23. Wenny

83 11 0
                                    

VALDI POV

Ayunda mau ketemu Wenny.

Iya paham, ucapan Gala pasti buat dia penasaran..
Aku yang dulu kaya' gimana sih?
Seberapa banyak cewek yang deket sama aku?

Sebenernya dikit, orang-orang melebih-lebihkan aja.

Dan yang paling pas untuk dia tanya-tanya emang si Wenny.
Karna cewek satu ini lebih tau aku ketimbang orang tuaku sendiri.

.
.
.

Main ke rumahnya dan dia lagi nyapu halaman.
Humble banget, atlet kelas dunia nyapu halaman sendiri.

"Eh Val? Suddenly kesini. Mau nyebar undangan nih kalian?" Respon Wenny lalu dia senyum ke arah Ayunda. "Yuk masuk.." Lanjutnya dan bukain pintu rumahnya untuk kita.

Baru masuk ke ruang tamunya, dan udah ada foto kita lagi bawa raket berdua.

Ck. Harus banget foto yang itu masih dipajang?

Ayunda jadi langsung pandang foto itu kan..

"Itu waktu gue sama Valdi abis barengan menang di salah satu kejuaraan badminton di Jakarta. Dia dulu jago banget tau Yun main badminton nya, makanya aku ketularan jadi suka. Eh sekarang gue yang 'jadi', dianya malah berhenti. Haha.." Wenny mulai bercerita.

Aku biarin aja dia terus ngoceh, ini yang Ayunda mau kan? Tau aku lebih dalam lagi lewat Wenny.

"By the way, gue beneran mau kasih undangan sih ini. Gue share link website undangan nya sekarang ke whatsapp ya."

"Eh? Serius lo?" Kaget lah dia.

Mungkin Wenny tau kalau aku sayang Ayunda, tapi dia pasti nggak mengira secepet ini juga kita menikahnya.

"Ayunda, lo sayangin dia kaya' gimana sih sampai dia bisa kaya' gini? Tapi gue makasih banget sih.. Gue seneng liat Valdi bahagia lagi." Lanjut Wenny.

"Emang dulu Valdi gimana sih Wen? Aku sebenernya sekalian pengen tau soal dia.." Tanya Ayunda ke Wenny.

Wenny mandang aku dulu. Dia keliatan ragu mau cerita, mungkin maksudnya tentang kisahku sama dia kali ya?

"Aku cuma suka sama Wenny dulunya sampai aku nggak pernah bisa suka sama cewek lain. Ya kan Wen? Cerita aja nggak apa-apa. Cewek gue chill." Yaudah biar aku aja yang jelasin. Biar Ayunda taunya sekarang, bukan nanti-nanti dari orang lain.

"Tapi gue nggak suka dia kok, tenang aja. Gue nggak akan jadi perusak hubungan kalian. Kalau dia kambuh lagi, biar gue yang menghilang dari hidupnya deh. Janji gue Yun." Dan Wenny masih sama, selalu berusaha jelasin seperti ini ke setiap cewek yang deket sama aku.

Dulu aku sedih dengernya. Tapi syukurlah sekarang enggak lagi.
Karna akan lebih sedih kalau Ayunda yang ninggalin aku.

"Nggak bakal kambuh kok Wen. Gue nggak akan cinta cewek lain lagi selain Ayunda. Cowok yang dipegang omongannya kan?" Jawabku sambil genggam tangan Ayunda.

"Wenny, umm... Bisa cerita lebih banyak tentang Vivaldi? Yang buruknya terutama." Ucap Ayunda. Haha gemes amat.

"Vivaldi itu kaya' air, dia mengikuti tempatnya. Dia sebenernya mudah membeku, mudah mencair. He's good. Totally. Dia hanya butuh tempat yang nyaman. Dan menurut gue lo cocok buat dia. Lo nggak dominan jadi Valdi bisa jadi dirinya sendiri. Sama Valdi itu nggak susah kan Yun? Dia pasti bisa ngimbangin lo kedepannya. Jangan overthinking ya.. satu hal yang gue tau banget. Dia setia dan bisa diandalkan. Buruknya dikit dan itu dulu.. suka ngerdus, ngebaperin banyak cewek, tapi nggak pernah mau macarin. Dia cuma nunggu gue terima cinta dia aja. Ngeselin emang."

"Tapi kenapa kamu nggak terima cintanya? Bukannya dia cowok baik seperti yang kamu bilang?"

"I Love someone else sebelum Valdi bilang suka ke gue. Dan lagi pula kita lebih dulu berteman baik, rasanya awkward aja kalau tiba-tiba ada di hubungan spesial dimana kita bakal lakuin hal-hal pacaran seperti physical touch berlebihan. I can't do that with Valdi. Cringe."

Jujur amat sih. :')
Tapi syukurlah dia bilang ini sekarang, bukan dulu.
Kalau dulu mungkin aku bakal sakit hati sih.

...

Wenny memang akan selamanya aku kenang sebagai cinta pertamaku.
Cewek pertama yang buat aku pernah nggak bisa tidur cuma buat mikirin gimana cara nyatain perasaan walau ujung-ujungnya tetep ditolak mentah-mentah.

Sementara Ayunda yang akan jadi cinta terakhirku, yang datang tiba-tiba karna hal nggak masuk akal itu tapi malah buat aku berani move on dari Wenny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Ayunda yang akan jadi cinta terakhirku, yang datang tiba-tiba karna hal nggak masuk akal itu tapi malah buat aku berani move on dari Wenny.
Ayunda cewek baik yang bisa terima aku walau aku dateng dari antah berantah mana dengan segala macam masalah hidup.

Thank you. ❤️

...

Kita lanjut dengan tiba-tiba tanpa planning jalan-jalan bareng.
Wenny tentu nggak sedirian jadi obat nyamuk antara aku dan Yunda. Dia ajak pacarnya gabung sama kita, -Haidar-.

 Dia ajak pacarnya gabung sama kita, -Haidar-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan bayangan semesta lain itu muncul lagi..
Seperti kata Yunda, ternyata Haidar di semesta lainnya itu juga ada hubungannya dengan Naya dan Steve.
Dalam bayangan yang aku terima, dia bersama Wenny lagi. Nama cewek yang mirip Wenny itu Wilona.
Kita ada di rooftop gitu lagi makan bertiga. Disana Wilona keliatan suka Steve, tapi Steve nya rada goblok seperti nggak peka atau sengaja terlihat nggak peka gitu.

Berbanding terbalik dengan yang terjadi di semesta ini.
Dan aku jadi baru sadar sekarang.. aku mungkin memang lagi dihukum atas perbuatan Steve di semesta itu.
Aku jadi harus menyelesaikan masalah yang Steve buat.

Andai aku bisa berpindah lintas universe, udah aku gebukin sekarang si bangsat Steve yang nggak tau diri itu.
Bisa-bisanya dia malah nolak Wilona dan juga me-nyia-nyia-kan Naya. 🖕🏻

IN ANOTHER LIFE [ YUNA x SUNGHOON ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang