***
Aku update lagi guys
Selamat membaca
Hehe
***"Bagusnya kita apain tu anak?"
Rora bertanya pada Yasmin ketika mereka sampai di kampus."Gue bingung sebenernya. Gue tahu, gue juga ada salah disini. Gue masuk ke tengah-tengah hubungannya sama kak Alden. Gue masuk pas mereka hampir jadian malahan"
"Tapikan bukan lo yang mepet ke kakak Alden. Lagian ya, kayaknya kakak Alden udah sayang banget sama lo."
"Ntahlah Rora. Gue gak mau berharap lebih. Lo taukan gue udah suka berapa lama sama dia. Tapi pas gue mau ngejauh, kenapa dia malah makin deket sama gue."
"Sekarang gue biarin dulu, tapi kalau dia nyakitin gue sama anak gue lagi, gue gak akan tinggal diam."
"Gue bakal dukung apapun yang lo lakuin."
"Btw, gimana hubungan lo sama Bryan?"
"Masih gitu-gitu aja"
"Lo jangan gantungin anak orang. Nanti kalau dia beneran pergi, baru lo nyesel nanti."
"Iya-iya bumil."
Yasmin terkekeh pelan melihat wajah kesal Rora.
Ponsel Yasmin berdering. Alden menelfonnya. Pria itu hanya bilang akan menjemputnya nanti.
Setelah kejadian semalam, Yasmin semakin bingung sekarang. Ia ingin menerima Alden sebagai suaminya dan ayah dari anaknya. Tapi, ia tidak tau bagaimana perasaan Alden yang sebenarnya padanya.
Pria itu tidak pernah mengatakan jika ia sayang padanya. Yasmin masih sama dengan perempuan di luar sana. ia ingin Alden mengatakan padanya jika Pria itu memang menyayanginya. bukan hanya perhatian yang ia inginkan.
Memikirkan ini membuatnya jadi emosional. Ia memutuskan untuk pergi ke kelasnya. Ia akan menunggu jam masuk di sana saja. Setelah pamit pada Rora, ia pergi meninggalkan kantin.
Akan tetapi, ia melihat seseorang yang duduk di kantin dengan seorang gadis. Ia sangat mengenali pria itu. Dia Suaminya. Yasmin memang tidak berada di kantin Jurusannya. Ia berada di kantin jurusan Rora. Yang mana kantin itu berada di sebelah kantin Fakultas suaminya.
Dengan keteguhan hati, ia mencoba menelfon Alden. Ia menunggu dering telfon hingga Alden mengangkat telfonnya.
"Halo Kak?"
"Iya, kenapa?"
"Dimana?"
"Sekre, mau rapat bentar lagi"
jder
Yasmin kaget, Alden berbohong padanya. Yasmin langsung memutuskan panggilan dan pergi dari sana.
***
Siangnya, ia harus pergi ke Aula besar kampus. Bukan hanya dia tapi seluruh Mahasiswa yang ada di kampusnya. Ia duduk di salah satu kursi yang ada disana. Akan tetapi, seorang gadis datang menghampirinya.
"Yasmin, boleh ikut aku sebentar?"
"Mau ngapain?" Tanya Yasmin waspada.
"Aku mau ngomong sama kamu."
Yasmin mengikuti langkah puspa. mereka berhenti di belakang gedung Aula.
"Lo mau ngomong apa?"
"Yasmin, kamu bisa jauhin kak Alden?"
"Maksud lo?"
"Aku mohon Yasmin, jauhin kak Alden."
Puspa berlutut padanya.
"Lo ngapain berlutut gini?"
"Aku mohon"
"Udah? ini aja yang mau lo omongin?"
Puspa kaget dengan respon Yasmin.
"Gue balik dulu." Yasmin berbalik meninggalkan Puspa.
Plak
Langkah Yasmin berhenti. Ia berbalik dan melihat kondisi puspa yang sudaj acak-acakan.
"Lo udah gila ya?"
"Iya, kalau lo gak mau gue makin gila, tinggalin kak Alden"
Pusa bergerak maju menjambak rambut Yasmin. Yasmin menghindar dan mendorong Puspa hingga gadis itu terjatuh. Puspa ingin maju kembali. Tapi ia melihat seseorang dibelakang Yasmin. Ia tiba-tiba menangis keras.
"Lo kenapa sih giniin gue? Punya salah apa gue sana lo? Gue gak tau kalau lo cemburu. Gue minta maaf Yasmin. Gue gak tau kalau kedekatan gue sama kak Alden bikin lo sakit hati"
"Lo ngomong apaan sih bangsat?"
Yasmin menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan.
"Gue juga gak tau kalau lo udah lama suka sama kak Alden. Gua minta maaf kalau kak Alden malah sukanya sama gue Yasmin" puspa menangis terisak-isak.
"Gue juga minta maaf kalau lo harus mengandung-"
Yasmin yang sudah terlalu kesal menarik kerah baju Puspa. Tapi terdengar suara yang menghentikannya.
"Yasmin"
Alden memanggilnya.
"Kamu apa-apaan?"
Yasmin melepaskan kerah baju gadis itu dengan kasar.
"Lo urus cewek lo"
Yasmin pergi dari sana.
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Yasmin
Romancecerita pendek tentang Yasmin dan lika-liku kehidupannya. Yasmin seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada senior di sekolahnya. Karena cintanya, ia mengikuti pria itu sampai ke jenjang perkuliahan dan mengambil jurusan yang sama dengan pria itu. Ak...