Yasmin pergi kuliah dengan memakai topi. Ia tidak ingin bertemu dulu dengan Alden atau puspa. Tapi takdir berkata lain. Ia malah duduk persis di sebelah Alden. Ternyata Alden mengambil mata kuliah umum yang sama dengannya.
Yasmin semakin menutup wajahnya dengan topi. Lalu ia diam-diam beranjak dari sana.
"Mau kemana?" sebuah suara menghentikannya. Kemudian ia melanjutkan jalannya lagi.
"Dosennya udah datang, yasmin".
Yasmin menghela nafas, lalu duduk kembali. Alden menyerahkan formulir padanya.
Yasmin menaikkan alisnya.
"ini formulir pendaftaran dewan kampus. Puspa mau ikut kalo lo juga ikut katanya".
"Oke kak".
Yasmin mengambil formulir itu dan menyimpannya di tasnya.
***
Lora kembali datang untuk menjemputnya makan siang. Yasmin lagi-lagi hanya mengaduk-aduk makanannya."Kenapa lagi lo?"
"kak Alden nyuruh gue daftar Dewan Kampus"
"Terus?"
"puspa mau daftar kalau gue juga daftar"
"Sudah gue duga"
"iya, Gue emang ada rencana daftar. Tapi kalau gini, gue jadi males"
"Lo harus pikirin baik-baik. Gue tau lo juga ada tujuan masuk Tu Dewan kampus. Tapi pikirin juga hati lo. Sanggup gak nanti lo liat kemesraan orang tu berdua"
"Iya"
"yaudah, ayo makan. Lo ada mata kuliah lagikan habis ini"
***
Yasmin keluar dari kelas dengan lesu. Ia melihat Alden menjemput puspa kekelas. Sepertinya mereka ingin pergi ke suatu tempat."Yas, kita mau pergi ke Cafe yang baru buka seberang kampus"
"Gue ada janji. Kalian aja yang pergi ya. Lain kali deh gue ikut. Gue duluan ya"
Yasmin beranjak dari sana. Gadis itu berjalan dengan wajah tertunduk. Alden, pria yang disukai olehnya hanya memandangnya datar. Yasmin Masuk kedalam mobil dan memangis disana.
Seseorang mengetuk pintu mobilnya. Yasmin spontan menghapus air matanya.
"Eh Kak bryan. Ada perlu apa ya kak?"
"Sini gue yang nyetir mobil lo."
"gak usah kak. Gue bisa kok pulang sendiri".
"yas, gue minta maaf sama lo. Gue gak tau kalau lo juga..ah. Gue emang brengesek banget ya yas. Malah minta tolong sama lo. Gue minta maaf banget ya" Bryan minta maaf dengan wajah yang benar-benar menyesal.
"Gak pa pa kak, Lo kan gak tau. Gue juga udah mau move on kok kak".
Bryan terdiam sesaat.
"Gue tetep bakal antar lo. Anggap aja sebagai permintaan maaf gue"
"Beneran gak usah kak".
"Ayolah Yas, Gue mohon".
"Yaudah deh, kak. Terus lo pulangnya gimana nanti?"
"Gue aman nanti"
Yasmin pindah ke jok sebelah dan bryan menggantikannya mengemudi.
***
Alden dan puspa sudah berada di parkiran. Mereka akan pergi ke Cafe baru seberang kampus mereka."Yah, kenapa Yasmin gak ikut kita ya kak. Eh itu mobilnya yasmin. Kayaknya dia beneran ada janji. Tapi dia sama siapa ya tadi?"
Alden menatap datar mobil itu. Puspa memang tidak tahu siapa yang ada dimobil itu. Tapi ia tahu. Ia sangat mengenal siapa yang ada di mobil itu.
Alden masuk kedalam mobil dan begitupun dengan puspa. Lalu mereka pergi ke tempat tujuan mereka.
Lain halnya dengan yasmin. Ia hanya diam sambil melihat keluar.
"Yas, lo jangan diam aja dong. Makin bersalah nih gue jadinya. Gimana caranya biar lo maafin gue Yas?"
"Ada satu cara kak" bryan berharap ia sangat bisa memenuhi permintaan yasmin. "Apa yas?"
"jangan kasih tau Kak Alden kalo gue suka sama dia"
"Hah? Itu doang? Lo yakin cuma itu?kenapa gak minta gue traktir selama sebulan aja yas? Biar lebih afdol caranya".
"hahaha, gak usah deh kak. Itu aja kok yang gue mau. Itu rumah gue yang sebelah kiri kak"
Bryan memarkirkan mobik yasmin di garasi rumah yasmin. Setelah itu ia pamit pulang.
"Lo gak mau mampir dulu kak?"
"Mau sih, kalo ada temen lo yang kemaren hihi"
"hahaha, lo suka sama lora?"
"asik kayaknya anaknya"
"iya sih, modis juga lagi kak"
"iya. Hehe. Eh yas, gue boleh gak manggil lo Yaya juga kayak Lora manggil lo?"
"boleh dong kak. Apa sih yang gak buat Calon pacar temen gue"
"Hehe. Yaudah Gue pulang dulu yaa. Sekali lagi maafin gue ya"
Yasmin mengangguk dan melambaikan tangannya pada Bryan.
Ponselnya berdering. Sebuah pesan masuk ke ponselnya.
0812xxxxxxxx
Save
Alden
Yasmin shock berat. 'Apa lagi ini Tuhan' batinnya.
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Yasmin
Romancecerita pendek tentang Yasmin dan lika-liku kehidupannya. Yasmin seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada senior di sekolahnya. Karena cintanya, ia mengikuti pria itu sampai ke jenjang perkuliahan dan mengambil jurusan yang sama dengan pria itu. Ak...