08 - Minta Adik

4.5K 534 20
                                    

Anak-anak sudah tidur, bahkan tadi Melisa membetulkan letak kepala Xabian yang menindih kaki Xavier

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak-anak sudah tidur, bahkan tadi Melisa membetulkan letak kepala Xabian yang menindih kaki Xavier. Kalau sepi begini, saatnya Melisa menyelesaikan pekerjaannya di laptop. Untung saja fail yang kemarin sempat hilang itu berhasil ditemukan. Rupanya Xavier yang mengutak-atik laptopnya saat Melisa sedang mengantarkan Xabian ke kamar mandi.

Melisa jadi teringat semula Candra tidak setuju jika dirinya bekerja kembali. Alasannya karena anak-anak. Mereka masih kecil dan membutuhkan waktu yang banyak dari kedua orang tuanya. Lagi pula Candra merasa masih mampu memberikan kontribusi lantaran masih aktif terbang dan punya usaha sampingan. Namun, menurut Melisa, satu-satunya yang bisa melepaskan diri dari penat mengurus anak adalah bekerja. Bukan hanya soal uang, tetapi bagaimana cara Melisa menjaga kualitas emosi di dalam dirinya. Melisa hanya tidak mau melampiaskan kelelahannya di depan anak-anak. 

Kenyataannya setelah membaca naskah para penulis, Melisa menemukan sesuatu yang baru. Melisa merasa energinya terisi penuh. Ketika bertemu anak-anak keesokan harinya, Melisa tenang dan terkendali. Berbeda ketika masih mengurus anak-anak saja, Melisa merasa seperti ada yang kurang. Berharap Candra mau menemaninya setiap saat rasanya tidak mungkin karena laki-laki juga punya kesibukan sendiri. Jadi, ya, Melisa akhirnya bekerja.

Di Yukata pun Melisa tidak mendapatkan pekerjaan yang berat. Melisa meminta naskah yang tidak hanya sekadar viral, tetapi yang juga memperhatikan kualitas sehingga saat merevisi pun tidak memakan waktu lama. Dengan begini, Melisa bisa bermanfaat bagi orang lain. Soal gaji Melisa tidak terlalu memikirkan. Toh, masih cukup untuk mencukupi kebutuhannya.

Setelah melihat Melisa dan anak-anak tampak baik-baik saja setelah bekerja, Candra pun tidak mempermasalahkan lagi. Lagi pula, anak-anak masih bisa bermanja-manja pada mamanya karena kerjanya di rumah.

Ponsel Melisa berdering saat laptop dimatikan. Melisa meraih benda itu dan tersenyum melihat nama yang terpampang di layar. Jempolnya menggeser Ikon video ke atas. 

"Mas udah di hotel?" tanya Melisa. 

"Udah, baru aja. Anak-anak udah tidur?" 

"Udah pules semua, tuh." Melisa mengarahkan kamera ke tempat tidur supaya Candra bisa melihat. 

"Kalian tidur di mana jadinya?"

"Di rumah Mas Ahsan, Mas. Tadi Tiara yang minta aku datang ke sini. Kalau Mas udah pulang nanti kita ke rumah Ibu aja."

"Oh gitu. Besok siang aku udah sampai di Jogja, kok. Nanti sebelum kita ke sana, aku minta orang buat bersih-bersih rumah, ya. Kita, kan, nggak mungkin juga nginep di rumah Mas Ahsan terus."

"Iya, Mas."

"Kamu istirahat sana. Mumpung anak-anak udah tidur. Aku juga mau tidur habis ini."

"Mas, besok boleh minta tolong carikan kado buat Inayah sama bayinya? Aku tadi lupa. Ya, sebenarnya aku udah ngasih barang-barang bekas dari Adek. Tapi, masa ngasihnya barang bekas terus."

Trio X and Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang