37. Sakit (2)

183 21 1
                                    

Brakkk...

" HANBINNN !!! " 

Hanbin mengagetkan seluruh temnnya di kelas. Kaena setelah mengumpulkan kertas ujiannya, tiba-tiba tubuhnya ambruk di lantai kelas yang dingin. Tubuh hanbin sudah tidak bisa menahannya lagi. Gyuvin, Ricky dan taerae seketika panik, mereka langsung menghampiri hanbin.

" Bin Lo kenapa ? " Taerae sepupunya sangat panik melihat kondisi hanbin yang lemah

Telinga hanbin rasanya berdengung. Dia seperti orang tuli yang tidak dapat mendengar suara apapun. Rasanya ingin mengatakan sakit, tapi mulut hanbin tidak sanggup untuk berbicara. Matanya perlahan menutup dan semuanya gelap.

" Bin! Hanbin bangun ! " Gyuvin meraih ponselnya, lalu menghubungi hao.

Sialnya ponsel Hao tidak bisa dihubungi. Dikarenakan Hao masih mengerjakan soal ujiannya. Jadi ponselnya sengaja di nonaktifkan.

Gyuvin dan taerae membawa hanbin ke UKS. kening hanbin di olesi minyak, agar dia cepat sadar. Tapi sudah hampir satu jam lamanya hanbin belum juga sadar. Gyuvin dan taerae semakin panik, Akhirnya mereka menghubungi kak Doyoung. Mendapat kabar dari taerae, doyoung dengan cepat bergegas ke sekolah.

>>>>

Hao yang baru saja mengaktifkan ponselnya juga terkejut mendengar kabar hanbin. Dia berlari menuju UKS

" Bagaimana Hanbin bisa pingsan ? " Tanya Hao yang baru saja sampai di UKS

" Hanbin sepertinya sudah tidak sehat dari tapi pagi kak, tapi dia tetap memaksa untuk ikut ujian. Kakak tau sendiri kan bagaimana sifat keras kepala hanbin ! " Jelas gyuvin

Hao membenarkan perkataan gyuvin. Pacarnya ini memang akhir-akhir ini sering memaksakan tubuhnya. Hao saja tidak mengerti kenapa hanbin melakukannya. Hatinya berkata kalau ini seperti tanda buruk. Memang Hanbin terlihat melakukan segala hal dengan penuh semangat, tapi entah kenapa Hao menganggap hanbin justru ingin menyerah dengan semuanya. 

" Bin, ini aku Hao ....kamu bangun ya ...emang nggak cape tidur terus..." Hao mengusak rambut hanbin lembut

" HANBIN !! " Doyoung yang baru sampai, langsung menghampiri hanbin.

" Dikk..kamu kenapa ? Bangun bin..kakak sudah bilangin tadi pagi  jangan sekolah..." kata doyoung frustasi

Sudah hampir dua jam hanbin belum juga membuka matanya. Kepanikan mereka semakin menjadi-jadi ketika tiba-tiba tubuh hanbin kejang. Doyoung segera menghubungi ambulans dan membawa hanbin ke rumah sakit.

Doyoung tidak bisa tenang, dia terus mondar mandir mengintip ke dalam ruangan, dimana hanbin sedang ditangani oleh dokter Baekhyun. Taerae dan Gyuvin tidak bisa ikut ke rumah sakit karena ada latihan dengan anak Zerobaseone. Hao halebih memilih menemani hanbin daripada ikut latihan. Dia sama paniknya dengan doyoung. Pikirannya tidak bisa tenang, Hao takut harus kehilangan hanbin. Dia belum siap dengan semua itu. Hao terus memanjatkan doa agar hanbin bisa cepat sadar. Hao sangat merindukan pacarnya itu.

Setelah 30 menit, dokter Baekhyun keluar dari ruangan. Hao segera menghampirinya.

" Pa hanbin gimana ? Apa dia semakin parah ? Kenapa Hanbin sampai sekarang belum sadar ? " Tanya Hao bertubi-tubi. Doyoung sedikit terkejut mendengar Hao memanggil dokter Baekhyun dengan sebutan papa. Apakah Hao anak dokter Baekhyun ? Saat ini bukan waktu yang tepat untuk menanyakannya. Doyoung akan menanyakan hal itu nanti.

" Doyoung saya mau bicara empat mata dengan anda ? " Kata dokter Baekhyun dengan muka yang terlihat serius.

" Hao ikut ya pa ! "

" Hao kamu jaga hanbin disini " ucap Baekhyun pada anaknya

" Tapi pa Hao ...."

" TUNGGU DISINI ! " bentak dokter Baekhyun yang membuat Hao Akhirnya menurut.

Doyoung dan dokter Baekhyun masuk ke ruangan. Disana hanya ada mereka berdua.

" Adik saya kenapa dok ? "

" Saat ini Hanbin dalam keadaan kritis...dia mengalami koma " jawab dokter Baekhyun lemah. Dia tidak tega melihat penderitaan kakak beradik ini.

Doyoung tidak bisa mengatakan apapun. Dirinya terisak, yang hanya bisa didengar oleh dokter Baekhyun. Doyoung belum siap menerima kenyataan pahit ini. Dia tidak akan sanggup kehilangan adiknya.

" Bin ....kakak mohon bertahanlah.."

HAOBIN - Surat Terakhir Untuk Kak HaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang