14. Night Changes

125 22 2
                                    

VALDI POV

Everything that you've ever dreamed of
Disappearing when you wake up
But there's nothing to be afraid of
Even when the night changes
It will never change me and you

---

Ayunda keluarin secarik kertas dengan tulisan tangan yang belum aku baca semuanya.
Tapi aku langsung fokus ke judulnya.

"Bucket list?"

Ayunda mengangguk.

"Aku dapet bayangan lagi tadi."

"Tentang ini?" Tanyaku sambil sedikit mengangkat kertas dengan banyak daftar kegiatan ini.
Satu kertas full. Banyak banget list nya, jangan bilang kalau...

"Kamu mau bantu aku selesaiin list itu nggak Val?"

Kan...

"Ini maunya Naya?"

Ayunda menggeleng pelan. "Aku cuma tau di bayangan kalau Naya punya Bucket List yang nggak kesampean. Jadi aku buat bucket list versiku sendiri. Gemes juga kan. Mau ya?"

Aku masukin kertas ini ke saku celana tanpa aku baca semuanya.
Yang penting aku udah baca yang pertama ada di list adalah

-Liat langit malam dengan banyak bintang bareng Valdi-

"Kapan start nya? Malam ini?"

"Kamu belum baca semua isi list nya Val.."

"Nggak usah gue baca, gue langsung kabulin aja semuanya, satu per satu tapi ya Yun."

"Kalau ada yang buat kamu kesusahan atau keberatan gimana?"

"Nggak ada yang sulit kalau buat pacar sendiri." Jawabku. Nggak lagi ngecap biar pacar seneng, tapi emang apa sih yang sulit di dunia ini selain buat Wenny suka sama aku?

Nggak ada, lainnya pasti mudah.

Apalagi untuk nyenengin hati Ayunda. Aku pasti bisa.

.
.
.
.

Kebetulan besok Ayunda libur kerja, jadi aku langsung ajak dia naik pesawat tujuan ke kota kecil di provinsi Nusa Tenggara Barat.

Nekat kan aku?
Nggak apa-apa, demi Ayunda.

Aku hidup di semesta ini mungkin memang untuk lanjutin tugas Steve yang tertunda. Jadi mari jalani kehidupan ini dengan sepenuh hati. Akan aku lakuin semua yang aku bisa asal Ayunda bisa senyum bahagia.

Aku nggak usah sebutin detail lokasinya.
Yang jelas menurut info, di malam hari, semua bintang menampakkan wujudnya di daerah ini.

Dan voila!

The sky full of stars!

Ayunda senyum bahagia. Aku pun ikut bahagia.
Ternyata kaya' gini ya rasanya berhasil mengabulkan wish orang lain?

Dia peluk aku. Tentu aku balas pelukannya.

"Happy kan?" Tanyaku dan dia mengangguk. "Happy terus ya sayang." Lanjutku.

"Aku nggak lagi mimpi kan Val?" Tanyanya.

Aku mendekat dan kecup bibirnya.
Dia kaget tapi aku lanjutin ke deep kiss aja sekalian biar dia sadar kalau dia nggak lagi mimpi.

Anyway, jadi kepo.. Steve pernah cium Naya juga nggak ya?

Kalau enggak, bodoh sih. Ini manis dan nggak akan pernah aku lupain seumur hidupku.
Kissing dengan orang yang aku sayangi dibawah langit penuh bintang.

Naya mengakhiri ciuman kita lalu mandang aku dalem banget.

"I Love You." Ucapku lalu bawa dia dalam dekapan.

"Ternyata nggak lagi mimpi. Tapi tetep takut besok waktu buka mata semuanya udah nggak sama. Aku udah terlanjur bahagia sama kamu Val."

"Nggak ada yang berubah Yun, percaya deh. Sampai kapanpun. Kita pasti ditakdirkan bersama. Bahkan setelah Naya dan Steve berakhir aja kita masih dipertemukan lagi disini. Di kehidupan yang lain pun mungkin gue juga akan tetap berakhir sama lo." Jawabku dan Ayunda peluk aku makin erat lagi. "Love you nya gue nggak dibales banget nih?" Lanjutku bercandain dia.

"Love you too.. masa' nggak love you too sih." Jawabnya gemesin.

Aku liat hape dan sinyal lemah disini.

Perfect, aku jadi nggak perlu was-was terima notif dari Papa yang lagi ulang tahun.

Iya, aku liburan kesini juga sekalian menghindari acara ulang tahunnya Papa aku.

Males aja kan udah gede masih ikutan acara keluarga??
Mending sama Ayunda disini ngomongin masa depan.

Tetep semangat walau jalannya masih keliatan berbatu.

Aku akan berjuang kali ini Yunda.. jangan khawatir ya!

IN ANOTHER LIFE [ YUNA x SUNGHOON ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang