Udah Vote?
Kalo blm, Vote dulu yukkk!
Yang udh Vote makasih♥️
•••••
Emira mesem-mesem sendiri melihat Zelva yang tertidur dipangkuan Alka.
"Aaaaaa mereka lucu banget," Emira memegang tangan Vion yang berada disampingnya. "Lo gaada niatan kek gitu juga sama gue?," Tanyanya yang membuat Vion mendesis pelan dan melepaskan tangan Emira.
Emira memajukan bibirnya dan menatap Vion lekat. "Kapan sih lo luluh...." Lirih nyaa yang masih didengar Vion.
"Gatau" Jawab Vion menutup matanya.
Emira berdecak sebal dan kembali bercermin.
"Pulang aja gak sih? Lagian jamkos juga kan? Mending dirumah tidur" Usul Emira yang bosan karna tidak ada kegiatan. Daripada dia harus melihat kebucinan teman-temannya, lebih baik pulang dan bersantai dirumah.
"Ide bagus tuh. Yoklahh pulang aja" Icha menyetujui usulan Emira.
"Gue inget-inget anak dua belas udah ada yang pulang duluan njirrr"
"Kita duluan," Viona dan Gibran ternyata sudah memasukan semua buku kedalam tas dan meninggalkan mereka.
Selyn menggeleng melihat kelakuan Viona dan Gibran yang duluan pulang. Lalu dirinya kaget karna Kaisar membawa tasnya dan menarik tangannya.
"Mau jalan apa langsung pulang?," Tanya Kaisar yang tak berpamitan lagi dan langsung mengajak Selyn keparkiran sekolah.
Selyn tersenyum lebar. "Jalan dulu beb," Kaisar mengangguk.
"Ayang ayok, sini aku bawain tas kamu" Raden membawa tas Zira dan merangkul pacarnya itu.
"Duluan yaa guys" Pamit Zira dan Raden.
Emira melongo melihat satu persatu temannya yang sudah pulang. Ini idenya loh tapi kenapa mereka meninggalkannya. Viona seharusnya menunggu Emira tapi ini dia malah bareng Gibran.
"Sana! Gausah pamit"
"Sensi amat buk...Vion ajak jalan tuh" Icha dan Galleo tertawa dan berlari karna melihat wajah kesal Emira.
Emira menghembuskan nafasnya pelan dan menoleh melihat Vion yang bersiap untuk pulang. "Gini amat nasib jomblo" Gumamnya pelan.
"Ayokk" Ajak Vion kepada Emira yang lesuh memakai tasnya.
Emira menatap Vion bingung. "Apaa?,"
Vion menarik tangan Emira agar berdiri dari duduknya. "Jalan kan? Ayokk"
Mata Emira berbinar dan mengangguk dengan cepat. "Aaaaaa sayang Vion"
Vion sedikit tersenyum, lalu menendang bangku milik Zira yang diduduki Alka. "Duluan," Alka mengangguk saja karna ia tengah bermain mobile legend.
Kini hanya tersisa mereka berdua. Karna anak 2-1 sudah pulang mengikuti anak kelas lainnya.
Sembari menunggu Zelva bangun Alka memilih bermain game mobile legend di ponselnya.
Tak lama kemudian Zelva terbangun dari tidurnya.
Alka menyimpan kembali ponselnya. Lalu menatap Zelva. "Udah bangun?,"
Zelva menggeleng sembari tersenyum. "Belom"
Alka tertawa dan mencubit hidung Zelva. "Pulang atau mau main dulu?," Tanya Alka merapikan anak rambut Zelva.
"Langsung pulang aja, Zelva rasanya mau tidur seharian" Alka mengangguk dan menyuruh Zelva untuk memasukan semua bukunya ke dalam tas.
Zelva menerima uluran tangan Alka dan sepanjang koridor yang lumayan sepi mereka berjalan dengan santai dengan Zelva yang menggandeng tangan Alka.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Family [END]
Teen FictionCR:Pinterest Kelas 2-1 itu isinya tidak ada yang waras tapi walaupun begitu mereka sangat solid satu sama lain. "WE ARE FAMILY!!" Itulah slogan anak kelas 2-1 Zelva yang kalem tapi tidak dengan teman-temannya sering kali di bilang salah masuk kelas...