Kaisar menepuk pundak Raden. "Lo bilang gak bakal suka sama Zira" Kaisar dan yang lainnya cukup kaget saat mendengar Emira dan Selyn memberitahukan Zira dan Raden berpacaran.
"Yaa itukan dulu" Raden menatap Zira penuh cinta. "Kalo sekarang mah gue cinta mati sama Zira"
"Cieeeeeeeee...cinta mati gak tuh"
"Geli banget gue dengernya"
Gibran menepuk pundak Zira pelan. "Lo kenapa mau sama monyet satu ini?"
Zira menepis tangan Gibran. "Monyet pala lo, dia ngajak gue pacaran. Yaudah, gue terima aja. Kan lumayan punya ojek gratis"
Galleo menyemburkan tawanya. "Hahaha..Den lo cuma dijadiin ojek gratis"
Raden memegang tangan Zira. "Ayang kok gitu"
Zira menampol wajah Raden yang membuat dirinya bergedik ngeri. "Sekali lagi lo gitu, kita putus"
"Ish baru juga jadian udah mau putus aja. Ayang mah jahat"
"Gak kuat gue guys" Mereka melongo melihat Zira dan Raden.
"Mau muntah gak sih? Jijik banget sumpah" Ringis Emira dengan wajah tertekan.
"WOI LO BERDUA KALO MAU PACARAN JANGAN DISINI. NGERUSAK PEMANDANGAN AJA" Teriak Selyn.
Raden dan Zira menoleh kearah teman-temannya. "Kenapa iri ya? Kasian jomblo" Ejek mereka berdua dan pergi meninggalkan kantin.
"Wah songong banget"
"Kenapa Sel? Mau punya pacar juga? Yaudah sama gue aja" Kaisar dengan santai mengatakan itu yang membuat Selyn mematung.
Tapi tidak dengan temannya yang sudah heboh, sehingga membuat murid yang berada dikantin menatap kearah meja mereka.
"Aaaaaaaa...aaaaaa..aaaa" Emira sudah berteriak heboh, dirinya menjadi salting sendiri.
Vion dan Alka menutup telinga karna temannya terlalu berisik.
"Udah woi! Budek nih gue lama-lama" Galleo memasukan pentol bakso kedalam mulut Emira.
"Anjwing low"
"Gimana mau gak?," Tanya Kaisar yang sedari tadi menunggu jawaban Selyn.
Selyn menunjuk dirinya sendiri. "Lo barusan nembak gue?"
"Ck. Iyaa lo mau apa kagak? Cepet njir lama banget"
"Sabar ege! Gak sabaran banget lo" Selyn tersenyum sebentar dan mengangguk.
"Iyaa gue mau" Jawabnya semakin membuat temannya heboh.
"PJ PJ PJ...SUKA BANGET GUE GINI NIH, SATU HARI DITRAKTIR FULL"
Viona memeluk Icha karna merasa salting sendiri.
Emira juga memeluk Zelva yang menutup wajahnya malu.
"Woi kok jadian semua" Sahut Gibran.
Tadi Zira dan Raden, sekarang. Selyn dan Kaisar.
Curiga besok dia sama Viona.
Gibran jadi senyum-senyum sendiri membayangkan ia dan Viona pacaran.
"Aaaaaa mau punya pacar juga" Rengek Emira yang iri dengan Selyn dan Zira yang sudah punya pacar.
"Vion ayo tembak gue, gue langsung terima kok"
"Buset Em, ngegas amat lo" Emira menyengir lebar kearah Viona.
Vion menyenggol lengan Alka. "Lo gamau nembak Zelva juga?"
"Emira noh minta ditembak" Perkataan Alka membuat Vion mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Family [END]
Teen FictionCR:Pinterest Kelas 2-1 itu isinya tidak ada yang waras tapi walaupun begitu mereka sangat solid satu sama lain. "WE ARE FAMILY!!" Itulah slogan anak kelas 2-1 Zelva yang kalem tapi tidak dengan teman-temannya sering kali di bilang salah masuk kelas...