Kini semua bis sekolah sudah tiba ditujuan.
"Wahh gila sih nih hutan. Bagus banget woi, Adem" Ucap Raden yang menghirup udara segar.
"Betah deh gue kalo gini" Sahut Kaisar menaruh kedua tangannya dibelakang kepala.
"Kai bawaan koper gue tolong" Kaisar mendengus pelan dan membawa koper Sleyn.
"Thanks beb"
"Bebek?" Tanya Icha disamping Galleo.
"Bebeb anjir"
"Oh" Selyn ingin sekali meraup wajah tengil Icha.
Emira menurunkan kaca mata hitamnya dan memandang lurus kedepan. "Gapapalah setahun sekali juga"
"Yang bener dong Vi bawanya. Awas aja kalo sampe make up gue hancur" Emira mengoceh kepada Vion yang membawa tas berisi make up dan skincarenya secara ugal-ugalan.
Vion melemparkan tasnya kepada Emira. "Bawa sendiri kalo gitu"
Emira berdecak sebal dan menyusul Vion.
"Al bisa tolong bawain koper gue?" Alka yang baru saja turun dari bis melirik sekilas Rara dan menepis tangan gadis itu yang memegangnya.
"Minta tolong ke yang lain" Jawab Alka yang membawa koper milik Zelva.
Rara kembali menahan tangan Alka. "Tangan gue sakit, lagian koper milik Zelva kecil jadi bisa dong dia bawa sendiri"
Zelva turun dari bis dan menghampiri mereka berdua.
"Zel bisa bawa koper lo sendiri gak? Tangan gue sakit makanya minta tolong Alka yang bawain koper gue. Tapi, Alka gak bisa karna udah koper lo" Ucap Rara dengan sedih membuat Zelva prihatin.
Zelva mengambil kopernya ditangan Alka. "Alka bawain koper Rara aja, lagian koper Zelva enteng kok" Ucapnya tersenyum kepada Alka yang menatapnya tak terima.
Zelva memaksa Alka agar mau untuk membawakan koper Rara.
Alka berdecak dan menyambar koper milik Rara.
"Thanks Zel" Zelva tersenyum dan mengangguk melihat Rara yang menyusul Alka.
"Ehh"
"Gue aja yang bawa" Kata Ethan melihat Zelva yang kaget dengan kemunculan dirinya.
"Ayoo" Ethan menarik tangan Zelva untuk berkumpul dititik yang pihak sekolah tentukan.
°°°
Rara tersenyum karena Alka mau membawakan kopernya. "Langkah awal yang bagus" Gumamnya.
Sampainya ditempat titik kumpul, Alka langsung memberikan kembali koper milik Rara.
"Thanks" Alka langsung berjalan mendekati temannya.
"Loh Zelva mana?" Tanya Viona ketika melihat Alka datang sendirian.
"Itu Zelva" Tunjuk Gibran kepada Zelva dan Ethan yang lagi-lagi membawakan koper milik Zelva.
Tapi satu tangan pemuda lagi memegang tangan Zelva.
Kaisar mengambil alih koper Zelva dan melepaskan tangan Ethan dari tangan Zelva. "Dah...sono lo balik" Kaisar mendorong Ethan untuk kembali ketempatnya.
"Kai jangan gitu" Zelva maju dan mengucapkan terima kasih kepada Etha yang membantu dirinya.
Kaisar membawa Zelva kearah teman-temannya. "Zel jangan terlalu deket sama anak yang lain. Kecuali, Anak 2-1"
"Iyaa Kai"
Zira memeluk Zelva karena merasa kedinginan.
"Zira kenapa gak pake jaket?" Tanya Zelva membalas pelukan Zira.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Family [END]
Teen FictionCR:Pinterest Kelas 2-1 itu isinya tidak ada yang waras tapi walaupun begitu mereka sangat solid satu sama lain. "WE ARE FAMILY!!" Itulah slogan anak kelas 2-1 Zelva yang kalem tapi tidak dengan teman-temannya sering kali di bilang salah masuk kelas...