Seharusnya cerita ini ada 30 halaman. Cuma Gatau kenapa 6 chapter lagi ilang:") sy gtau kenapa bisa ilang. padahal sy udh ngetik 2k kata tiap chapternya tapi malah ilang dan sy pun males bgt buat ketik ulang wkwwk, jadi ceritanya sampai sini aja ya.
Chapter ini banyak POV nya. Semoga kalian gak bingung hehe
#Andre.
Entah sudah berapa lama aku tinggal dikota ini.
Rian kini sudah masuk sekolah, dan aku sudah mendapatkan pekerjaan sekarang.Aku bekerja di sebuah restoran yang cukup besar di kota ini, gaji nya pun sudah sangat cukup untuk menyekolahkan Rian dan juga membayar kosan serta semua kebutuhanku sehari hari. Walau kebanyakan kebutuhan sehari hariku ditanggung oleh pak James.
Semenjak aku tinggal di kota ini, pak James sangat jarang pulang kerumahnya. Dia malah jauh jauh datang kesini untuk menginap dikosanku.
Dan kebetulan, hari ini adalah ulang tahunku, tahun kemarin pak James memberiku kejutan. Bahkan aku sendiri pun tak ingat dengan ulang tahunku, namun saat pak James memberiku kejutan rasanya sangat bahagia. Sebenarnya aku tidak berharap pak James hari ini akan memberiku kejutan atau tidak. Tapi yang jelas aku akan sangat bahagia jika pak James memberiku kejutan. Ditambah ini ulang tahunku yang pertama dengan keberadaan Rian dihidupku.
Saat sedang melayani para pelanggan, aku menghampiri pelanggan yang terus berdatangan hingga aku dikejutkan oleh pelanggan ku sendiri.
"Loh, mas? Rian? Kalian ngapain disini?" Ucapku kebingungan saat melihat Rian dan pak James.
"Emang gak boleh mas makan di tempat kamu kerja?"
"Bukan gak boleh, cuma tumben aja. Kalian mau pesan apa?"
"Mas makannya nanti aja bareng kamu pas udah istirahat." Ucap pak James.
"Kalau kamu Rian? Mau pesen apa?"
"Rian juga mau makan bareng kak Andre aja."
Hadeh ada ada aja pak James dengan Rian ini. Alhasil aku mendatangi meja lain untuk menanyakan pesanan mereka.
Hingga akhirnya sudah saatnya masuk jam istirahat. Lucunya aku memesan makanan di restoran ini, pekerja memesan makan di tempat kerjanya sendiri, terdengar lucu.
Kami memesan beberapa makanan, hingga saat disela makan siang kami aku membuka suara.
"Anu mas.... Mas inget gak ini hari apa?" Ucapku mencoba mengingatkan ulang tahunku pada pak James.
"Ini hari kamis kan?" Ucap pak James.
"I-iya sih."
"Kenapa emangnya?"
"Gapapa mas, lupain aja." Ucapku lesu.
Ku kira pak James akan mengingat ulang tahunku sama seperti tahun kemarin, tapi nyatanya dia lupa. Mungkin dia sibuk dengan kerjaannya hingga lupa bahwa ini adalah hari ulang tahunku.
Biarkan lah, biasanya pun aku tak pernah merayakan hari ulangtahun. Mungkin hanya karna tahun lalu pak James memberiku kejutan hingga aku ingin merasakan hal serupa.
Tak terasa jam makan siang ku sudah selesai. Ini sudah saatnya aku melanjutkan pekerjaanku, sedangkan pak James pulang dengan Rian.
Entah kenapa hari ini aku kurang semangat untuk melanjutkan pekerjaanku, mungkin karena aku terlalu berekspetasi lebih atas kemauanku sendiri.
Hari semakin malam, jam menunjukkan pukul 7 malam, ini sudah saatnya aku pulang.
Sebenarnya resto ini buka hingga pukul 3 pagi, namun para pekerja dibagi menjadi 2 shift, dan aku dapat shift pagi hingga malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Being Sus [END]
Teen FictionBXB CONTENT!!! KONTEN GAY! KONTEN HOMO! •••••••• "Aku pamit. Makasih sudah pernah hadir dihidupku." "Kau!! Berani kau pergi dari hidupku. Akan ku habisi nyawamu!!." "Silahkan. Bahkan aku sudah tidak peduli dengan nyawaku sendiri."