28. Selalu Bersama 🥀

214 27 1
                                    

Di dalam perjalanan menuju rumah sakit, Hanbin terus memanjatkan doa agar kakaknya baik - baik saja. Sambil menyetir Hao menggenggam tangan Hanbin yang terus gemetar.

Sampai di rumah sakit, Hanbin dan Hao langsung menuju resepsionis untuk menanyakan kamar kak Doyoung.

Setelah 5 jam menunggu, akhirnya Hanbin bisa bernafas lega, Karena kak doyoung berhasil melewati masa kritis dan sudah bisa dipindahkan ke ruangan biasa. Walaupun begitu, kak Doyoung belum bisa dijenguk oleh siapapun.

Hao dan Hanbin menunggu di luar ruangan. Hanbin tidak bisa berhenti menangis memikirkan kakaknya.

" Bin,  udah ya jangan nangis lagi. Kak doyoung sudah baik - baik saja "

" Tapi kenapa kak Doyoung belum bisa di jenguk ? "

" Kak doyoung kan perlu istirahat bin, kamu yang sabar ya " Hao mengelus punggung Hanbin lembut.

" Sekarang kamu makan dulu ya bin ? Dari tadi siang kamu belum makan apapun ? "

Hanbin menggeleng lemah
" Hanbin belum lapar kak "

" Tapi nanti kamu sakit bin , kalau sakit siapa yang akan jagain kak doyoung ? "

Hao bukan tanpa alasan menyuruh hanbin makan, karena wajah hanbin terlihat sangat pucat.

" Kakak beliin kamu makan ya ? Kamu tunggu disini "

Hao pergi ke kantin yang ada di rumah sakit untuk membeli makanan.

Hanbin memijat kepalanya yang terasa sangat pusing. Dia mengambil obat yang ada di tasnya lalu menelan 3 butir pil sekaligus. Dengan harapan pusingnya bisa hilang. tapi bukannya hilang , sakit kepalanya justru semakin parah ditambah darah segar terus mengalir dari hidungnya. Hanbin berjalan pelan menuju kamar mandi, pandangannya mulai terasa kabur, tembok dijadikan penopang agar tubuhnya tidak jatuh ke lantai.

" Please bin Lo nggak boleh tumbang " batin hanbin yang terus menyemangati dirinya sendiri

Hao yang baru saja datang dari kantin kebingungan mencari keberadaan hanbin.
" Hanbin kemana ya ? "

Ting

Ponsel Hao berbunyi menampilkan notifikasi dari Hanbin

" Hanbin ada di toilet, jadi kak Hao jangan khawatir ya 🥰 "

Hao tersenyum membaca notif dari hanbin. Setidaknya hanbin baik-baik saja pikir Hao .

Hao salah besar, justru sekarang Hanbin sedang berjuang melawan sakitnya di kamar mandi. Dia terus menyeka darah yang terus keluar dari hidungnya. Kepalanya semakin pusing, Hanbin merasa badannya sangat lemas. Hanbin tetao berusaha bisa sampai di tempat Hao menunggunya. Dengan sisa tenaga yang ada , akhirnya Hanbin berhasil bertemu hao.

" Kak Hao " panggil hanbin lemah

" Bin , muka kamu kenapa makin pucat " Hao bisa merasakan suhu tubuh hanbin terasa panas. Hanbin tidak bisa mendengar suara Hao, telinganya tiba-tiba berdengung. Pertahanan hanbin seketika runtuh. Dia kalah melawan penyakitnya, tubuh Hanbin jatuh ke lantai rumah sakit yang dingin. Hanbin kehilangan kesadarannya.

" HANBIN "  Hao segera menghubungi Dr Baekhyun yang tak lain adalah papanya sendiri.

>>>>>

Hao hari ini berusaha melawan rasa traumanya demi Hanbin. Hao yang takut menemani orang sakit, sekarang dia harus menjaga hanbin di rumah sakit. Dia takut Hanbin mengalami hal yang sama seperti kembarannya.

" Nggak ! Nggak ! Lo mikirin apaan sih Hao, hanbin akan baik - baik saja " Hao mencoba menghindari pikiran - pikiran negatifnya.

Hao mengelus rambut hanbin yang dipenuhi dengan keringat.

" Bin bangun dong, jangan buat kakak khawatir "

" Kak doyoung......" racau hanbin dalam tidurnya

" Pasti kamu kepikiran kak Doyoung, sampai sakit begini "

Hao baru saja mendapatkan kabar dari papanya, kalau kak Doyoung sudah sadar dan sudah bisa di jenguk.
Perlahan hanbin membuka matanya. Matanya menyipit menyesuaikan cahaya lampu yang ada di ruangan itu.

" Bin kamu bisa dengar suara kakak " tanya Hao lembut

" Ya biasalah kak, hanbin kan nggak tuli " jawab Hanbin bercanda

" Hahahaha,,,..lucu banget " tawa Hao terkesan  dibuat-buat

" Hehehe kak Hao lucu "

" Kakak kira kamu bangun dari pingsan akan menangis, tapi malah ngelawak garing "

" Jadi maksud kakak lawakan hanbin garing ? " Hanbin mengembungkan pipinya lucu

" Maybe "

" Ihhh...hanbin kesal sama kak Hao "

" Yakin kesal ? Kakak ada kabar baik lho ? " Hao mencubit pipi hanbin

" Apaan ? "

" Kak doyoung sudah sadar, terus kita sudah bisa jenguk ke ruangannya "

" SERIUS ?? KAK ANTERIN HANBIN KESANA! HANBIN MAU LIHAT KAK DOYOUNG " teriak Hanbin

" Husssssstttt hanbin jangan teriak-teriak nanti kamu ditimpukin batu sama pasien- pasien disini "

" Maaf kak hanbin keceplosan " jawab Hanbin cengengesan

>>>>>

Hanbin berjakan ke ruangan Doyoung dengan semangat. Sesekali dia bersenandung ria. Hao yang ada di belakang hanbin hanya geleng-geleng kepala
" Kok bisa sih gue suka sama manusia absurd kayak dia "

Biarpun absurd kamu tetap cinta kan Hao ☺️

" KAK DOYOUNG !! "  Teriak hanbin setelah sampai di kamar Doyoung, dia memeluk kakaknya erat

" Bin, kakak kan sudah bilang jangan teriak-teriak " tegur Hao

" Kamu pasti nakal ya dik ?" Doyoung mencubit pipi hanbin gemas

" Maaf ya Hao kalau hanbin ngerepotin "

" Hanbin nggak ngerepotin kok kak, tenang saja dia anak yang baik " kata Hao ramah pada doyoung

Dr Baekhyun yang juga ada di ruangan tersebut menatap Hao heran.

" Sejak kapan ni bocah jadi ramah sama orang lain ? " Biasanya kalau sama orang lain hao bersikap dingin seperti kulkas 1000 pintu. Jangankan sama orang lain, sama keluarganya saja dia kadang bersikap dingin.
Dr Baekhyun mendekati anaknya yang jaraknya cukup jauh dari hanbin dan Doyoung, jadi percakapan mereka tidak akan bisa didengar.

" Cieee yang udah punya gebetan " goda Dr Baekhyun

" Apasih pa nggak jelas ! "

" Jujur papa kagum sama Hanbin, dia selalu memperlihatkan wajah yang ceria, sehingga orang-orang tidak akan sadar dia punya penyakit yang parah "

" Maksud papa ? Hanbin punya penyakit ? "

" Emangnya kamu belum tau Hao ? Kalau Hanbin mengidap kanker darah ? "

Betapa terkejutnya Hao mengetahui fakta itu. Apakah hanbin akan bernasib sama dengan kembarannya ? Apakah Hao akan kehilangan orang yang dia sayangi untuk kedua kalinya ? "












Terimakasih untuk yang masih setia baca dan vote 🙏🙏🥰🥰

💗 Happy reading 💗




HAOBIN - Surat Terakhir Untuk Kak HaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang