Part 10

293 34 1
                                    

Yasmin sedang membereskan apartemennya. Ia akan masuk ke jurusan baru semester depan. Jadi ia punya waktu selama Satu bulan untuk menenangkan dirinya.

Bel apartemenya berbunyi. Ia bergegas untuk membuka pintu apartemennya.

"hah, Kak Alden. Ngapa-. Woi kak, main masuk aja"

Alden sudah duduk manis di ruang tamu apartemennya. Yasmin berdiri dengan melipat tangan di dadanya.

"Kak Alden, lo Ngapain disini?"

"ehm. Gue mau nanya sesuatu"

"hm?"

"Dulu pas SMA yang ngasih gue susu kotak sama note kecil itu lo, kan?"

Yasmin menghela nafas kasar. Lalu menduduk dirinya di kursi seberang Alden.

"Oke kak, karena lo udah tau ya. Jadi gue ceritain semuanya. Lo bener, gue yang ngasih lo susu kotak sama note kecil. Gue juga yang ngasih obat merah pas lo jatuh main basket. Gue juga yang nemuin kunci mobil lo pas lo buru-buru ke kelas. Gue juga ngasih kue buat nyokap lo pas dia Ulang tahun, dan masih banyak lagi. Gue udah lakuin itu selama hampir 3 tahun. Jadi gue harus berhenti sekarang. Gue harus nata ulang hidup gue, biar gak ada lagi bayangan lo yang gue ikuti. Gue juga mau minta maaf, mungkin lo risih sama semua perlakuan gue dulu sampai beberapa hari lalu. Gue minta maaf kak" 

yasmin menundukkan tubuhnya. Ia menunggu respon Alden. Sepertinya pria itu benar-benar marah sekarang. Alden sama sekali tidak merespon yasmin. Gadis itu mengangkat kepalanya untuk menghadap Alden.

"Ada lagi yang mau lo omongin kak?"

"ehm. Lo gak nunggu gue maafin lo?"

"Gak kak, intinya Gue udah minta maaf, kalau lo mau maafin gue ya bagus. Kalo nggak, gue gak bisa juga maksa lo kak"

Alden terdiam mendengar penuturan Yasmin. Jantung nya bedetak dua kali lipat lebih cepat.

"Kalau gak ada lagi yang mau diomongin, gue mau istirahat dulu kak. Lo juga tau kan pintu keluarnya dimana" lalu Yasmin beranjak masuk kekamar.

Alden masih belum beranjak dari sana. Ia masih belum bisa mencerna kejadian yang ia alami.

***

Yasmin terbangun. Ia sedikit haus, lalu ia memutuskan untuk ke dapur.

"Oh my.."

Ia kaget melihat Alden yang masih duduk di ruang tamunya. Alden duduk bersandar dengan mata terpejam.

"Kak, bangun"

Alden masih setia memejamkan matanya.

"Kak, bangun"

"Alden, bangun!"

Alden tersentak. Ia membuka matanya. Samar-samar ia melihat wajah yasmin.

"Yasmin" Matanya terasa berat.

"Lo kenapa kak?"

Yasmin memegang kening Alden.

"Lo demam kenapa malah kesini sih"

"Jangan Pergi" Alden memeluk pinggang yasmin.

"Gue cuma mau ngambil obat kak, lepasin dulu"

Yasmin berusaha untuk melepaskan dirinya. Setelah berhasil, yasmin membantu alden untuk berbaring di sofanya. Lalu ia mengambil obat dan kompres untuk Alden.

"Kak, bangun dulu. Lo udah makan kan?"

Alden menggeleng.

"Yaelah, ni obat harus diminum setelah makan"

Yasmin mengambil ponselnya dan memesan bubur di aplikasi online.

Setelah beberapa saat, makanan yang ia pesan sampai ke apartemennya.
Yasmin membangunkan Alden kembali.

"Kak, bangun. Makan dulu"

"hm?" Alden membuka matanya. Yasmin membantu Alden dan menambah bantal di kepala Pria itu.

Yasmin dengan telaten menyuapi Alden hingga makananya habis. Lalu yasmin juga membantu Alden untuk meminum obatnya.

Alden telah terlelap kembali. Yasmin beranjak untuk mengambil ponselnya. Tapi tangannya di genggam erat oleh Alden.

"Kak, gue mau ambil ponsel bentar. Gue harus hubungi orang buat jemput lo"

alden semakin mengeratkan pegangannya.

"jangan tinggalin gue"

"iya kak, gue bilang ke puspa dulu"

"Yasmin?"

"....?"

Alden tertidur kembali. Yasmin sudah menunggu Alden berbicara lagi menjadi kesal sendiri. Lalu ia menelfon seseorang.

"Halo?"

"iya yas, kenapa?"

"Ribut banget suara musiknya. Halo woi?"

***
Bersambung

Halo guys aku up lagi

Ada yang tau gimana atasin part yang teracak biar bisa berurut lagi gak?

Guys part nya sepertinya teracak, jadi yang mau baca lihat partnya dulu ya guys.

Btw, di KK aku udah up sampai part 11. Jadi yang mau baca duluan boleh langsung kesana yaa. Terima Kasih💙.


YasminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang