"Gue udah muak banget anjir" Galleo sudah sangat muak melihat keuwuan empat orang didepannya.
"Tau, gak sopan banget nebar keuwuan depan jomblo" Emira memandang dengan tatapan iri. Dirinya juga ingin uwu-uwu.
Dihadapan mereka Zira dan Raden yang saling bersuapan.
Selyn dan Kaisar yang bermain basket.
"Selyn sok-sok'an gabisa maen basket anjir, padahal dia jago banget" Gibran melihat Selyn yang berpura-pura tidak bisa bermain basket.
"Maklum caper sama pacar" Celetuk Icha juga yang agak geli dengan tingkah Selyn.
"Gue kalo jadi Zira, udah gue putusin Raden" Viona geli dengan Raden yang bersikap manja kepada Zira.
"Mana Zira keliatannya seneng banget" Emira menatap sedih temannya. Atau mungkin Raden mengguna-guna Zira?.
"Mereka semua lucu tau" Zelva tertawa melihat keempat temannya yang sedang sibuk pacaran. Lalu, ia melihat Alka yang menghampirinya. "Nih," Zelva memberikan sebotol aqua.
Zelva memperhatikan Alka yang sedang minum hingga habis.
Alka menaikan satu alisnya kepada Zelva yang menatapnya dengan intens. "Apa?,"
Senyum Zelva merekah lebar hingga memperlihatkan gigi-giginya. "Alka makin hari, makin ganteng"
Alka berdecih pelan dan menggosok hidungnya. "Gue duluan"
"Napa tuh anak?," Tanya Galleo yang berselonjoran dilapangan basket.
°°°
Alka kini sudah memakai seragamnya kembali. Dirinya berjalan santai dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celana.
Banyak siswi yang mengagumi ketampanan Alka. Dan bermimpi untuk menjadi pacarnya.
Alka kaget karna ada tangan yang melingkar ditangannya. Ia menoleh kesampingnya dan menemukan Rara sebagai pelaku yang merangkul tangannya.
Alka menepis tangan Rara cukup keras.
"Mau kekantin kan? Bareng aja yaaa"
Rara mengejar langkah Alka. "Al jangan cuek-cuek dong sama calon pacar"
"Alka sayang" Rara terus saja mengejar Alka sampai ke kantin.
Alka membeli susu kotak rasa coklat dua dan langsung kembali ke lapangan basket. Dengan Rara yang masih mengekorinya dibelakang sembari mengoceh.
Alka tidak menghiraukan ocehan gadis yang seminggu ini meracau hidupnya.
Viona yang melihat kehadiran Rara dibelakang Alka langsung berdiri menghadang. "Mau kemana lo?" Tanyanya tak santai.
Rara memutar matanya malas. "Mau nempelin calon pacar"
"Lo gak liat Alka risih?"
"Nggak tuh" Viona menggeleng tak habis pikir dengan Rara.
"Udah ah minggir" Viona menarik tangan Rara.
"Gak usah ganggu Alka" Viona mendorong Rara dan menyuruhnya untuk menjauh.
"Anjing banget lo" Viona mengedikan bahunya dan kembali berkumpul bersama yang lain.
°°°
"Ayang kita ngedate yokk" Ajak Zira yang bergelayut ditangan Raden.
"Ayokk, apasih yang nggak buat ayangku ini" Zira tersenyum malu-malu membuat Raden mencubit pipi Zira gemas.
"Beb kita juga ngedate dong" Kaisar menoleh kepada Selyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Family [END]
Teen FictionCR:Pinterest Kelas 2-1 itu isinya tidak ada yang waras tapi walaupun begitu mereka sangat solid satu sama lain. "WE ARE FAMILY!!" Itulah slogan anak kelas 2-1 Zelva yang kalem tapi tidak dengan teman-temannya sering kali di bilang salah masuk kelas...