18. (21+)

8K 243 19
                                    

#Andre.

Kami pulang kembali kerumah dan tidak jadi belanja buat kebutuhan rumah karna kami sempat ribut tadi di mall.

Padahal aku udah jelasin yang sejujurnya ke pak James, tadi aku nunggu dia di toko celana, tapi karna perutku mules jadi ya aku nyari toilet daripada boker di celana kan?

Tapi nyatanya pak James malah marah marah, dia juga nuduh kalau aku udah ciuman sama pria yang mengantarku ke toilet. Padahal kami tidak melakukan apapun.

Aku dengan pria yang ku temui di mall tadi sempat bertukar nomor telepon karna dia bilang mungkin kita bisa menjadi teman. Karna aku tidak mempunyai teman disini, jadi ya aku kasih saja.

Saat sampai dirumah raut wajah pak James tidak berubah, dia masih terlihat marah. Mungkin karna dia lelah mencariku tadi.

"Kamu datang ke kamar mas jam 9 nanti. Awas aja kalau kamu gak datang, hukuman yang akan mas beri bakal lebih menakutkan." Ucapnya saat didalam rumah.

Dia berjalan ke kamarnya sedangkan aku pergi ke kamarku.
Dalam kamar aku melamun memikirkan akan seperti apa hidupku kelak dimasa mendatang. Apakah aku akan sukses seperti pak James? Atau malah sebaliknya?

Enggan memikirkan hal tersebut, aku memilih untuk menyiapkan bahan untuk ku masak nanti malam karna langit sudah mulai gelap.

Saat makan malam pak James tidak mengeluarkan sepatah katapun, dia fokus makan dan setelah selesai makan dia pergi ke kamarnya dengan raut wajah yang masih sama seperti tadi sore.

Karna dimeja makan ini masih ada sisa makanan, jadi aku berinisiatif untuk membaginya pada A Rizal.

Aku menemani A Rizal makan malam sambil mengobrol. Entah sudah berapa lama kami mengobrol hingga aku lupa kalau aku disuruh datang ke kamar pak James jam 9 malam.

Tiba tiba pak James membuka pintu utama dengan sangat kencang membuat aku dan A Rizal menatap heran ke arah pak James yang terlihat menyeramkan.

"ANDRE!" Teriaknya menggema.

Sial, aku terlalu asik mengobrol sampe lupa pak James menyuruhku untuk datang ke kamarnya.

"A-ada apa mas?" Tanyaku saat berhadapan dengan pak James.

Wajahnya terlihat menyeramkan.

"Kamu lupa tadi sore mas bilang apa, hah?!"

"Ma-maaf mas aku keasikan ngobrol sama A Rizal sampe lupa kalau mas nyuruh aku dateng ke kamar mas." Ucapku menunduk.

"Sini kamu." Ucapnya sembari menarik lenganku menuju kamarnya. Pergelangan tanganku terasa sakit saat pak James menggenggamnya. Terasa dia menarik lenganku penuh amarah.

Saat sampai dikamarnya, tiba tiba pak James mengunci pintu kamarnya membuatku semakin panik.

"Mas, ke-kenapa dikunci? Maaf aku tadi kelupaan mas, sumpah." Ucapku panik.

Tanpa mendengar ucapanku, pak James kembali menarik lenganku, saat sudah dekat dengan kasur tiba tiba pak James mendorong tubuhku hingga aku berbaring dikasurnya.

Aku mencoba untuk berdiri kembali namun pak James buru buru mengunci tubuhku.

"Jangan memberontak atau mas akan hukum kamu lebih dari ini." Ucapnya membuatku terdiam.

Tiba tiba pak James membuka baju yang dia kenakan. Aku sempat tergiur melihat perawakannya namun aku kembali panik saat pak James melepaskan celananya.

Saat hendak berdiri, pak James buru buru mengunci tubuhku lagi sedangkan aku kembali memberontak karna panik pak James mulai melumat bibirku.

Pak James menatapku penuh amarah, mungkin dia kesal karna aku memberontak sendari tadi.

My Boss Being Sus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang