15. Old Love

128 21 0
                                    

AYUNDA POV

When I'm with you, it's like déjà vu
I realize that dreams really come true
We keep on talking for the moment we live in
Let's keep drinking 'til the moon disappear
You are the one, the one that I want
The one that will stay by my side 'til I'm gone
The love of my life and I'll sacrifice
Just for the moment we last long forever

---

Lagi ada di salah satu resort.

Duduk di balkon kamar sambil lihat indahnya langit malam ini.
Dan Valdi peluk aku.

"Valdi, kamu nggak lagi baik sama aku karna Steve kan?" Tanyaku, entah sudah pernah tanya ini sebelumnya atau belum ke Valdi. Yang jelas aku selalu punya pertanyaan ini hampir setiap hari.

"Dua puluh persen karna Steve, delapan puluh persen karna gue emang suka sama lo."

"Kenapa suka aku? Kalau go public pun pasti banyak yang menentang. Kita nggak terlihat cocok sama sekali Val." Ujarku. Bukan merendah. Tapi memang waktu bersanding sama Valdi dan melihat cerminan diri kita berdua. Kita sama sekali bukan pasangan yang cocok bersanding satu sama lain. Entah kurangnya dimana, tapi bagiku cuma nggak cocok aja untuk bersanding. Dia mungkin bisa dapat yang lebih baik dari aku.

"Who's care?" Jawabnya cuek masih sambil peluk aku. "Lo tuh cantik Yun, come on..., lo juga baik, lo perhatian banget sama gue, dan yang paling penting lo itu cinta lama gue di kehidupan yang lain. Ada yang lebih perfect dari itu?" Lanjutnya.

Cinta lama ...

Valdi lepas pelukannya dan jalan mendekat ke sofa yang ada di balkon kamar ini. Lalu dia minta aku untuk mendekat dan duduk di sebelahnya.

Disini udah ada sebotol wine yang Valdi pesan sebelumnya.

"Minum dulu yuk.. abis itu gue mau cerita sesuatu."

Apalagi nih?
Aku emang belum tau banyak tentang Valdi.

Cheers. 🍷

"Inget cewek yang ketemu kita waktu mendaki?" Tanya Valdi yang sepertinya memulai ceritanya.

"Wenny?"

Valdi mengangguk. "Dia cewek pertama yang aku tembak. Yang kedua kamu."

Valdi udah rubah cara bicaranya lagi. Dia pakai aku-kamu lagi sekarang.

"Trus?"

"Sebelum ketemu kamu, aku pikir aku hanya akan menyatakan perasaan tuh sama Wenny aja sampai dia bisa terima cinta aku. Tapi ternyata kamu bisa buat aku berubah dengan cepat. Aku jadi menyimpulkan kalau kamu tuh bukan cewek biasa Yun. Karna selama ini aku deket sama banyak cewek, tapi yang bisa bikin aku berpaling dari Wenny, cuma kamu."

Thank you to Naya.
Mungkin kalau bukan karna Cinta Lama yang Valdi maksud tadi, dia nggak akan menoleh ke arahku satu inchi pun.

Liat deh bentukan Valdi,

Nggak pernah terbayang sebelumnya, aku bisa ketemu dia yang sempurna itu dan punya hubungan sedekat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nggak pernah terbayang sebelumnya, aku bisa ketemu dia yang sempurna itu dan punya hubungan sedekat ini.

"Dulu aku di cap kerdus di sekolah yang lama tau Yun." Ucap Valdi buyarin lamunanku.

"Eh? Kok bisa?"

"Aku sama dua temenku yang lain punya misi untuk merusak semua rencana keraton buaya. Ya for fun aja sih, kita emang gabut aja sebenernya."

Huh? Dia lagi ngomongin apa sih? Keraton buaya apa lagi?

"Semacam genk cowok-cowok buaya yang suka ngerusak cewek gitu. Diambil perawannya dan dimainin sesuka hati. Mereka juga ceweknya nggak cuma satu dan akan terus bertambah semampu mereka." Lanjut Valdi menjelaskan, karna mungkin dia sadar aku lagi bingung.

"Idih. Ada yang kaya' gitu kah?"

"Ada, di sekolah kita dulu juga ada kok komplotannya. Cuma aku udah tobat dan nggak mau ikut campur lagi aja. Udah nggak ada tenaga juga sih. Ternyata capek tau Yun jadi kerdus tuh." Jawabnya lalu ketawa.

Kan.. Valdi tuh ada aja aneh-anehnya.
Segala pernah jadi cowok kerdus. 😩

"Nanti aku kenalin ya sama dua temen aku itu. Namanya Jaya sama Jake." Lanjutnya lalu tunjukin satu foto dengan wajah mereka bertiga.

Dia tunjuk mana yang Jake, mana yang Jaya.

Foto yang sepertinya mereka ambil waktu kelas PE.
Valdi tunjuk yang pakai jaket hitam itu -Jaya-, dan yang jaket navy itu -Jake-.

Sekelebat bayangan muncul lagi, kali ini bayangan tentang Steve yang berjalan di koridor sekolah dengan dua orang yang sama persis dengan yang ada di foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekelebat bayangan muncul lagi, kali ini bayangan tentang Steve yang berjalan di koridor sekolah dengan dua orang yang sama persis dengan yang ada di foto.

"Steve aku liat bayangan lagi, kaya'nya kalian temenan juga deh di kehidupannya Steve." Ucapku.

Steve senyum, "Kenapa aku malah nggak pernah dapet bayangan soal mereka sih Yun? Tapi nggak heran, dari awal ketemu di sekolah, kita bertiga cepet banget akrabnya." Jawab Steve. "Ah iya, si Jake itu juga siblingnya bos owner tempat kamu kerja loh Yun." Lanjutnya lagi.

"Oh ya? Semesta nggak seluas itu ternyata ya Val."

Bisa-bisanya kan. 🥲

"Emang. Sempit banget malah. Apalagi kalau kamu tau soal keluarga owner tempat kerja kamu itu Yun. Dunia jadi berasa makin sempit banget, karna semuanya jadi terhubung. Bahkan cowok yang sama Wenny waktu itu juga sibling dia." Ujar Valdi.

Kan...
Duniaku jadi ikutan unik semenjak kenal Vivaldi.
Dulunya hidupku terlalu datar dan banyak sedihnya. Sekarang jauh lebih berwarna dan terlalu banyak hal aneh yang dulunya nggak pernah ada.
Tapi jujur aja ini menyenangkan. Aku suka. 🥰

..

Dear cinta lamaku yang hadir kembali,
Please.. jangan pergi lagi ya..
Kamu nggak akan tau gimana hampanya hidup aku kalau kamu tiba-tiba nggak sama aku lagi Val.
I beg you.

IN ANOTHER LIFE [ YUNA x SUNGHOON ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang