Part 27

166 19 0
                                    

Rora melihat Alden yang duduk di depan ruang operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rora melihat Alden yang duduk di depan ruang operasi. Dengan marah Rora menghampirinya. Akan tetapi ia menangkap siluet seorang gadis. Rora berhenti tiba-tiba. Ia melepaskan tongkatnya dan maju dengan menyeret kaki kirinya yang terluka.

"Lo, beraninya lo kesini?"
Rora memegang kerah baju puspa dan mengangkat tubuh mungil gadis itu. Bryan kaget setengah mati. Ia tidak menyangka jika Rora sekuat ini. Ia tidak berani untuk melerai mereka.

Puspa yang diangkat hanya menggunakan sebelah tangan oleh Rora justru lebih ketakutan. Bukan, ia ketakutan setengah mati.

"Jawab anj**?"

Puspa menangis. Ia ingin minta bantuan pada Alden. Tapi pria itu enggan melihatnya. Ia hanya duduk dan menunggu.

Lampu yang ada di ruang operasi berubah. Alden langsung berdiri dan menghampiri dokter yang keluar dari sana.

"Apa anda keluarga pasien?"

"Iya Dok,  Saya suaminya"

Jder

Puspa kaget. Ternyata Alden memang suami Yasmin. Ia kira Rora membohonginya.

"Bagaimana Keadaan Istri saya Dokter?"

"Kami sudah mengatasi pendarahan istri anda. Tapi mohon maaf,  kami tidak bisa menyelamatkan janin yang ada di rahimnya"

"Hah?  Janin?"

"Iya Pak. Istri anda sempat hamil. Karena benturan keras yang dialaminya, istri anda keguguran"

"...."

"Perawat akan membawa istri anda keruang inap. Saya juga akan memberikan resep obat untuk anda tebus nantinya di Apotik. Yang tabah ya pak, saya permisi dulu. Jika ada yang ingin anda tanyakan, anda boleh langsung ke ruang saya"

Dokter berlalu dari sana. Alden jatuh berlutut. Ia menundukkan kepalanya dan menangis disana. Andaikan dia bisa menjaga istrinya dengan lebih baik. Maka yasmin tidak akan seperti ini.

Rora yang mendengar penuturan dokter seketika meradang. Ia menendang perut puspa dengan kaki kanannya. Bryan yang melihatnya makin terkagum. Bagaimana bisa Rora berdiri dengan satu kaki yang sedang sakit.

Puspa terbatuk keras. Tendangan Rora mengenai ulu hatinya. Lalu Rora menjambak rambut gadis itu hingga kepalanya terdongak ke atas.

"Ini kan yang lo mau?"

"Sakit Rora. Aku mohon lepasin.  Kak Alden Tolong"

Rora semakin menarik rambutnya dan menyeret gadis itu mendekati Alden.

"Wah,  pasangan yang serasi ni"

"...."

"Gue kecewa sama lo Alden. Gue udah mulai percaya lo bakal jaga Yasmin. Lo bakal bahagiain dia. Tapi kenapa lo masih berhubungan dengan ni cewek? Lo gak tau kan berapa kali Yasmin liat lo jalan berdua? Kalau aja Yasmin gak nahan gue, udah gue tonjok muka lo. Sahabat gue kurang apa sih sama lo? Dia cantik, tinggi,  putih, baik, pinter juga. Kenapa lo gak bisa bahagiain dia? Lebih parahnya, Yasmin juga gak pernah marah ke lo kan? Meskipun hatinya sakit liat lo jalan sama ni cewek, dia gak pernah marah ke lo. Sekarang terserah lo. Mau lo sama ni cewek jadian atau apa terserah lo aja"

Rora melihat brankar Yasmin yang di dorong oleh perawat. Rora mengikuti  mereka. Alden yang sudah berdiri ditahan oleh Bryan.

"Biarin Rora dulu yang di sana"

Langkah Alden terhenti. Ia duduk kembali di depan ruang operasi.

"Dan lo, tunggu polisi datang. Mereka mau ketemu sama lo"

"Hah? Maksudnya gimana kak?"

"Gak usah belagak bego ya lo"

"Kak aku gak salah kak"

"Nanti aja lo bilang di kantor polisi"

Benar saja. Setelah beberapa saat, Polisi datang dan membawa Puspa ke kantor polisi.

Tinggallah Alden dan Bryan di sana.

"Lo gimana sih. Kok bisa terkecoh gini. Alden yang gue tau bukan lo yang sekarang ini"

Setelah menepuk bahu Alden. Bryan berlalu dari sana. Ia akan melihat keadaan Rora di ruang rawat inap Yasmin.

Alden mengikuti  dari belakang. Ia bisa melihat istrinya masih terpejam di atas brankar. Ia keluar dari ruangan itu dan duduk di kursi yang ada di depan ruangan itu. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Ia sangat terpukul dengan kadaan ini. Ia juga bingung, apa yang akan katakannya pada Papa dan Mama Yasmin nantinya.

***
Bersambung

YasminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang