"Lo ngapain disini?" sebuah suara mengagetkan Yasmin.
***
Yasmin berbalik."Hah, gue kira siapa, kak bryan setan"
Bryan hanya terkekeh. Lalu kekehannya berhenti ketika ia melihat surat yang ada di tangan yasmin.
"Lo beneran ngundurin diri?"
"Hah? Iya kak"
"Sini duduk dulu. Lo gini gara-gara kejadian beberapa hari lalu ya, ya?"
Mereka duduk berdampingan di sofa yang ada di ruangan Alden.
"Gue kalo mau move one harus mulai ngejauh"
"Iya, gue juga ngerti gimana perasaan lo kemaren. Lo juga suka sama alden udah lama kan?"
Yasmin menganggukkan kepalanya.
"Yaudah Gue juga setuju sama keputusan lo"
"Setuju gimana maksud lo?"
"Buset Al.. Kaget gue. Eh Ya-"
"Tinggalin kita Yan"
"Ta-pi Ya-ya?"
Alden menatap tajam Bryan sehingga mau tak mau bryan keluar dari sana.
Bryan mendengar suara pintu yang di kunci dari dalam.Bryan gelisah menunggu mereka. Lalu ia menelfon Lora.
"Halo...."
"Hah? Gue kesana sekarang"
***
Suasana di dalam ruangan mendadak jadi panas. Keringat bercucuran di kening Yasmin.
"Yasmin, Lo suka-?" Alden menghentikan ucapannya. Pria itu melihat gadis yang ada di depannya memejamkan matanya erat. Alden maju untuk mendekat pada Yasmin. Akan tetapi, yasmin langsung mundur dan membuat alden menghentikan langkahnya.
"Yas, lo tau kan gue sama puspa....?"
"Iya kak, Gue tau" yasmin memotong ucapan Alden. "Dan gue mau ngasih ini kak. Makasih udah banyak bantu gue kak. Kalau lo butuh sesuatu, lo boleh cari gue kak. Permisi kak"
Yasmin melewatinya dan keluar dari ruangannya. Alden merasakan sesuatu yang aneh. Ia merasa sesak. Setelah beberapa saat, ia mengejat yasmin.
"Woi, lo mau kemana?" suara Bryan tidak menghentikan langkahnya.
Alden melihat yasmin masuk ke dalam mobil Rora, lalu mereka meninggalkan area kampusnya.
Alden yang hendak menyusul mereka dihentikan oleh Bryan.
"Lo mau kemana? Mau nyusul yaya?"
"Awas"
"Stop Al, dia udah ngumpulin tekad ini udah dari lama. Yasmin udah suka sama lo dari zaman SMA"
Alden berbalik menghadap Bryan.
"Sejak kapan lo tau masalah ini?"
"sejak...."
"Bryan, kenapa lo gak ngasih tau gue, hah?"
"Sorry Al. Gue udah merasa bersalag banget pas minfa bantuan dia buat deketin lo sama puspa. Jadi sebagai permintaan maaf gue, dia minta gue rahasiain ini. Sorry"
"hah" Alden pergi meninggalkan Bryan dengan langkah gontai. Ia bingung dengan perasaannya Sekarang.
***
Beberapa hari kemudian, Alden mencoba mencari yasmin. Tapi teman sekelasnya mengatakan jika yasmin sudah tidak masuk selama beberapa hari belakangan ini."Kak Alden" Puspa datang dengan ceria menyapanya.
"hm" Alden menjawab dengan senyuman.
"Kak tau gak? Aku lagi sedih"
"...?"
"Yasmin pindah jurusan kak huhuhu"
Deg
Mata Alden langsung melebar mendengar perkataan puspa.
"Pindah ke jurusan apa?"
"Sastra kak"
Alden terkejut kembali. Kenapa yasmin memilih jurusan sastra.
"Kenapa yasmin milih jurusan sastra?"
"Yasmin tu suka nulis kak. Ni kakak liat di sosial medianya. Tulisan yasmin bagus kan kak?"
Alden seketika teringat sesuatu. Saat ia SMA, ia sering menemukan susu kotak dan note di lokernya.
'Sial'. Bagaimana ia tidak sadar selama ini.
"Puspa, Gue duluan ya"
"Kak, gak bisa antarin aku pulang?"
"Hari ini gue gak bisa. Lo, hati-hati pulangnya ya. Gue pergi dulu"
Puspa menatap kepergian Alden dengan sendu. Ia sangat ingin berduaan dengan Alden hari ini. Aka tetapi alden meninggalkannya sendiri disini.
****
BersambungHalo guys
Aku up lagi
Hehe
Semoga suka sama Cerita aku ini yaa
Btw, aku udah up di KK sampai part 11, yang mau baca duluan boleh langsung kesana yaa.
Terimakasih💞.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yasmin
Romancecerita pendek tentang Yasmin dan lika-liku kehidupannya. Yasmin seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada senior di sekolahnya. Karena cintanya, ia mengikuti pria itu sampai ke jenjang perkuliahan dan mengambil jurusan yang sama dengan pria itu. Ak...