4.

6.7K 365 11
                                    

#Andre.

Karna perutku mulai lapar, akupun memilih untuk pergi ke meja makan dan mengambil beberapa selai roti.

Pada saat mengoleskan selai ke roti tersebut tiba tiba teleponku berdering, disana tertera nomor yang tidak ku kenali namun tetap ku angkat telepon ini.

"Halo?"

"Andre, saya lupa menyuruhmu untuk pergi belanja karna bahan didapur sudah habis kan? Jadi bisa kamu pergi sekarang untuk berbelanja?."

"Bisa pak."

"Yasudah kalau begitu kirimkan nomor rekeningmu biar saya transfer uangnya."

"Tapi saya gak punya kartu ATM pak."

"Yasudah temui satpam di depan, saya akan kirim ke rekening dia dan minta dia untuk mengantarkan mu."

"Baik pak."

Akupun bergegas pergi ke pos satpam didepan sekalian minta antarkan pergi ke pasar karna aku belum tahu pasar disini.

"Pergi ke pasar?" Tanya satpam tersebut saat aku meminta untuk mengantarnya.

"Iya A."

"Pak James kalau nyuruh belanja paling di mall, dek."

Mall? Yang bener aja, harga disana kan mahal mahal. Tapi bisa dilihat sih dari kualitas bahan bahan didapur memang terlihat mahal. Dan lagipun belanjanya bukan pakai uangku, jadi ya aku turuti saja.

"Tapi ini siapa yang jaga rumah A?"

"Gapapa gak akan ada maling disini, kan di depan juga sudah ada satpam. Sebenernya saya kerja disini cuma buka tutup gerbang aja sih dek. Tapi ya sekalian jaga rumah jadi dipanggil satpam." Jelasnya.

Aku mengangguk mengerti dan akhirnya diapun mengeluarkan motornya yang entah milik siapa. Mungkin milik pak James?

Sebelum pergi ke mall, kami mampir dulu ke ATM untuk mengambil uang yang sudah pak James kirimkan.
Aku gak nyangka uang belanja saja segini banyaknya. Padahal waktu aku di desa, paling banyak belanja cuma mengeluarkan uang 500rb.

Sesampainya di mall, kami berjalan mencari bahan dapur. Jujur aku bingung harus beli apa aja karna aku gak tau apa yang pak James suka dan apa yang dia gak suka. Aku takutnya malah beli sesuatu yang dia gak suka.

Sebelum membeli bahan dapur, aku sampai di toko yang berjualan buah. Banyak buah buah segar disini. Bahkan ada buah anggur yang harganya sampai ratusan ribu. Gila.

Akupun membeli beberapa buah pisang, apel, anggur, dan yang lainnya lalu memasukkannya kedalam keranjang.
Sebenernya yang membawa keranjang ini A Rizal. Jadi aku gak terlalu cape hehe.

Setelah membayar buah buahan yang sudah kami beli, kami lanjut ke toko sayur sayuran lalu pergi ke toko daging dan keperluan dapur lainnya, hingga troli yang a Rizal bawa sudah penuh. Dia terlihat kecapean.

"Kita beli minum dulu A. Mumpung sisa uangnya masih banyak." Ucapku pada a Rizal yang kini terlihat kelelahan.

A Rizal mengajakku untuk pergi dari mall ini dan dia bilang ingin pergi ngopi saja di warung kopi sekalian cari makan buat makan siang.
Aku mengangguk setuju lalu pergi keluar untuk mencari makan.

Saat sampai dirumah makan sederhana kami masuk kedalam dan ternyata tempat ini lumayan rame bahkan kami harus mengantri saat membeli makanan.

"Kamu udah pernah makan disini, A?" Tanyaku basa basi.

"Sudah dek. Dulu waktu sering mengantar bibi pergi belanja, siangnya pasti kami makan disini."

Aku mengangguk mengerti. Tak lama giliran kami yang memesan, aku pesan makanan seperti ikan asin, sambal, daging ayam, dan kangkung. Sungguh makanan seperti ini adalah makanan yang paling nikmat menurutku.

My Boss Being Sus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang