Sesuai perintah Hanbin, Hao mengajak hanbin untuk pergi ke pantai. Hao ada rasa khawatir, karena dia takut hanbin ingat kembali pada kejadian yang telah merenggut nyawa kedua orangtuanya. Di samping itu hanbin juga sedang kurang sehat. Mukanya terlihat pucat. Hao sudah menyuruhnya pulang , dan jalan-jalan nya dilanjutkan besok. Tapi hanbin kekeh ingin pergi hari ini juga.
" Bin , tapi kita disana hanya sebentar ya ? Ini anginnya lumayan kencang. Takutnya kamu tambah sakit jadinya " tegur Hao sambil fokus menyetir mobil.
" Hmmm..." Hanbin terlalu malas untuk menjawab pertanyaan Hao
Hanbin bisa merasakan pantai semakin dekat, dia mendengar suara demburan ombak yang sangat jelas. Bau air pantai yang khas. Tubuh hanbin mulai gemetar mengingat kejadian terdahulu. Tapi dia tidak boleh menyerah sekarang, dia harus melawan semua ini. Hanbin tidak mau kalah dengan rasa traumanya ini.
Hao yang melihat pacarnya gemetar, spontan langsung menggenggam tangan Hanbin, seakan-akan bisa ikut merasakan keseedihan hanbin. Hao berjanji akan membantu Hanbin melawan traumanya.
Setelah sampai di tempat tujuan, Hao keluar dari mobil terlebih dahulu. Hanbin ingin keluar, tapi rasa traumanya lebih besar. Hao masih setia menunggu hanbin untuk memberanikan diri turun dari mobil. Setelah menunggu 15 menit lamanya, hanbin tidak juga kunjung keluar dari mobil. Hao menghampiri hanbin ke dalam mobil.
" Bin....." Panggil Hao lembut
Hanbin daritadi hanya menunduk, badannya mulai bergetar. Tangisan yang hanbin tahan sedari tadi keluar begitu saja. Hao khawatir melihat Hanbin menangis,, dia membawa hanbin ke dalam pelukannya.
" Kalau kamu belum siap..tidak apa-apa bin..kita kesini lain kali aja ya ? "
Hanbin menggeleng lemah tanda tak mau pergi dari sana.
" Kamu mau keluar ? Main air di pantai seru loh bin ..bagaimana kalau kita buat istana dari pasir ? Pasti sangat menyenangkan" Hao mencoba untuk membujuk hanbin untuk keluar dan bermain di pantai
" Apa seseru itu ? " Hanbin yang masih dipelukan Hao, mengangkat kepalanya lucu. Sampai membuat Hao gemas.
" Tentu saja seru ! Kamu mau turun ?" Tanya Hao lagi dengan nada cerria
Hanbin Akhirnya mengangguk membuat Hao senang. Hao menggandeng tangan hanbin menuju pantai, dengan langkah yang pelan hanbin mengikuti Hao yang menuntunnya di depan.
Saat sudah sampai di dekat air, Hao semakin mengeratkan genggamannya ke tangan hanbin.
" Kak, hanbin takut..." Hanbin berhenti melangkah ketika hampir dekat dengan air pantai
" Nggak apa-apa bin..coba kamu rasain dulu...rasanya segar " Hao menuntun hanbin perlahan ke arah air. Ketika kaki hanbin menyentuh air, dia memeluk Hao karena takut terjatuh. Deburan ombak kecil menghampiri mereka berdua, hanbin menutup matanya. Hanbin bisa merasakan air pantai yang menyegarkan, dia memberanikan diri untuk berjongkok dan menyentuh air yang menggenang di kakinya. " Segar " itulah yang pertama kali hanbin rasakan. Dia mulai menikmati bermain air dan mulai terbiasa dengan ini. Hao tersenyum melihat hanbin berani melawan traumanya. Dia kagum sama pacarnya.
" Pacar kakak hebat banget sih ..." Hao mencubit pipi hanbin gemas
" Aduh...sakit kak..." Hanbin kesal lalu mengambil air dengan kedua tangannya lalu dia arahkan ke muka Hao.
" Ehhh...muka kakak jadi basah bin.." Hao membalas hanbin dengan melakukan hal yang sama
Berakhirlah mereka bermain air pantai..Hanbin bahagia bisa melewati ini semua. Dia sangat berterimakasih pada Hao
" Happy reading 💗 "
KAMU SEDANG MEMBACA
HAOBIN - Surat Terakhir Untuk Kak Hao
De TodoSung Hanbin adalah orang yang baik, humble ke semua orang, dan selalu ceria. Tapi di balik wajah yang ceria, siapa sangka Hanbin menyimpan luka yang sangat dalam. Sung Hanbin " Terimakasih kak Hao, karena selalu ada disampingku " Zhang Hao " Apapun...