Perlakuan Alden padanya, membuat yasmin memikirkan sesuatu yang aneh.
"Gak mungkin lah. Iya iya gak mungkin" gumamnya.
Keesokan hari nya ia mengemudikan mobilnya sambil bersenandung. Yasmin sesekali bernyanyi mengikuti lagu. Yasmin sangat bersemangat untuk berangkat ke kampus sekarang. Ia akui hatinya memang belum bisa move on dari sosok Alden.
Yasmin keluar dari mobilnya. Ia berjalan sambil melompat kecil.
"Woi Yasmin"
"Gio, ngapain lo di jurusan gue?"
"Ayo, gue traktir makan"
"gue makan tadi"
"o-oke, temanin gue makan aja ayo"
"Ogah, gue mau ke kelas"
"hei!"
"awas lo"
"Ayo, temanin gue"
"Awas gak lo?"
Gio berdiri di depan Yasmin. Ia menghalangi jalan yasmin untuk pegi ke kelasnya.
"Lo ya, Gue pukul lo"
Gio langsung menghindar. Lalu yasmin berlari kekelasnya. Pria itu langsung mengejarnya.
"Yasmin, tunggu"
Yasmin berhenti. Ia melihat banyak nya orang yang berkumpul di lapangan jurusannya.
Gio yang berhasil menyusulnya menarik tangannya.
"Tunggu yo"
"Ayo, lo gak usah liat yang begituan. Norak tau gak?"
"Bentar, gue mau.." Yasmin menyadari sesuatu. "ooh. Kayaknya ada yang bakal jadian ya?" semangat yasmin tiba-tiba memudar. Ia mendengar suara yang mendukung calon pasangan itu bersaut-sautan.
Gio berdiri di samping yasmin, lalu merangkulnya.
"Ayo, pergi"
Yasmin melihat Puspa yang berdiri di tengah lapangan. Sedang kan pria yang ditunggunya masih di tarik-tarik oleh teman-temannya.
Hingga mata yasmin yang berkaca-kaca bertatapan dengan mata Alden. Lama mereka menatap satu sama lain. Lalu yasmin berbalik meninggalkan kerumunan.
Hal ini membuat Alden merasakan perasaan yang asing.
"Ayo Al. Cepet. Puspa udah siap tu"
"Gue gak mau cara nya begini"
Alden melepaskan dirinya dan meninggalkan lapangan. Ia juga meninggalkan sosok gadis yang tengah menunggu pernyataan cintanya di tengah kerumunan.
***
Beberapa hari kemudian Alden tidak bertemu sama sekali dengan yasmin. Akhirnya ia bertanya pada angkatan yasmin."Woy, lo kenala yasmin gak?"
"kenal kak, yasmin yang tinggi putih cantik itu kan kak?"
"hm"
"dia temen sekelas gue kak. Tapi udah beberapa hari ini gak masuk sih kak"
Deg
"Oke, makasih ya".
Alden melihat jadwal rapat selanjutnya. Lalu ia mengetik sesuatu diponselnya.
'Rapat besok, Semuanya harus datang tanpa terkecuali'
***
Alden melihat semua anggota memasuki ruang rapat. Ia yang menunggu seseorang sedari tadi masih melihat ke Arah pintu masuk.
"Kak, semuanya udah datang kak"
"semuanya?"
"Iya kak"
"Semua Co, periksa kehadiran anggota masing-masing"
"Saya Galang. Co Olahraga. Anggota Departemen Olahraga hadir semuanya kak"
"Saya...." dilanjutkan oleh Co-Co selanjutnya. Hingga Departemen yang ia tunggu-tunggu melaporkan kehadiran anggotanya.
"Saya Melvin. Co Kominfo. Anggota Departemen Kominfo hadir semuanya kak".
Alden mengangkat satu alisnya. Lalu bryan menanyakan sesuatu yang ingin di tanyakannya.
"Yaya kemana?"
"Yaya?"
"Yasmin"
"Oh, dia udah ngundurin diri kak"
"Kenapa?"
"Saya cuma di kasih tau kalau dia mau fokus kuliah aja katanya kak"
"Suruh dia ngehadap gue besok"
Setelah mengatakan itu, alden memulai rapat hari ini.
***
Keesokan paginya Yasmin mendatangi ruangan Alden. Ia hanya akan memberikan surat pengunduran dirinya sebagai anggota dewan jurusan pada pria itu.Beruntungnya, sesampainya di sana, Alden tidak berada di ruanganya. Jad yamin hanya akan meninggalkan suratnya di atas meja Alden.
"Lo ngapain disini?" sebuah suara mengagetkan Yasmin.
***
BersambungHai guys
Aku up lagi, fyi part Yasmin kayaknya teracak deh guys, jadi yang mau baca liat dulu partnya yaa.
Btw, aku udah up sampai bab 11 di KK, yang mau baca duluan boleh langsung kesana yaa. Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yasmin
Romancecerita pendek tentang Yasmin dan lika-liku kehidupannya. Yasmin seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada senior di sekolahnya. Karena cintanya, ia mengikuti pria itu sampai ke jenjang perkuliahan dan mengambil jurusan yang sama dengan pria itu. Ak...