#Andre.
Paginya aku terbangun dengan badan yang terasa lengket. Pak James sepertinya masih tertidur pulas.
Aku duduk ditepi kasur tanpa menggunakan sehelai benang pun. Dan saat melirik ke arah pak James, dia pun sama tidak menggunakan apapun ditubuhnya. Dapat ku lihat penisnya sedikit berdiri.
Aku bergidik ngeri mengingat kejadian semalam. Rasanya masih terasa perih di area anusku.
Dengan perlahan aku mencari baju dan celanaku lalu memakainya. Aku harus bekerja dan membuat sarapan untuk pak James.
Tapi saat berjalan rasanya sangat sulit sehingga aku harus merenggangkan cara berjalanku karna saat pantatku bergesekan rasanya perih.
"Kamu udah bangun?" Ucap pak James dengan suara serak.
"Su-sudah mas, aku bikinin dulu sarapan." Ucapku hendak pergi dari kamar pak James.
"Sayang, sini." Ucap pak James sembari menepuk kasur disebelahnya.
"Aku harus buat sarapan dulu."
"Mas bilang sini."
Aku menghampiri pak James lalu duduk disebelahnya sedangkan wajahku memalingkan ke arah lain.
"Kamu kenapa?" Tanyanya.
"Kenapa apanya? Aku gapapa." Ucapku tanpa menoleh ke arahnya.
"Kalau gak kenapa kenapa trus kenapa kamu liatnya ke arah lain?"
"Ya ka-kamu masih telanjang bulat mas. Pake baju dulu lah."
"Hehehe." Tawa nya tanpa dosa.
Diapun memakai celana yang dia gunakan semalam dan duduk disampingku.
"Jadi sekarang kita pacaran?" Ucapnya.
"Hah? Kenapa mas mikir kita pacaran sekarang?"
"Soalnya semalam mas denger kamu bilang 'i love you too' pas mas tidur di pelukan kamu."
Masa iya dia denger? Padahal aku bilangnya pelan banget dan itupun aku bilangnya waktu dia udah tidur.
"Ma-mana ada, itu mas mimpi kali."
"Gak mimpi soalnya semalam mas cuma pura pura tidur."
Aku makin salah tingkah sekarang. Ku pikir pak James tidak mendengar ucapanku semalam.
"A-aku mau mandi dulu mas, nanti ku buatin sarapan." Ucapku mengalihkan pembicaraan lalu berdiri dari dudukku.
Pak James menahan pergelangan tanganku dan kembali menyuruhku untuk duduk.
"Kamu mandi di kamar mandi mas aja, dan sekarang kamu istirahat di kamar mas. Mas ambilin dulu baju di kamar kamu." Ucapnya lalu berdiri dari duduknya.
Segan rasanya diambilin baju sama majikan sendiri. Lucu juga kalau dipikir pikir, kok bisa ya aku melakukan hal seperti semalam. Gimana kalau mamaku tau soal ini? Dia pasti kecewa punya anak homo sepertiku.
Tak lama pak James kembali sembari membawa bajuku dan aku meminta ijin untuk menggunakan kamar mandinya.
Kamar mandi pak James ini ternyata ada cerminnya dan aku bisa bercermin disini. Wajahku terlihat buruk, ditambah ada banyak bekas tanda merah di leher dan dadaku.
Aku mencoba menghapus tanda merah ini namun bukannya hilang kini warnanya malah seperti keunguan. Aku menghela nafas lelah, gimana bisa aku beraktifitas diluar rumah kalau leherku ada bekas tanda merah. Lagian pak James ngapain coba pake nyedot nyedot segala.
Aku lanjut mandi tanpa berlama lama takut pak James ingin menggunakan kamar mandinya.
Setelah selesai mandi, aku langsung keluar dari kamar mandi. Dan dapat ku lihat pak James masih duduk di kasurnya sambil memandang ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Being Sus [END]
Teen FictionBXB CONTENT!!! KONTEN GAY! KONTEN HOMO! •••••••• "Aku pamit. Makasih sudah pernah hadir dihidupku." "Kau!! Berani kau pergi dari hidupku. Akan ku habisi nyawamu!!." "Silahkan. Bahkan aku sudah tidak peduli dengan nyawaku sendiri."