#James
Entah sudah berapa lama hubunganku dengan Andre sudah terjalin. Namun yang jelas semakin hari rasa cinta ini justru semakin tumbuh.
Anak dengan paras yang menawan. Wajahnya bahkan tidak seperti artis artis korea yang memiliki kulit putih mulus, namun dia memiliki wajah tampan dengan daya pikat yang begitu menarik. Apalagi sikap baik dan polosnya membuat saya semakin tertarik padanya.
Saya bahkan sempat khilaf dan menyuruh seseorang untuk menculiknya. Untuk apa? Demi bisa merasakan bibir tipisnya yang begitu menggairahkan. Sungguh, saat bibirku mendarat di bibirnya seperti ada aliran listrik yang menyetrum tubuhku. Rasanya begitu nikmat walau dulu dia menutup bibirnya rapat rapat.
Dan baiknya lagi dia tidak menyadari bahwa saya lah yang sudah menculiknya. Saya sempat marah karna orang suruhanku malah memukul kepala Andre sampe benjol. Dan ketika akan mengobati benjolan di kepalanya, saat itu dia malah hilang melarikan diri.
Dia adalah lelaki sempurna dimataku. Wajah tampan serta bibir tipisnya membuat penisku berdiri setiap berdekatan dengannya.
Ahh sungguh setiap mengingat lekuk tubuhnya yang ramping justru membuat penisku meminta untuk dikeluarkan dari sarangnya.
Lupakan tentang perselangkangan.
Karna ini adalah hari minggu, jadi kami bisa menghabiskan waktu bersama, walau Andre sendari tadi sibuk mengepel rumah. Padahal dia sudah saya larang untuk membersihkan rumah ini.Entah kenapa hari ini otakku berfikir ingin mengajak Andre jalan jalan ke suatu tempat. Namun saya masih bingung ingin mengajaknya kemana.
"Sayang. Gimana kalau kita pergi jalan jalan?" Ajakku padanya.
"Kemana?"
"Menurut kamu tempat yang enak buat jalan jalan dimana?"
"Lah, mana ku tau. Aku kan bukan asli orang sini." Ucapnya masih fokus mengepel lantai rumah.
"Atau gimana kalau kita main ke kampung halaman rumah kamu? Mungkin disana ada tempat yang indah buat kita healing."
Seketika raut wajah Andre berubah.
Sial, saya lupa kalau kampung halamannya menjadi momok yang menyedihkan baginya. Namun anehnya raut wajah Andre seketika kembali ceria lagi. Seakan akan dia tidak ingin terlihat menyedihkan dimata orang lain."Healing healing. Gak usah sok inggris mas, gak paham aku sama yang begituan."
Sungguh, dia anak yang polos namun memiliki hati yang sangat tangguh. Saya merasa beruntung karna bisa memilikinya.
"Atau gimana kalau kita pergi ke mall? Bahan di dapur udah hampir habis kan?"
Dia terlihat berfikir sejenak.
"Masih ada kayanya buat 3 hari kedepan."
"Yaudah mending ke mall sekarang aja mumpung mas lagi libur. Kalau di nanti nanti kamu berangkat ke mall nya berduaan sama satpam di depan." Ucapku agak gondok mengucap nama satpam yang sering mendekati Andre.
"Ya terus aku ke mall sama siapa lagi kalau bukan sama A Rizal? Emang mas mau liat aku bawa banyak belanjaan sendirian?"
Benar yang apa Andre katakan. Tidak mungkin dia pergi berbelanja sendirian. Tapi sungguh, saya tidak rela siapapun mendekati Andre.
"Makannya sekarang aja ayo bareng mas."
"Iya bentar belum kelar ini."
Melihat tingkahnya yang sedang fokus mengepel lantai rumah justru terlihat sangat menggemaskan.
Akhirnya saya memilih untuk siap siap.
Namun saat hendak pergi ke kamar. Tiba tiba terdengar seseorang memencet bel rumah ini. Saya membiarkan orang tersebut karna mungkin Andre akan membukakan pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Being Sus [END]
Teen FictionBXB CONTENT!!! KONTEN GAY! KONTEN HOMO! •••••••• "Aku pamit. Makasih sudah pernah hadir dihidupku." "Kau!! Berani kau pergi dari hidupku. Akan ku habisi nyawamu!!." "Silahkan. Bahkan aku sudah tidak peduli dengan nyawaku sendiri."