2

198 29 3
                                    

"Alka berantem lagi"

Vion berdiri dari duduknya. "Dimana?" Tanyanya kepada Gibran.

"Belakang sekolah" Vion mengangguk dan langsung menuju kebelakang sekolah diikuti anak cowo yang lainnya.

"Sih Alka kalo gak berantem sehari aja mati kali yee" Celetuk Selyn.

"Alka mah kalo udah sampe adu jotos berarti ada yang ngejelekin anak 2-1. Contohnya aja dua hari yang lalu, Alka gak sengaja denger Galleo dihina"

Alka tuh paling tidak suka mendengar atau melihat anak 2-1 dihina atau dipermalukan. Kalo sampe Alka adu jotos berarti berarti itu menyangkut anak 2-1...contohnya aja Galleo yang dihina kakak kelas, Alka yang mendengar hinaan yang mengatakan bahwa Galleo anak pungut tidak pantas bersekolah disini sontak saja langsung menerjang kakak kelas itu. Meskipun sebenarnya Galleo bisa mengatasinya tapi tetap saja Alka tidak terima dengan perkataan itu.

"Tapi makin ganteng gak sih?" Emira membayangkan wajah tampan Alka yang ada sedikit luka memar.

Viona menggetok kepala Emira. "Waras dikit bisa..temen kita lagi berantem setidaknya kita kasih semangat"

"Yaudah ayok kita nyusul mereka"

"Kalian duluan aja yaa, Zelva ke kantin dulu beli cemilan sama minum buat kita nanti" Viona dan yang lainnya mengangguk setuju karena kurang seru kalo menonton orang adu jotos tanpa cemilan.

"Gue temenin" Zelva menggeleng dan menyuruh Zira duluan saja bersama yang lainnya.

"Oke kalo ada yang ganggu langsung tendang itunya aja" Zelva tertawa dan mengangguk.

Zelva berjalan disepanjang koridor menuju kantin.

"Princess nya 2-1 nih guys"

"Buset cakep banget neng"

"Masih cakepan gue kali"

"Butuh cermin?"

"Tumben gak sendiri? Biasanya ada pengawal"

"Kesempatan buat deketin nih mumpung pawang-pawangnya gaada"

Zelva tersenyum ramah kepada salah satu adik kelasnya yang menyapa dengan heboh.

"Gue disenyumin woii"

"Susu coklat satu cola nya sebelas buk. Sama ciki kentangnya dua belas" Zelva memberikan selembar uang berwarna merah kepada ibuk kantin. "Makasih"

Zelva kaget saat berbalik ia mendapati Kaisar yang sedang berdiri dibelakangnya. "Zelva kaget loh" Sedangkan Kaisar hanya tertawa dan mengambil alih kresek ditangan Zelva.

"Alka udah berantemnya?" Tanya Zelva berjalan beriringan disamping Kaisar menuju ke belakang sekolah.

"Udah barusan"

"Terus siapa yang menang?"

"Alka"

"Udah ketebak sih"

"Terus kenapa masih nanya" Zelva tertawa dan berlari menghampiri teman-temannya.

"Wihh makanan dateng" Raden dan Galleo langsung merebut kresek di tangan Kaisar.

"Raden gue mau yang itu"

"Nih ciki sama anjirrr" Raden mendorong Zira karena rusuh memilih ciki padahal sama semua tidak ada bedanya.

"Yang itu lebih banyak" Raden mengangkat alisnya heran. Apanya coba lebih banyak orang isinya sama aja.

Akhirnya Raden dan Zira bertukar.

We Are Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang