Dua minggu sudah berlalu. Yasmin melakukan kegiatannya seperti biasa. Hubungannya dengan Alden pun juga seperti biasa. Tidak ada kemajuan. Yasmin tidak terlalu perhatian pada Alden. Ia hanya akan membuatkan sarapan di pagi hari dan makan malam. Itu saja. Mereka tetap tidur di ranjang yang sama. Akan tetapi hanya akan bicara seperlunya.
"Yaya, mau kekampus? "
"Iya"
"Ayo kakak antar"
"Gak usah. Jalan kaki aja, kan deket"
Alden menghela nafas kasar. Ia tidak akan mendebat Yasmin lagi. Karena jika ia melakukannya maka hubungan mereka akan lebih parah dari pada ini. Yasmin ternyata sangat keras kepala. Ia tidak suka mendebatkan sesuatu jika itu tidak perlu. Sama seperti dirinya jika bersama orang lain. Beda lagi jika ia bersama Yasmin. Ia akan berusaha untuk melakukan sesuatu untuk membuat wanita itu senang. Sekalipun dengan sedikit berdebat dengannya.
***
Alden telah sampai di kampusnya. Ia heran melihat kerumunan di tengah lorong. Sepertinya mereka melihat sesuatu di mading.Bryan yang melihatnya langsung berlari kearahnya. Pria itu menarik paksa Alden untuk menjauh dari sana.
"Woi, lepasin gue"
"Kita harus pergi ketempat yang tenang sekarang"
Setelah sampai ketempat yang lumayan sepi, Bryan berhenti dan berbalik menghadapnya.
"Ngapain lo narik gue kesini?"
Bryan memperlihatkan ponselnya. Terdapat beberapa potretnya disana.
"Siapa yang ngelakuin ini?"
"Sekarang Yasmin dituduh jadi cewek gak bener"
"What?"
"Iya Alden, lo harus klarifikasi secepetnya"
"Iya, tapi.. "
"Tapi apalagi sih lo?"
"Gue pergi dulu"
"Woi mau kemana lo?"
***
Lagi-lagi mahasiswi Bahasa terpesona melihat ketampanan Alden. Pria itu kembali mencari istrinya di sana.
"Yaya"
Wanita itu berbalik.
"Kak, lo ngapain sih disini?"
"Masih ada mata kuliah lagi habis ini?
"Ada, tapi dosennya gak masuk"
"Ayo kita pulang"
"Aku mau ke Sekre dulu kak"
Alden menggeram marah.
"Mau ngapain disana?"
"Ngantar surat ini"
"Titip aja temen kamu"
"Ehm, iya Yas. Biar gue yang ngantar ke sekre nanti"
"Sorry ya, Gue titip ke lo"
"Oke, gak apa-apa"
***
Mereka duduk berdampingan di ruang tv. Yasmin yang hanya diam sedari tadi mulai kesal.
"Kak, lo ada masalah?"
"...."
"Kak, udah hampir setengah jam kita diam aja"
"Yaya, apapun yang terjadi kamu harus percaya sama aku"
Yasmin menaikkan alisnya.
"Ada apa sebenernya?"
Alden malah bergerak memeluknya. Ia tidak ingin Yasmin tau masalah ini.
"Kak"
"Janji dulu"
"Hah. Iya aku janji"
"Yaudah, ayo kita tidur"
***
Keesokan paginya Yasmin berangkat kuliah seperti biasa. Tapi tiba-tiba ia dicegat di lorong kelasnya. Ia di bawa paksa ke kamar mandi wanita. Yasmin yang kaget, tapi ia diseret oleh 5 orang gadis yang ia pun tidak tau siapa.
"Woi, lo yang namanya Yasmin kan?"
"Iya, Gue Yasmin. Kalian siapa?"
"Lo gak perlu tau siapa kita"
Salah satu dari mereka menjambak rambutnya. Kedua tangan Yasmin di pegangi oleh mereka. Yasmin berusaha untuk melepaskan tangannya. Ia bahkan juga di tampar oleh salah satu dari mereka.
Yasmin yang sudah sangat kesal akhirnya bisa melepaskan diri. Ia mendorong dua orang. Lalu menendang satu orang di depannya. Salah satu dari mereka mengambil pisau di sakunya. Yasmin mundur sedikit. Ia harus membaca pergerakan lawannya. Ketika lawannya ingin menyerangnya, Terdengar seseorang menyerukan namanya. Kelima gadis itu kaget melihat siapa yang datang.
"Wah, udah mulai aja pestanya"
***
BersambungAku up lagi guys
Aku minta maaf yaa semuanya, Karena up nya lama banget. Aku sempat drop guys. Tapi sekarang udah lumayan sehat, jadi udah bisa up lagi.
Kalau gak sesuai ekspektasi aku minta maaf lagi ya guys. Semoga suka dengan ceritaku.
BTW di Karyakarsa udah sampai Part 23 ya guys. Jadi yang mau baca duluan boleh langsung kesana aja. Terimakasih💞.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yasmin
Romancecerita pendek tentang Yasmin dan lika-liku kehidupannya. Yasmin seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada senior di sekolahnya. Karena cintanya, ia mengikuti pria itu sampai ke jenjang perkuliahan dan mengambil jurusan yang sama dengan pria itu. Ak...