Setelah seharian di rumah, Candra kembali menjalankan tugasnya mengantarkan penumpang di udara malam ini. Melisa sudah mengemasi beberapa potong pakaian serta barang-barang penting lainnya karena nanti akan menginap selama satu minggu.
"Sepatu aku ke mana, Mel?"
Melisa baru saja meletakkan kotak bekal berisi makan malam untuk Candra, menoleh usai mendengar suara suaminya. "Lho, udah aku taruh di depan, Mas. Emang nggak ada?"
"Nggak ada, Sayang. Makanya aku tanya."
Karena penasaran, Melisa akhirnya beranjak menuju rak sepatu. Ternyata sepatu yang tadi sudah ia bersihkan sepenuh hati tidak ada di tempatnya. Anak-anak belum tidur. Pasti di antara mereka bertiga yang iseng menyembunyikan sepatu ayahnya.
Melisa lantas menghampiri ketiga anaknya yang duduk di ruang tengah. Dari kejauhan, ia melihat Xania cekikikan, Xabian dan Xavier memegang sepatu Candra. Tebakannya benar, kan?
"Kakak, Adek, lagi ngapain, nih?"
Ketiga anak itu langsung terkejut mendengar suara mamanya. Melisa tersenyum, lalu menghampiri mereka. Tak lama Candra menyusul.
"Sini sepatu Ayah kasih ke mama." Melisa meminta sepatu Candra di tangan si kembar.
"Tamau," balas Xabian.
"Tamau juga," timpal Xavier.
"Kok nggak mau? Nanti Ayah terlambat gimana?"
"Ayah baru pulang kemarin, masa udah pergi lagi." Xania bersuara. "Ayah kapan libur banyak, sih?"
Melisa melirik suaminya. Beginilah kalau Candra pergi terbang. Anak-anak akan menyalakan mode iseng dan merajuk. Melisa tidak bisa menyalahkan mereka. Itu merupakan bentuk protes terhadap ketiadaan ayahnya di rumah.
"Ayah habis ini libur banyak, terus kita pulang kampung nengokin Mbah. Ayo, sekarang kasih sepatunya ke Ayah, ya. Nanti keburu mobil putihnya datang." Candra mencoba membujuk anaknya dan ucapan barusan tidak berdusta. Sesuai dengan apa yang disampaikan ke Melisa, dia akan mengajak Melisa dan anak-anak ke Jogja.
"Benelan Ayah libul banyak?" tanya Xabian.
"Iya."
"Belalti kalau Adek mau pasang lego baleng Ayah lagi bisa?"
"Bisa. Sekarang mana sepatunya? Ayah mau pakai, nih."
"Kalo main masak-masakan bisa?" Giliran Xania yang bertanya.
"Bisa."
"Kalo gambar sama Vier?" Xavier tidak mau ketinggalan, memasang wajah malu-malu.
"Bisa. Pokoknya Ayah bisa temenin kalian lagi kalau udah pulang nanti."
"Ya udah. Ayo, Viel, kasih sepatu Ayah!"
Xavier menuruti perkataan saudaranya. Ia dan Xabian bersama-sama memberikan sepatunya ke Candra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trio X and Our Family
General FictionSeason 3 ✨✨✨ Punya tiga anak kecil dengan karakter yang berbeda tentu saja membuat hidup Melisa dan Candra lebih berwarna. Ada saja tingkah laku mereka yang kadang menguras kesabaran. Menjadi orang tua memang tidak seindah di cerita-cerita dongeng...