AYUNDA POV
📞 'Buruan dateng, kalau terlambat barang lima menit aja, kita putus.'
Heartless. Tapi aku tetep lari kaya' gini hanya biar nggak diputusin.
🍃
Mencintai lebih banyak memang nggak pernah menyenangkan.
...
Hai, aku Ayunda. Melanie Ayunda. Sebagian temen aku panggil aku dengan -Yunda-.
Murid kelas dua SMA yang lagi bucin-bucinnya sama pacar.Semua orang melarang, tapi aku nggak bisa dilarang.
...
Udah setengah jalan nih.
Aku biasa kemana-mana selalu jalan kaki. Tapi kali ini aku lari.Mau kemana sih? Urgent?
Pacar aku yang berprestasi itu lagi mau ada pembukaan acara sekolah gitu. Dia ditunjuk jadi wakil untuk kasih speech dan dia mau aku dateng untuk liat dia, lalu aku harus posting di sosial mediaku biar kita keliatan harmonis.
🙃
Akunya juga sih yang terlalu janji-janji dari awal. Mana tau kalau malah tiba-tiba demam.
Iya, aku lagi sakit sekarang. Dan pacar aku nggak mau tau.
Sahabatku udah 'tolol-tololin' aku dari tadi lewat chat.
Pokoknya aku diceramahin abis-abisan.
Tapi aku udah bilang kok ke dia kalau mungkin ini terakhir kalinya aku berjuang.
Setelah ini kalau pacar aku itu masih semena-mena hanya karna aku terlalu cinta dia, aku berjanji ke Tuhan, sahabatku, dan diri aku sendiri, aku dan pacarku lebih baik berpisah.Ini sahabatku, Jemima.
Cantik, agak bawel dikit, tapi baik.
Kita udah berteman hampir seumur hidupku.
Dia udah lebih tau aku lebih dari Mamaku sendiri.Lalu ini pacarku, Sekala.
Pinter, berprestasi, Senyumnya kaya' malaikat, walaupun aslinya ngeselin luar biasa.
Jadian karna awalnya temenan, tapi selama kita pacaran, dia jadi makin ngeselin dari hari ke hari.
Mungkin karna dia tau aku cinta banget sama dia, jadi dia manfaatin perasaanku itu demi keuntungannya.Hubungan kita sebagai pacar udah berlangsung satu setengah tahun, penuh tekanan.
Tapi hari ini puncaknya.
.
.
.Lagi buru-buru, eh aku ditabrak sama mobil yang aku sempet denger bunyi remnya melengking banget.
Udah ngerem tapi akhirnya aku tetep ditabrak.
Nggak terlalu keras memang berkat sikap sigap pengemudinya yang kaya'nya udah berusaha ngerem.
Tapi cukup untuk buat aku jatuh dan kepalaku membentur nggak terlalu keras di aspal.Syukurlah, nggak sampai patah tulang, nggak sampai gagar otak atau luka robek menganga lainnya. Cuma lecet-lecet dikit dan palingan bakal ada memar yang ngga terlalu serius juga.
Udah lagi sakit. Aku diomelin banyak orang di jalan. Karna memang aku yang salah sih. Nggak sadar lampu udah hijau eh aku tetep nyebrang lanjutin langkahku menuju sekolah kaya' orang bloon.
Aku terima semua omelan ibu-ibu dan ojol yang mengelilingiku sekarang. Tapi maaf semua, aku nggak punya banyak waktu, aku harus cepat sampai di sekolah atau aku bisa--
*Ada chat masuk*
'Yunda, aku udah selesai speech.
Kamu balik lagi aja lah.
Aku udah nggak butuh kamu.
Emang percuma berharap sama manusia.
Punya pacar, tapi nggak ada gunanya.'Chat dari Sekala, setelah apa yang aku laluin dari tadi.
Hampir jatuh, digonggongin anjing, capek, pusing, nafas kaya' mau habis, ketabrak mobil pula.
Dan dia bisa-bisanya malah chat kaya' gitu.
😭
Dia lagi mutusin aku kah walau nggak ada kata putus?
Biar aku pertegas aja deh.
'Sekala kita putus. Sampai sini aja.
Aku yang salah. Aku minta maaf.'Berharap dia akan memohon untuk tetap bersama, jadi aku bisa pikir-pikir ulang. Tapi--
'Oke, emang paling bener kita putus.
Nggak gue maafin, sakit banget rasanya
berharap tapi nggak kesampean.'Lah anjing?
Kamu siapa idih? Polisi bulan sabit??
Yang tersakiti disini kan aku.
Kenapa dia malah bertingkah seolah aku yang salah sih???.
.
.Aku berhenti di depan minimarket untuk pasang plester luka dan minum pereda nyeri.
Cuma beli dua plester luka padahal lukaku ada dimana-mana. :'(
Uangku nggak cukup. Aku bukan orang berada dengan uang saku lebih-lebih.
Aku harus berhemat karna aku hidup sendiri di kota ini.
Nenek aku ada di kampung.
Sebenernya dulu Nenek disini.. tapi terpaksa pulang karna harus jagain kakek aku yang udah tua juga.Orangtuaku?
Papa meninggal,
Sedangkan Mama masih aku cari keberadaannya....
Menghela nafas.
Akhirnya berakhir juga.
Berjuang segitunya, tapi pada akhirnya nggak ada hasil yang membahagiakan.
Padahal aku sempat bergantung ke Sekala selama ini.
Setidaknya ada hari dimana aku bisa ngerasain makan enak kalau lagi jalan bareng dia.
Aku yang salah. Nggak mau nyalahin orang lain terlalu banyak.
Aku harusnya nggak perlu menggantungkan hidup ke orang lain. Aku harus berubah mulai sekarang.'Tep'
Seseorang taruh satu pack plester luka diatas meja. "Tutupin semua lukanya biar nggak infeksi. Atau lebih baik ke rumah sakit aja sekarang. Abis nyusruk dimana sih?"
Aku menoleh ke orang ini.
Lalu sekelebat bayangan dalam otakku bermunculan seperti memutar kenangan-kenangan yang tidak pernah aku lakukan. Terasa familiar, tapi aku masih ingat jelas itu seperti bukan hal yang pernah aku lakuin sebelumnya.
Dan ada laki-laki ini di dalam bayangan itu.
Aku kenapa? Kepalaku tadi terbentur terlalu keras kah?
KAMU SEDANG MEMBACA
IN ANOTHER LIFE [ YUNA x SUNGHOON ]
Fanfiction[COMPLETED] In another life.. I would make you stay.. So I don't have to say.. You were the one that got away.. -- a sequel from 'PICK ME' fanfiction by yuraxxi©. -- Selalu ada cerita yang berakhir walau belum benar-benar berakhir. -- Happy Reading!!