah Ayunda.

"Gue nggak bisa tidur."

"Tapi--"

Aku nyelonong masuk. Bodo' amat.

"Valdi nanti kalau orang lihat, kita bisa--"

"Dinikahin? Yaudah tinggal nikah aja, apa susahnya?"

"Kamu kenapa?"

"Kan udah gue bilang.. gue nggak bisa tidur."

"Kenapa kesini?"

"Ya karna gue mau kesini."

"Valdi..."

"Ayunda, kita nggak bisa pacaran aja apa huh?"

Karna mungkin hanya dengan pacaran, bayangan mengganggu ini perlahan hilang.
Steve mau apa dari aku? Baik-baikin Ayunda hanya karna dia nggak baik sama Naya?
Okay. Bakal aku lakuin. Easy.

"Aku belum selesai dengan mantan aku yang terakhir. Aku belum bisa memulai dengan yang baru. Hati aku masih perlu diperbaiki sedikit lagi. Kalau mau nunggu.. yaudah terserah kamu aja, tapi kalau buru-buru aku nggak bisa."

Iya, sebelumnya Ayunda udah nolak aku, padahal momen nembaknya udah keren banget diatas atap dan disinari cahaya bulan. Dia nggak akan lupain itu seumur hidupnya, tapi kenapa malah ditolak?
Dasar cewek, sukanya malah sama cowok yang no effort nembak lewat text. 😒

Aku udah biasa sih ditolak crush aku sebelumnya, bahkan udah ratusan kali maybe aku ditolaknya, dan belasan tahun juga aku dicuekin abis-abisan. Dan herannya aku baik-baik aja.

Sementara waktu Ayunda nolak aku sekali, rasanya mau tidur aja susah. Ditambah bayangan kehidupan lain yang buat aku semakin merasa bersalah terus-terusan. Apes banget.

"Biar gue yang perbaiki." Ucap gue sambil memandangi wajah Ayunda yang masih ada sisa-sisa air mata. "Lo abis nangis? Siapa lagi yang nyakitin? Cowok itu lagi?" Lanjutku. Ck. Ada aja yang bikin aku gagal fokus. Padahal omonganku sebelumnya belum selesai.

"Bukan, aku cuma kangen nenek."

See, Ayunda jadi mengabaikan obrolan kita sebelumnya soal memperbaiki hati.

"Liburan ini gue temenin lo balik ke kampung lo, gue anterin pakai mobil gue."

Maklumin, aku masih sangat bangga berhasil dapet SIM A.

"Nggak usah Val, aku mau naik kereta."

"Yaudah gue temenin naik kereta."

Ayunda menghela nafas lalu berjalan ke arah dapurnya. "Udah makan?"

"Udah, tapi mau makan lagi. Buatin gue sesuatu dong." Ucapku nggak tau diri.

Biarin, aku cuma mau lebih lama disini.

...

Ayunda mendekat dengan dua potong sandwich.

Lalu sekelebat bayangan itu muncul lagi, kali ini sepertinya kita merasakannya bersamaan.

"Naya buatin Steve sandwich juga." Ucapku lalu ambil sandwich itu.

"No, Naya buat untuk seisi kelas karna dia mau pergi."

"I know, aku juga liat itu kok." Jawabku sambil nunjuk tepat ke arah otak. "Tapi Naya mungkin nggak tau kalau Steve juga merasa bersalah. Kadang kita perlu liat point of view dari kedua belah pihak."

Aku dan Ayunda juga udah paham sekarang. Kalau Naya dan Steve punya masalah di kehidupan mereka. Masalah yang terkesan sepele, tapi sepertinya belum benar-benar selesai.

Bersimpuh di depan Ayunda dan berusaha meraih tangannya yang dingin.
Ayunda pun masih se gengsi ini, dia berusaha menarik tangannya, tapi aku genggamnya terlalu erat sampai akhirnya dia pasrah.

"Gue mau perbaiki kesalahan Steve. Apapun yang dulu Naya nggak bisa dapat dari Steve, akan gue kasih sekarang ke elo Yun."

Ayunda masih terlihat nggak yakin.
Meskipun sebenernya gue juga.

Tapi apa salahnya dicoba?

IN ANOTHER LIFE [ YUNA x SUNGHOON ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang