13

109 20 5
                                    

"ZELVA!!!" Emira masuk dengan suaranya yang melengking.

"Astagaa" Zelva sedikit terdorong kesamping akibat pelukan Emira.

Zira menarik tas Emira untuk melepaskan pelukannya dari Zelva. "Udah njirr, lo gak liat, Zelva engap gitu?"

Emira melepaskan pelukannya dan menyengir.

Viona menyingkirkan Emira dan langsung memeluk Zelva. "Kita-kita khawatir banget"

Zelva tersenyum dan memegang tangan Viona. "Zelva udah baik-baik aja kok, kalian gausah khawatir lagi"

Selyn mencium pipi Zelva. "Aaaa kangen banget"

"Kelas kalo gaada lo, rasanya kayak di neraka Zel" Celetuk Gibran yang duduk diatas ranjang.

Icha melotot mendengar celetukan Gibran. "Iyee sipaling yang udah ke neraka"

Vion memberikan paper bag yang berisi baju Alka. Dan melemparkannya ke arah Alka yang duduk disofa.

"Thanks"

Alka berdiri dan masuk ke kamar mandi.

Galleo masuk dengan dua kantong yang berisi makanan.

"Bener-bener yaa lo pada, gue panas-panas beli makanan. Kalian malah enak ngadem disini" Raden dan Zira mengambil alih kantong yang berisi makanan itu dengan senyuman mengejek.

Galleo mendengus dan langsung menaik ke ranjang yang sedikit melompat membuat Gibran dan Viona menyingkir.

"Zel Zel mau peluk" Galleo merentangkan tangannya.

Zelva tertawa dan memeluk Galleo.

Galleo memeluk Zelva dengan erat dan menepuk-nepuk kepala Zelva.

"Saatnya makann" Raden membuka nasi ayam geprek nya.

Zira tersenyum lebar melihat nasi ayam gepreknya. "Udah lama banget gue gak makan ini"

Emira menukar paket ayam gepreknya dengan Vion. "Punya lo lebih gede"

"Ambigu banget njirrr"

"Ayam nya anjir. Kotor banget otak lo" Emira melempar plastik sedotan kearah Gibran.

Alka keluar dari kamar mandi yang sudah berganti pakaian.

"Gue kadang heran, sih Alka kalo mandi berapa kali pake sabun. Tiap kali dia keluar pasti wangi banget anjirrr"

"Mana ku tempe" Kaisar mengedikan bahunya dan kembali menikmati ayam gepreknya.

"Rasanya dipeluk Alka gimana ya?" Tanya Emira kepada temannya.

"Iya njirr...gue juga penasaran rasanya dipeluk Alka tuh gimana. Nyaman banget pasti" Selyn juga sama seperti Emira yang penasaran rasanya dipeluk Alka.

"Yaa kan, apalagi. Alka tuh jarang banget pake parfum, Tapi. Wanginya tuh candu banget" Icha juga ikut-ikutan.

"Tanya Zelva. Dia yang paling sering dipeluk Alka" Celetuk Viona.

"Diantara temen cewenya. Cuma Zelva yang sering dapet pelukan Alka" Emira dan yang lainnya mengangguk setuju dengan perkataan Zira.

"Alka tuh pemilih, mana mau dia meluk kalian"

"Anjing banget Den"

"Sini gue aja yang peluk kalian" Raden merentangkan tangannya.

"NAJISSSSS" Jawab mereka serentak.

"Al makan dulu" Vion menyuruh Alka untuk bergabung.

Alka mengangguk dan mengambil nasi ayam geprek yang dibeli teman-temannya.

We Are Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang