14

107 18 0
                                    

Sore itu mereka sedang berkumpul dirumah Emira. Kecuali. Anak cowo.

Girls time.

"Zel Rara tuh suka sama Alka"

"Iyaa terus hubungannya sama Zelva apa?" Tanya Zelva tak paham dengan ucapan temannya.

"Iyaa ada dong, Lo yang paling deket sama Alka dibanding kita. Masa lo gaada perasaan sama dia?"

"Zelva sama Alka deket cuma sebatas temen doang. Gak lebih"

Mereka semua menghembuskan nafas pelan. Susah sekali untuk menyadari perasaan Zelva kalo dia menyukai Alka.

"Yaudah terserah mau kalian temen atau pacar. Intinya, emang lo mau Alka jauh dari lo? mau Alka sama Rara? Dan lo mau kalo Rara gantiin posisi lo di hidup Alka?" Viona memberikan pertanyaan beruntun kepada Zelva yang diam sembari memakan camilan.

"Zel, semua orang juga tau kalo lo sepenting itu di hidup Alka" Selyn juga menimpali perkataan Viona.

"Kalian juga penting dihidup Alka. Kita semua tuh keluarga guys"

"Iyaa kita tau, kita semua keluarga. Tapi, perlakuan Alka ke lo itu lebih dari keluarga Zel"

"Perasaan sama aja deh"

Zira dan yang lainnya tersenyum frustasi.

"Coba inget-inget. Selain lo, pernah gak lo liat Alka meluk kita?" Tanya Icha.

"Dan pernah gak lo liat kita pake baju atau barang Alka?"

Zelva nampak diam memikirkan perkataan teman-temannya.

Zelva menggeleng. "Alka bakal marah kalo barang nya dipake orang lain"

Zira mengangguk dan berdecak gemas. "Bahkan gue sama yang lainnya aja gak dibolehin. Tapi, lo malah dengan santainya make barang Alka"

"Berapa kali lo dipeluk Alka?" Tanya Emira yang sangat penasaran, sudah berapa kali Zelva dan Alka berpelukan.

"Gak terhitung"

Viona mencubit pipi Zelva dengan gemas. "Nah dari sini lo bisa simpulin sendiri kan? Kalo lo itu spesial buat Alka"

"Jujur sama kita kalo, lo punya perasaan sama Alka"

Mereka semua menunggu jawaban Zelva.

Zira memegang tangan Zelva. "Kita semua bakal bantuin lo"

Selyn mengangguk. "Iya Zel, kita bakal bantuin lo buat dapetin Alka. Gue gak rela yaa kalo Alka pacaran sama Rara"

"Big no! Gue juga gak rela Alka sama tuh anak" Emira menggeleng.

Zelva menatap teman-temannya. "Kayaknya Zelva suka Alka" Zelva menunduk memainkan tangannya. "Tiap kali Zelva liat Alka rasanya tuh diperut Zelva ada yang gelitikin"

Semua temannya menahan tawa melihat pipi Zelva yang memerah.

"Hahahahaha" Selyn dan Icha sudah tidak tahan lagi menahan tawanya.

"Boleh bawa pulang gak sih" Zira mengusap pipi merah Zelva.

Zelva menutup wajahnya malu karna teman-temannya menggodanya.

"Aaaaa jangan gini, Zelva malu...."

Viona memeluk Zelva. "Gue yakin Alka juga suka sama lo"

°°°

"Lo beneran gaada perasaan apapun sama Zelva?" Vion bertanya kepada Alka yang berada dirumahnya untuk bermain ps.

"Gak" Jawab Alka tanpa mengalihkan pandangannya.

We Are Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang