20 - Market Day

3.7K 585 36
                                    

Melisa merenggangkan kesepuluh jarinya, juga memundurkan kursi, menjauh dari layar laptop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melisa merenggangkan kesepuluh jarinya, juga memundurkan kursi, menjauh dari layar laptop. Setelah anak-anaknya tidur, Melisa melanjutkan pekerjaannya. Untung saja si penulis mau mengerti keadaannya. 

Sejak tadi siang ia mengabaikan naskah lantaran Xavier rewel usai terkena asap pembakaran sampah saat bermain di luar. Punya anak yang sakit asma tentu menjadi tantangan besar baginya. Dalam hati ia ingin sekali membebaskan Xavier bermain di luar bersama teman-temannya, tetapi kondisi tidak memungkinkan. Hingga butuh waktu yang tidak sebentar untuk meyakinkan Xavier bahwa anak itu harus hati-hati saat berada di luar, terutama hati-hati terhadap asap dan debu. Dilema memang. Kalau dilarang sepenuhnya, Xavier bisa stress dan itu juga bisa jadi pemicu kambuhnya asma. Satu-satunya jalan hanya dibolehkan tetapi diawasi. 

Usai mematikan laptop, Melisa beranjak menuju dapur untuk mengambil air putih. Setelah itu mengeluarkan ponsel dari saku celana. Ia menyalakan benda itu sembari bersandar pada lemari kabinet bawah. Melisa langsung menyemburkan minumannya saat menemukan pesan di grup kelas Xabian dan Xavier. 

Miss Chintya: Selamat malam, Moms and Dads! Mengingatkan kembali bahwa besok kelas kita akan mengadakan Market Day. Makanan yang wajib dibawa anak-anak sudah kami informasikan ke Moms dan Dads melalui japri, ya. Terima kasih. ☺️

Melisa langsung beralih ke ruang pesan Miss Chintya. Di sana tertulis makanan yang harus dibawa Xabian dan Xavier. Martabak mini untuk Xabian dan rolade daun singkong untuk Xavier. Dua makanan itu Melisa belum pernah membuatnya, berarti harus meminta bantuan Ambar. Akan tetapi, sekarang sudah malam. Melisa tidak mungkin membangunkan Ambar yang sudah terlelap.

"Kalo besok pagi dikerjain semua cukup nggak, ya, waktunya?" gumam Melisa. Jemarinya mengetik resep martabak mini serta rolade di kolom pencarian. Begitu ketemu, Melisa membaca bahan-bahan yang diperlukan sembari mengeceknya di kulkas. Ternyata ada semua, hanya saja di kulkas tidak ada daun singkong untuk membuat roladenya. 

Biasanya setiap pukul lima pagi ada tukang sayur yang berhenti di depan rumah. Melisa akan bangun lebih pagi supaya tidak ketinggalan.

Bangun tidur, si kembar langsung menagih makanan yang akan dibawa mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangun tidur, si kembar langsung menagih makanan yang akan dibawa mereka. Sementara itu, Melisa sudah membeli sisa bahan yang semalam tidak ada di kulkas. Ambar sudah siap membantunya. 

Trio X and Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang