#Andre.
Paginya aku pergi ke stasiun kereta menuju Jakarta. Karna akan memakan waktu 7-8 jam untuk sampai ke Jakarta, jadi aku harus berangkat pagi pagi.
Tak lupa, aku juga membawa sebagian barang yang tersisa dirumah lamaku termasuk foto mamaku, aku masukkan kedalam tas besar. Dan rumah lamaku sudah ku titipkan pada paman.Namun sialnya kereta ini berangkat pukul 10 pagi, jadi saat sampai dirumah pak James. Aku tiba pukul 8 malam.
Saat sampai di depan gerbang rumah pak James, aku memejamkan mataku lalu menghela nafasku. Entah kenapa rasanya berat untuk meninggalkan rumah ini. Tapi mau bagaimana lagi? Semua hanya tinggal kenangan dan aku tak mau hidup dalam kenangan tersebut.
Aku membuka gerbang, dan melihat A Rizal yang tiba tiba sigap seperti akan melawan maling. Namun tiba tiba dia berlari ke arahku dan memelukku.
"Kamu teh kemana aja, hah?! Bikin saya panik aja." Ucapnya agak sedikit marah.
"Aku habis dari rumah temenku A, maaf kalau udah bikin panik."
"Kamu ada masalah apa sebenernya? Sok atuh cerita sama saya."
"Nanti aja ceritanya ya A, aku mau masuk dulu kedalam. Mau beres beres baju." Ucapku meninggalkan A Rizal. Entah ada apa dengan diriku. Tapi yang jelas aku malas untuk berbicara sekarang.
Saat sudah sampai didepan pintu rumah pak James, aku kembali menghela nafasku lalu membuka pintu secara perlahan.
Dapat ku lihat pak James tengah duduk diruang tengah yang dimana dia tengah menonton tv, namun wajahnya terlihat marah.
Sadar akan kehadiranku. Dia menoleh kearahku.
"Bagus. 2 hari gak pulang gak ada kabar sama sekali. Dan pulang malam malam begini!!" Bentaknya.
Aku tak peduli. Aku melewatinya dan langsung menuju kamarku. Tidak sopan memang tiba tiba nyelonong masuk kerumah orang. Tapi apa peduliku? Aku datang kesini hanya untuk mengambil baju bajuku dan pergi lagi dari sini.
"ANDRE!! MAS LAGI BICARA SAMA KAMU!"
Aku menutup mata dan lanjut berjalan ke kamarku.
Apa aku akan merindukan bentakan pak James? Semoga saja tidak. Lagi pula siapa yang ingin dibentak.Aku memasukkan semua baju bajuku kedalam koperku. Hingga tiba tiba pak James membuka pintu dengan sangat kencang membuatku sedikit terkejut. Dasar majikan yang bisanya membuat orang jantungan.
"Andre! Kamu ini kenapa sih?! Kamu marah karna mas gak pulang kemarin? Makannya dengerin dulu penjelasan mas!"
Aku menoleh ke arahnya sebentar lalu kembali memasukkan barang barang ku kedalam koper.
"Sayang! Kamu kenapa?! Kenapa mata kamu bengkak gitu? Mau kemana kamu bawa tas besar dan masukin semua bajumu kedalam koper?!"
Sayang? Lucu sekali setelah dia sudah bercumbu dengan masa lalunya, kini dia malah memanggilku sayang.
"Jangan bilang kamu....."
"Jangan bilang kamu mau pergi dari rumah ini karna kemarin malam mas gak pulang?! Dengerin mas dulu. Mas gak pulang itu karna-." Lanjutnya namun ku potong ucapannya.
"Berisik!!" Bentakku.
Baru kali ini aku membentak pak James. Lagi pula dia sudah bukan majikanku lagi, jadi tak apa lah aku membentaknya. Walau rasanya tidak sopan.
"Ka-kamu kenapa Andre?"
Aku menutup kedua mataku, rasanya ingin menangis lagi. Semua kenangan dirumah ini tiba tiba memenuhi otakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Being Sus [END]
Teen FictionBXB CONTENT!!! KONTEN GAY! KONTEN HOMO! •••••••• "Aku pamit. Makasih sudah pernah hadir dihidupku." "Kau!! Berani kau pergi dari hidupku. Akan ku habisi nyawamu!!." "Silahkan. Bahkan aku sudah tidak peduli dengan nyawaku sendiri."