#Andre.
Sekarang sudah 5 bulan aku bekerja disini. Dan tabunganku sudah lumayan banyak, mungkin tinggal menunggu beberapa bulan lagi aku bakal ngajak mama tinggal disini. Maksudku, aku akan cari kontrakan untuk kami berdua tinggali.
Dan selama gajian pun aku tak lupa untuk memberi sebagian gajiku pada mama, aku gak tau uang itu sepenuhnya mama simpan atau diambil papaku, tapi aku bisa tebak kalau uang yang mama pegang sebagian besar sudah pasti diambil papa. Maka dari itu aku tidak memberikan semua gajiku pada mama.
Dan selama 5 bulan ini juga hubunganku dengan pak James bisa dibilang semakin dekat, entahlah aku bingung bagaimana cara menjelaskan arti kata dekat yang sesungguhnya. Tapi yang jelas sikap pak James ini semakin hari malah semakin aneh, dia malah semakin posesif padaku apalagi jika aku ketauan sedang mengobrol berduaan dengan A Rizal, pasti dia akan marah marah.
Contohnya sekarang ini, aku tengah mengobrol berdua dengan A Rizal malam malam karna pak James belum pulang kerja, ehh saat asik mengobrol dengan A Rizal tiba tiba dia pulang.
"Andre kesini kamu!" Panggilnya saat dia baru turun dari mobilnya.
"Iya pak ada apa?"
"Ada apa ada apa, ngapain kamu berduaan disana malem malem gini?!"
"Ini kan masih jam 8 pak, belum terlalu malem. Saya juga disana cuma ngobrol bareng A Rizal karna bosen kalau diem dalem rumah terus."
"Berani ngejawab kamu ya?!"
Lah, kan dia nanya ya ku jawab lah. Andai bukan bosku, sudah ku sumpal mulutnya pake batu.
"Kamu masak apa hari ini?" Tanyanya. Namun tidak ku jawab karna aku takut kena omel lagi.
"Kalau ditanya itu jawab!!" Bentaknya.
"Ba-barusan saya jawab pertanyaan bapak malah dimarahin makannya saya gak berani jawab pak, saya takut kena omel lagi." Ucapku menunduk.
"Ibu kamu ngidam apa si dulu waktu lahirin kamu." Tanyanya.
Aku mengingat ingat cerita mama waktu dulu dia ngidam sesuatu yang aneh saat mengandungku.
"Dulu mama saya ngidam rujak bengkoang tengah malem kalau gak salah, dulu mama saya pernah cerita soalnya, pak."
Pak James terlihat memijat pelipisnya.
"Bisa gila saya kalau banyak ngobrol sama kamu." Ucapnya beranjak pergi meninggalkanku.
Aneh, dia sendiri yang ngajak ngobrol malah aku pula yang disalahin. Giliran pertanyaannya gak di jawab malah marah marah, pas udah dijawab malah bilang bisa gila.
Aku berbalik hendak ke tempat A Rizal lagi, namun tiba tiba pak James menghentikan langkahku.
"Siapa yang nyuruh kamu buat balik lagi kesana?!" Bentaknya lagi.
"Sa-saya bosen pak kalau diem dikamar terus gak ada temen ngobrol. Emangnya kenapa kalau saya ngobrol sama A Rizal?"
"Andre! Saya peringatkan kamu sekali lagi. Saya paling gak suka dibantah! Sekali lagi kamu berani membantah ucapan saya, saya akan-." Ucapnya terputus saat aku memotong ucapannya.
"Bapak kayanya lagi cape, mau saya pijat?"
"Bo-boleh" Ucapnya kini malah terlihat kikuk
Aku menghela nafasku lelah.
Beginilah cara agar pak James tidak marah marah lagi, biasanya kalau pak James sedang marah marah aku akan tawarkan diri untuk memijatnya dan dia akan berhenti marah marah."Yasudah cepetan, habis makan malam kamu langsung pijitin saya, badan saya udah pegel."
Dia kembali berjalan kedalam rumah sedangkan aku mengikutinya dari belakang.
Tanpa mengganti baju terlebih dahulu, dia langsung duduk di meja makan dan melahap habis semua makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Being Sus [END]
Teen FictionBXB CONTENT!!! KONTEN GAY! KONTEN HOMO! •••••••• "Aku pamit. Makasih sudah pernah hadir dihidupku." "Kau!! Berani kau pergi dari hidupku. Akan ku habisi nyawamu!!." "Silahkan. Bahkan aku sudah tidak peduli dengan nyawaku sendiri."