13.

4.3K 278 23
                                    

#Andre.

1 bulan sudah berlalu. Hubunganku dengan pak James malah semakin dekat. Malah pak James sekarang menyuruhku untuk menganggapnya sebagai pacar bukan lagi majikannya.

Sedangan urusan gajiku, pak James akan tetap membayarku. Intinya disini aku ibaratkan pacar sekaligus masih jadi pembantu dirumah ini.

Walau sering kali pak James melarangku untuk beres beres rumah ini, tapi tetap saja aku tau diri karna masih dibayar tiap bulannya oleh pak James.

"Sayang, kamu jangan beres beres rumah lagi, kita cari pembantu lain aja ya? Urusan gaji kamu tetep mas bayar kok."

"Gak usah mas, aku masih mampu buat bersih bersih rumah ini. Lagian kalau aku gak beres beres rumah ini mau ngapain lagi? Masa aku cuma tinggal dirumah ini terus digaji tiap bulan. Kan aneh."

"Kan kamu bisa penuhi kebutuhan ranjangnya mas." Ucapnya dengan senyum mesum.

"Gak ada. Gak usah aneh aneh mas, aku masih pengen jadi pembantu dirumah ini."

"Yaudah kalau kamu maunya gitu."

Pak James kembali menatap layar televisinya.
Karna hari ini adalah hari minggu, jadi dia tidak bekerja. Sedangkan aku sedang mengepel rumah ini.

Selama sebulan ini aku sudah mencari kontrakan untuk ku tinggali dan sudah menemukan yang cocok juga. Tentu saja dibantu oleh A Rizal tanpa sepengetahuan pak James. Bisa bisa aku kena omel kalau tau A Rizal membantuku mencari kontrakan.

Aku juga sudah menyewanya untuk 2 tahun kedepan. Dan tinggal menunggu beberapa minggu lagi aku akan mengajak mama tinggal dikota ini. Rasanya jadi tidak sabar untuk tinggal berdua dengan mama.

Siangnya pak James ijin padaku untuk pergi keluar karna dia bilang ada kerjaan yang harus dia kerjakan.

Sampai menjelang malam, dia tak kunjung pulang. Padahal aku sudah memasak untuk makan malam.

Hingga jam menunjukkan pukul 9, makanan yang ada dimeja sepertinya sudah dingin. Karna tak mau terbuang sia sia, jadinya aku menawarkan makan malam pada A Rizal dan kami makan malam bersama.

Aku kembali kedalam rumah karna takut ketahuan pak James kalau aku berduaan dengan A Rizal. Namun jam sudah menunjukkan pukul 11 malam pun pak James masih belum pulang.

Aku malah makin khawatir sekarang, aku takut dia kenapa kenapa. Alhasil aku tertidur disofa ruang tengah karna lelah menunggu kepulangan pak James.

Menjelang pagi, aku terbangun disofa ini. Pak James masih belum pulang juga sepertinya dan itu semakin membuatku panik.

Aku kembali ke kamar karna aku ingin mandi.
Namun saat melihat ke arah hpku disana ada banyak miss call dan pesan masuk. Kenapa aku gak kepikiran telepon pak James aja ya semalam?

Saat ku cek siapa yang menelepon, ternyata bukan dari pak James. Melainkan dari pamanku dikampung. Atau kakak dari mamaku yang menelepon. Gak biasanya dia meneleponku.

Aku membaca salah satu dari pesan yang pamanku kirim. Dalam pesan tersebut tertulis.

'Dimana kamu Andre? Mamamu meninggal. Cepat angkat teleponnya'

Jantungku seketika berhenti berdetak. Ini gak mungkin, candaan paman sudah tidak lucu. Lantas aku buru buru menelepon pamanku dan untungnya langsung di angkat.

"dari mana aja kamu?! Paman telepon kamu dari semalam gak kamu angkat. Mamamu meninggal!!" Ucap pamanku sambil marah marah.

"Gak, gak mungkin!! Paman jangan bercanda. Ini gak lucu!!"

My Boss Being Sus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang