" kondisi hanbin saat ini kritis. Dia mengalami koma "
Kalimat itu berhasil membuat doyoung mengeluarkan air matanya. Dia belum siap harus kehilangan adiknya.
" Hanbin......tolong bertahanlah " doyoung menangis sekencang-kencangnya, yang hanya bisa didengar oleh dokter Baekhyun. Doyoung tidak akan sanggup jika kehilangan dunianya. Hanbin satu-satunya alasan doyoung bertahan sampai saat ini.
>>>>>>
Hao sedih hanya bisa menatap hanbin dari luar. Dokter melarangnya untuk masuk ke dalam karena tempat itu harus steril. Hao takut situasi seperti ini. Dulu dia pernah mengalami perasaan yang sama, sekarang Hao tidak ingin merasakannya lagi. Hao yakin hanbinnya akan bisa bertahan. Hanbin tidak mungkin meninggalkannya begitu saja.
Disaat Hao melamun memikirkan keadaan Hanbin, kak Doyoung datang dengan langkah lemah. Jelas terlihat doyoung sedang tidak baik-baik saja. Apa akan ada kabar buruk ? Hao begitu takut akan kehilangan hanbin.
" Kak doyoung baik - baik saja " tanya Hao memberanikan diri mendekat disisi doyoung
Doyoung tidak menjawabnya, dia hanya menundukkan kepala. " Sangat mirip dengan hanbin " batin Hao
" Hao...apa kau.." doyoung Akhirnya mengeluarkan suara
" Iya kak...." Hao penasaran dengan kelanjutannya
" Apa kau..anak dokter Baekhyun ? " Doyoung menatap ke arah Hao. Yang membuat Hao tampak tegang.
" Hmmmm.....iy-aa ka-kkk ....." Jawab Hao terbata-bata
" Jadi itu benar " doyoung tersenyum
" Maaf kak..Hao tidak bermaksud berbohong, tapi....Hao belum siap untuk mengatakannya " Hao membungkuk di hadapan doyoung. Doyoung yang melihat itu terkekeh
" Pantesan kalian bisa pacaran...ternyata sefrekuensi.." doyoung tertawa tapi sorot matanya menunjukkan kesedihan yang mendalam.
" AH..??? Jadi kak doyoung tidak marah pada Hao ?? "
" Kenapa kakak harus marah ? Justru kakak bersyukur kamu anak dokter Baekhyun .."
" Kok bersyukur..??? " Hao tidak paham dengan perkataan kak doyoung
" Kakak sangat mengagumi papa kamu..Dia selalu membantu biaya pengobatan hanbin dari dulu. Kakak tidak tau bagaimana cara membalas kebaikan papa kamu. Jika bukan karena bantuan dokter Baekhyun, mungkin kakak dan hanbin tidak akan bisa sampai di tahap ini " jelas doyoung yang membuat Hao terkesima.
" Apa papanya memang sebaik itu ? Kenapa papa tidak pernah bercerita tentang ini ? "
>>>>
Sudah sebulan lamanya hanbin belum juga sadar dari koma. Orang - orang terdekat hanbin merasa ada yang kurang tanpa kehadirannya. Gyuvin menjadi lebih pendiam, yujin saja tidak berhasil membuat gyuvin kembali ceria. Taerae yang memang tidak banyak bicara, sekarang lebih parah lagi. Sesekali taerae akan menjenguk hanbin di rumah sakit, dia sering kali menemani kak doyoung untuk menjaga hanbin. Hao dan taerae memang selalu bergantian untuk menggantikan posisi kak doyoung. Dikarenakan doyoung sibuk mengurusi pekerjaannya. Doyoung sangat bersyukur ada taerae dan Hao. Dia tidak perlu merasa khawatir menitipkan hanbin pada mereka.
>>>
Hari ini adalah momen yang sudah ditunggu lama oleh Hanbin, yakni kenaikan kelas. Tapi sayang, di momen berharga ini Hanbin tidak bisa hadir. Doyoung sedih melihat hasil rapor hanbin. Bukan karena nilai hanbin jelek, tapi karena hanbin berhasil meraih ranking satu di kenaikan kelas XII." Hanbin pasti senang jika tau dia ranking satu " kata doyoung tersenyum miris. Andaikan adiknya ada disini..
Tidak hanya hanbin, tapi Hao juga berhasil mendapatkan ranking satu dan resmi lulus dari SMA. Hao tidak menunjukan wajah yang senang. Bukannya dia tidak bersyukur, hanya saja kebahagiaan dia saat ini adalah hanbin.
💗 Happy reading 💗
Terimakasih untuk teman - teman yang masih setia baca dan vote cerita ini 🤗🙏😊
Maaf ya kalau ceritanya kurang menarik, maaf juga kalau banyak typo 🙏
Menurut kalian cerita ini baiknya sad ending atau happy ending ya ?
Komen dong 🙏😊
KAMU SEDANG MEMBACA
HAOBIN - Surat Terakhir Untuk Kak Hao
RandomSung Hanbin adalah orang yang baik, humble ke semua orang, dan selalu ceria. Tapi di balik wajah yang ceria, siapa sangka Hanbin menyimpan luka yang sangat dalam. Sung Hanbin " Terimakasih kak Hao, karena selalu ada disampingku " Zhang Hao " Apapun...