Part 6

312 33 0
                                    

Tidur yasmin terganggu karena suara ketukan di pintu kamarnya. Dengan sedikit tertatih, ia bangkit dan membuka pintunya.

"Lo yasmin?"

"Iya, kakak siapa ya?"

"Gue aca, anggota PMR. Ayo gue periksa dulu"

Yasmin menurut dan berbaring kembali di kasurnya. Aca memeriksa tekanan darah yasmin. Ternyata tekanannya darah nya rendah. Lalu aca memberikan obat serta makanan untuk yasmin. Kemudian ia pamit keluar.

Yasmin melihat obat yang diberikan padanya. Ia bangkit untuk makan sedikit lalu meminun obatnya.

****

Keesokan paginya keadaan yasmin sudah lebih baik. Ia akan menngikuti kegiatan hari ini.

Akan tetapi, Semangat runtuh seketika. Karena kegiatan hari ini adalah kegiatan diluar ruangan dan menghabiskan banyak tenaga. Sedangkan yasmin. Ia benci berkeringat berlebihan.

"Lo udah sehat?"

"eh kak galang. Udah lumayan kak. Makasih ya kak"

"makasih apaan? Orang cuma itu doang"

"iya kak, pokoknya makasih ya kak"

"lo yakin ikut kegiatan ini?"

"hmm, yakin deh kak"

"kayaknya gak yakin deh lo"

"Hehehe"

"kalau ada apa-apa cari gue. Atau gak cari yang pakek pita merah di lengannya ya"

"Oke kak"
Yasmin mengangkat tangannya membentuk huruf O.

Sirine tanda kumpul berbunyi. Mereka akan membagi kelompok sekarang.

Yasmin berdecak pelan. Ternyata ia satu tim dengan Alden dan Puspa. Betapa sialnya hari ini.

Mereka akan melakukan permainan mencari harta karun. Yasmin sudah jalan mengikuti rombongannya selama setengah jam. Ia semakin kesal karena melihat Alden dan Puspa yang berjalan didepannya sambil tersenyum.

"Eh"

Yamin hampir terpeleset. Untung pria di sampingnya membantunya.

"Hati-hati kalau jalan"

"Iya kak"

"Kak alden. Itu ada satu permata"

Suara puspa membuat mereka mengalihkan pandangannya.

"yes, akhirnya udah boleh balik ni" gumam yasmin.

Alden mengambil Permata itu. Lalu terdapat permata lainnya juga disana. Salah satunya berada pohon yang jalan yang sedikit menurun. Yang lain sedang mengambil permata. Hanya yasmin dan puspa yang berdiri memperhatikan mereka.

"Yasmin, lo kayaknya bisa tu ngambil permata itu"

"Harus gue yang ngambil?"

"Biar cepet"

Dengan malas yasmin beranjak dan mencoba menggapai permata itu.

"Ayo yasmin sedikit lagi" puspa menyemangatinya sambil melompat-lompat.

Yasmin masih mencoba menggapai permata itu. Hingga tiba-tiba puspa terpeleset dan akhirnya mendorong yasmin.

"Aaakh"

Yasmin terjatuh ke bawah. Alden dan lainnya mendekat kesana.

"Kak, yasmin jatuh kebawah"

Alden dengan cepat turun kebawah. Untung saja yasmin memegang pohon kecil yang ada disana. Sehingga ia tidak jauh jatuh kebawah.

Yasmin menghela nafas kasar.

"Puspa bangsat. Ngapain sih lompat-lompat kek monyet aja"

Yasmin mencoba bangkit dengan hati-hati. Kaki nya terasa nyeri. Alden datang dan membantunya untuk keatas. Yasmin yang malas berdebat menerima bantuan Alden.

"Lo gak pa pa?"

"Gak pa pa gimana kak? Gue luka ni"

"Aska, lo hubungi anggota PMR. Kayaknya kakinya sedikit terkilir"

"Yasmin, maafin aku"

"gak pa-pa pus, kan udah jatuh juga guenya"

Alden membungkukkan tubuhnya.

"Ayo naik"

Puspa segera mendekat dan ingin naik ke atas punggung Alden. Melihat itu Yasmin mendengus kasar.

"Yasmin" panggilan Alden membuat puspa urung untuk naik ke punggung Alden.

"Gak usah kak, gue masih sanggup jalan. Lo gendong aja puspa. Kayaknya kaki dia juga sakit"

"Eh, gak kok. Aku juga masih sanggup buat jalan"

yasmin berjalan tertatih-tatih. Ia kaget, tiba-tiba Aska memegang lengannya untuk membantunya menyeimbangkan tubuhnya saat berjalan.

"Ayo gue bantu"

Yasmin mengangguk saja.

Alden yang tadinya membungkuk sudah berdiri kembali. Ia hanya bisa melihat yasmin dan dibantu oleh Aska berjalan di depannya.

****
Bersambung

Hai semuanya

Aku up lagi

Semoga suka dengan ceritaku yang satu ini. Terimakasih💞.

YasminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang