Yasmin, gadia SMA yang hidup dengan keluarga yang serba ada. Orang tuanya menyayanginya. Ia adalah gadis yang pintar. Semua terlihat sempurna di hidupnya. Ia suka menulis. Ia ingin menjadi penulis yang sukses suatu hari nanti.
Akan tetapi semuanya berubah ketika menyukai senior di sekolahnya. Ia adalah Alden Dirgantara.
Yasmin melihat sosok sempurna lainnya pada Alden. Yasmin mulai mengejar cintanya. Ia mengikuti semua yang di lakukan oleh pria itu. Ia bahkan melupakan cita-citanya yang ingin jadi penulis. Ia malah masuk ke jurusan manajemen bisnis demi pria itu. Hingga akhirnya ia bertemu secara langsung dengan pria yang ia sukai setelah sekian lama."Lo Yasmin kan?"
"Bener kak, ada apa ya kak?"
"ada yang mau ketemu sama lo. Ayo ikut gue"
"Tapi kak..."
"Ayo, ikut aja"
Yasmin ditarik oleh pria itu ke sebuah ruangan. Gadis itu ternyata di bawa keruangan rapat yang biasa di pakai oleh anggota Dewan kampusnya. Ketakutannya seakan menghilang ketika melihat seseorang yang ada di dalam sana.
"Bro, gue udah bawa cewek ini"
Yasmin duduk dengan kaku. Ia sangat gugup sekarang.
"Ada perlu apa ya kak?"
"Lo kenal Puspa?" Alden membuka suaranya.
"Iya, Dia temen saya kak"
"Kan gue bilang juga apa"
"Temen gue ini minta dikenalin sama cewek yang namanya puspa itu"
'What?' yasmin langsung terdiam. Ia mengira cintanya akan berbuah manis. Tetapi ternyata orang yang sudah lama disukainya malah menyukai teman sekelasnya.
"woi, malah bengong lo. Bisa gak?"
"Bi-bisa kak"
"Kita mau makan ni nanti, lo ajak temen lo itu sekalian"
"Iya kak".
***
Sekarang mereka sedang duduk berempat. Puspa duduk di samping Alden. Sedangkan Yasmin duduk di samping Bryan. Ternyata pria yang menariknya tadi bernama Bryan.
Yasmin hanya bisa meratapi nasibnya sambil mengaduk-aduk makanan yang ada didepannya.
Ponselnya berdering.
"Halo, Ra"
"Lo dimana?" Sahabatnya menelfonnya.
"Gue di kantin"
"tumben lo ngantin. Sama siapa?"
"Kak Alden, Puspa.."
"Ha? Kok ada puspa"
"Panjang ceritanya"
"Lo gak nyaman ya disana?"
"hm"
"gue kesana. Lo dikantin manajamen kan?"
"hm"
"tunggu gue disana"
***
Yasmin hanya menimpali perbincanagan mereka jika ia ditanya. Jika tidak, ia hanya akan mendengarkannya saja.Akhirnya Lora sampai kesana.
"ini temen lo" Bryan langsung sumringah melihat Lora.
"Iya, kak"
"Ya, ayo"
"ah iya. Saya pamita ya kak. Puspa pulangnya.."
"Dia sama gue" Alden memotong ucapan Yasmin.
"Iya. Gue duluan ya puspa."
Yasmin dan Lora bernjak dari sana. Mereka menuju parkiran mobil.
"Lo udah gila ya, Ya?" Lora langsung meluapkan emosinya ketika mereka sudah masuk ke dalam mobil Lora.
"Gue harus apa Loraa?"
"Harus nya lo tolak dong Yaya"
"mana bisa gue nolak permintaan kak alden, Ra"
"pokoknya lo jangan sampai terlalu deket sama mereka. Nanti lo bakal makin sakit hati liat mereka berdua"
" Iya, Gue tau"
"Kalo ada yang aneh kasih tau gue"
"Yang aneh gimana ra?"
"Iya, yang aneh-aneh deh pokoknya"
"iya Lora"
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Yasmin
Romancecerita pendek tentang Yasmin dan lika-liku kehidupannya. Yasmin seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada senior di sekolahnya. Karena cintanya, ia mengikuti pria itu sampai ke jenjang perkuliahan dan mengambil jurusan yang sama dengan pria itu. Ak...